58.|Mencoba Terbiasa

3.7K 268 17
                                    

        Kyven menatap langit-langit kamarnya. Sesekali matanya mengerjap dan mengerutkan dahinya. Kyven saat ini sedang berusaha mengingat masa lalunya. Tapi hasilnya tetap saja, hanya bayangan samar. Kemudian bayangan Yonna, adik perempuannya itu muncul.

        Jantung Kyven tiba-tiba berdetak tidak normal. Sebuah rekam kenangan yang berputar seperti sebuah film kini didalam pikirannya.

       "Yonna sayang sama, Kakak..."

        "Kakak, jangan posesif!"

        "Mami... Kak Kyven rebut es krim Yonna!"

         "Kak Kyven ini aku Yonna..."

         "Kakak, aku adalah adikmu... Kenapa Kakak melupakan Yonna?"

          "Dulu kita sangat dekat, Kak." ujar Yonna. "Kakak bahkan sangat posesif padaku. Selain itu, Kakak sangat .... Sangat memanjakan Yonna... Kakak selalu memastikan Yonna tidak tidur larut malam..."

         Kyven memegangi kepalanya, sebuah denyutan menyakitkan ia rasakan. Kyven meringkuk seperti orang kedinginan. Ia meringis, menahan sakit di kepalanya.

         "KAKAK!!!", Kyven menoleh setelah mendengar suara Yonna. Kyven menatap Yonna seraya meringis karna kepalanya yang masih berdenyut.

         "Kak?! Kenapa? Kepala kakak...",

          Kyven menggeleng lalu menggenggam kedua tangan Yonna, "don't worry, Kayonna. I'm okay..."

          Yonna menggeleng, "No... You're not okay, Kak! Sebentar, Yonna akan menelepon Dokter!"

         Namun pergerakan Yonna tertahan oleh Kyven yang ternyata telah memeluk pinggangnya. Yonna terkejut lalu memandangi Kyven yang begitu erat memeluknya seolah Yonna akan pergi jauh.

        "Kakak...." gumamnya,

         "Jangan pergi. Temani aku." ujar Kyven.

***

        Yonna tersenyum saat melihat Kyven yang sudah tertidur pulas. Yonna menutupi tubuh Kyven dengan selimut. Yonna merasa tenang sekarang,
 

      "Terima kasih, Kak. Telah mencoba terbiasa kembali dengan adanya Yonna disini." gumamnya sebelum akhirnya ia keluar dari kamar Kyven.


        Langkah Yonna terhenti saat ia melihat ke lantai bawah, disana ada Danil. Senyuman Yonna mengembang sempurna. Ia langsung lari menuruni tangga dengan semangat,

          "DANIL!" seru Yonna dan langsung menghambur ke pelukan sepupunya itu

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

          "DANIL!" seru Yonna dan langsung menghambur ke pelukan sepupunya itu.

          Danil terkekeh dan membalas pelukan Yonna.
 

        "Hai, Princess... Apa kamu merindukan Kakakmu ini hm?" tanya Danil, Yonna menggeleng dan Danil langsung memasang tampang cemberut.


           "Aku tidak merindukanmu, Danil. Tapi aku sangat merindukanmu!!!" ujar Yonna yang langsung membuat Danil, Kyla dan Westie yang ada di ruang keluarga itu tertawa.

           "Ah, kamu memang adikku yang manis...." Danil mengusap puncak kepala Yonna.

           Yonna langsung duduk disebelah Danil, berhadapan dengan Mami Kyla.
 

         "Eh tapi, ada apa kamu ke sini? Apakah pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Yonna.

          Danil menggeleng, "Aku ada pekerjaan di Indonesia. Besok aku akan ke Raja Ampat." jawab Danil.

          Yonna berdecak, "Ah, Yonna ingin juga ke sana! bisakah aku ikut?", Yonna menatap Danil dan Kyla bergantian.

         Kyla tersenyum, "Tapi, besok kan Yonna juga sudah mulai ujian. Bagaimana jika setelah selesai ujian semester?" kata Kyla.


          Yonna mencebikkan bibirnya namun ia juga mengangguk, "baiklah Mami..." sahut Yonna.

           Kyla kemudian mengatakan akan segera pergi ke acara amal dan sekarang tinggal-lah Yonna dan Danil. Keduanya melakukan quality time, Yonna tampak begitu bahagia.

***

           Danil memainkan ujung rambut Yonna, sementara Yonna mulai memikirkan Kyven kembali. Danil yang memerhatikan Yonna akhirnya menyentil hidung adik sepupunya itu.

          "Ih Danil! Apaan deh." gerutu Yonna.

         Danil mendengus geli, "Kamu ngapain coba melamun hm? Mikirin cowok kamu? Siapa tuh namanya Ashar? As... Ashanto".


          Yonna memutar bola matanya, "Asher?", Danil langsung mengangguk.

          Yonna menggeleng, "Asher bukan pacar Yonna. Dan kami cuma temenan aja!" sahut Yonna.

          Danil mengibas tangannya, "Masa? Aku tidak percaya loh....",


           "Ah Danil!", Yonna mulai kesal-Danil tertawa lalu menggelitiki perut Yonna. Keduanya tertawa begitu lepas.

           Dari tempat Yonna dan Danil, sebuah pandangan tak suka mulai muncul. Tangan Kyven mengepal, ia tak suka melihat Yonna tertawa dan akrab dengan lelaki lain. Kyven pun tak pernah tahu kenapa dia merasakan perasaan seperti itu.

         "Siapa dia? Apakah dia seorang yang spesial bagi Yonna?", Kyven bermonolog dengan dirinya sendiri

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

         "Siapa dia? Apakah dia seorang yang spesial bagi Yonna?", Kyven bermonolog dengan dirinya sendiri.

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ