48.|Benar Kata Kak Kyven

4K 288 10
                                    

     Hujan turun bertepatan saat bel pulang SMA Orlando di bunyikan. Rose pamit keluar kelas lebih dulu karna dia harus menemui Mrs.Marinka—Yonna memutuskan untuk diam terlebih dahulu di dalam kelas karna suasana kelasnya pun masih ramai. Banyak dari teman sekelasnya memilih menunggu hujan reda, meski beberapa sudah ada yang keluar kelas.

    "Yonna?" — senyumnya mengembang saat melihat Asher menghampirinya di kelas.

    "Gue duduk boleh?", Yonna mengangguk membiarkan Asher duduk di bangku milik Rose

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

    "Gue duduk boleh?", Yonna mengangguk membiarkan Asher duduk di bangku milik Rose.

    "Rose ke mana?" tanya Asher lagi.

    "Rose mau ketemu sama Mrs.Marinka, aku gak sempat nanya tadi ada urusan apa. Soalnya Rose terlihat buru-buru, Kak." jawabnya, Asher ber-oh ria.

    "Kakak ke sini nyariin Rose ya?" tanya Yonna, Asher menggeleng.

    "Gak kok. Sengaja aja nyamperin lo. Tadinya gue kira lo udah balik ternyata pas nanya sama temen lo yang di luar kelas katanya lo masih di sini." ujar Asher.

     Yonna tersenyum, kemudian matanya melirik ke arah beberapa teman cewek di kelasnya yang memandang kagum ke arah Asher. Yonna terkekeh geli, Asher menaikkan alisnya heran menatap Yonna—

    "Na? Lo kenapa? Gak kesambet kan lo?" Asher memastikan, Yonna menggeleng.
    "Gak lah, Kak. Kalau Yonna kesambet pasti udah cekik leher Kakak!" ujar Yonna dan keduanya lalu tertawa.
    "Oh iya... Gimana keadaan Kakak lo?", wajah Yonna berubah sendu dan ia menggeleng.
    "Kakak masih belum ingat apapun. Tapi, diantara semua orang yang ada di rumah... Hanya Yonna lah yang Kak Kyven benci." mata Yonna mulai berair, Asher menatap Yonna dengan iba.
    "Lo yang sabar ya, Na. Kakak lo pasti segera sembuh." ujar Asher,
    "Makasih ya, Kak." sahut Yonna.
    "Kalau lo butuh teman buat berbagi, gue siap selalu untuk lo." tatapan Asher yang terasa hangat di tengah hawa dingin dari hujan itu membuat Yonna merasa kehangatan itu juga sampai terasa di dalam hatinya.

    "Sekali lagi makasih buat perhatiannya, Kak. Yonna beruntung punya teman-teman yang baik." ujarnya.
    "Dan gue lebih beruntung saat di pertemukan sama lo, Na." gumam Asher pelan, hampir tak bersuara.
     "Eh? Kakak ngomong apa?" tanya Yonna. Asher tersenyum dan menggeleng.

***

     Yonna keluar dari kamarnya dan sedikit terkejut saat melihat Papa Alan dan Mami Kyla yang baru saja keluar dari lift. Sebenarnya lebih terkejut ketika ia melihat Nahla yang berjalan menunduk mengekori Papa dan Maminya.

    "Papa... Mami..." gumam Yonna saat Alan dan Kyla sudah berhenti di depannya.

    "Selamat malam sayang. Yonna akan ke mana?" tanya Mami Kyla,

    Yonna tak menjawab karna matanya fokus memandangi Nahla yang kini juga menatapnya dengan pandangan yang, sedih?

    Yonna tak menjawab karna matanya fokus memandangi Nahla yang kini juga menatapnya dengan pandangan yang, sedih?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

    "Sweety?", Yonna tersadar saat tangan Alan menyentuh bahunya.

    "eh..hm ya Papa?" sahut Yonna, Kyla dan Alan tersenyum,

    "Mami tadi nanya Yonna mau ke mana kok gak di jawab?", kata Kyla

    Yonna menyeringai, "ehm... Yonna mau ke bawah, Mi. Ke dapur..." jawabnya.

    "Kenapa Kak Nahla di sini?" pertanyaan Yonna hanya di respon senyuman oleh Alan, lain halnya dengan Kyla yang enggan menjawab pertanyaan Yonna.

    "Yonna, Papa sama Mami mau bertemu Kyven dulu. Nanti Papa ngomong sama Yonna kalau sudah selesai urusan kami. Oke?",

   Tak ada yang bisa di protes oleh Yonna selain mengangguk patuh pada Alan. Yonna pun pamit berjalan lebih dulu kepada Alan dan Kyla.

     "Ayo. Kamu harus bertanggungjawab Nona Revano!" ujar Kyla dengan sorot ketidaksukaannya.

***

    "Bibi Westie!" seru Yonna, kepala maid itu tersenyum membungkuk hormat untuk Yonna.

    "Ada yang bisa saya bantu, Nona? Anda butuh sesuatu?" tanya Westie dengan sopan.

    Yonna mengangguk, "Yonna pengen banget makan nasi goreng, Bibi..." kata Yonna.

    "Baiklah, Nona. Saya akan menyuruh koki di dapur untuk membuatkannya." kata Westie. Yonna mengangguk,

   "Terima kasih, Bi." ujar Yonna lalu meninggalkan area dapur mewah mansion itu.

    Yonna memutuskan pergi ke area kolam renang. Yonna melihat Astro di sana sedang duduk seraya memejamkan mata lalu kemudian menaruh ponselnya di dada dan tersenyum.

 Yonna melihat Astro di sana sedang duduk seraya memejamkan mata lalu kemudian menaruh ponselnya di dada dan tersenyum

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

    Deheman Yonna membuat Astro segera berdiri tegap dan tak lupa membungkuk hormat kepada majikannya itu.

    "Kau sedang apa, Kak?" tanya Yonna lalu duduk di kursi santai yang terbuat dari kayu itu.

    Astro tampak ragu menjawab. Yonna heran, tak biasanya Astro lambat menjawab pertanyaannya.

   "Oh Gosh! Apa kau sedang chattingan dengan pacarmu, Kak?"—sekarang gantian Astro yang terkejut, namun Yonna bisa menangkap raut wajah asistennya yang salah tingkah itu.

   "Nona... Ini ti—",

   "Aish! gak usah malu, Kak. Ya sudah, anggap aja Yonna gak ngomong apapun!" Yonna mengedipkan sebelah matanya sementara Astro berdehem berusaha menghilangkan gelisahnya.

   "Nona, kenapa Anda datang ke mari?" tanya Astro yang masih berdiri di sebelah tempat duduk Yonna.

    Yonna menghela napasnya, "ternyata benar kata Kak Kyven...." ucapnya.

   Astro memandang wajah majikannya yang berubah sedih, namun memilih untuk tetap diam mendengarkan apa yang akan di katakan Yonna selanjutnya.

   "Aku memang akan rindu dengan nasi goreng cinta buatannya."

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora