02.|Salah Kamar

18.8K 960 14
                                    

     Sepulang dari acara, Yonna langsung pamit ke kamar pada Kyla dan Alan. Ia merasa lelah dan ngantuk, apalagi jam sudah menunjukkan pukul 00.25 AM. Yonna melangkah dengan pelan seolah takut suara sepatunya membuat yang mendengarnya terganggu. Langkah Yonna terhenti saat melihat Kyven keluar dari kamarnya dengan pakaian santai. Gadis itu mengerjapkan matanya, ia masih belum henti memandangi cowok yang kini jadi 'kakak'-nya itu.

     "Tidurlah." suara yang dengar dingin itu membuat Yonna mengangguk tapi tidak serta membuatnya berhenti menatap Kyven. Kyven melanjutkan langkahnya melewati Yonna.

   "Wangi banget." gumam Yonna tanpa sadar saat aroma parfum Kyven tercium oleh hidungnya.

    Kyven tersenyum tipis mendengar gumaman Yonna. Sementara itu Yonna mulai tersentak. Ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal lalu menoleh. Namun, disana sudah tak terlihat Kyven lagi. Ia menghela napasnya.

    "Jalannya cepat sekali... Kan Yonna mau mengucapkan selamat malam.", Yonna lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar. Rasa kantuk sudah benar-benar membuatnya ingin segera rebahan.

    Yonna membuang tubuhnya diatas ranjang berukuran king size. Ia mengendus aroma seprei juga selimut yang seolah tak asing. Yonna suka. Matanya mulai memejam, sadarnya sudah berada di alam lain.

***

     Sinar matahari menembus gorden. Yonna mengerang dan membalikkan tubuhnya membelakangi jendela. Kesadarannya masih belum terkumpul.

     Sampai akhirnya beberapa menit kemudian perutnya menggeram. Yonna terbangun dan mengerjapkan matanya. Ia mengerutkan keningnya saat kesadarannya sudah kembali.

     "Kok warna kamarnya jadi berubah? Kamar Yonna 'kan warnanya pink." gumamnya. Ia memperhatikan ruangan itu di dominasi warna yang maskulin. Hitam dan abu-abu.

    "Yonna salah kamar?", ia mengucek matanya sebelum memaksa tubuhnya bangkit. Yonna terduduk diatas ranjang, menatap sekeliling. Ia sadar, itu memang bukan kamarnya. Lalu kamar siapa?

   Yonna menepuk dahinya, "Yonna memang salah kamar! Ini pasti karna semalam Yonna ngantuk sekali." gumamnya. "Lalu ini kamar siapa?".

   Selimut yang menutupi kakinya ia sibakkan. Yonna turun dari tempat tidur itu dan hendak menuju kamar mandi namun,

    "Eh orang!" pekik Yonna saat melihat seorang pria tampan tengah berbaring diatas karpet dengan beralaskan tangan di kepalanya. Yonna menelan ludahnya dengan susah payah.

   Yonna meloncat saat melihat mata Kyven membuka

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

   Yonna meloncat saat melihat mata Kyven membuka. Kyven terlihat begitu tampan dengan hanya mengenakan kaos berwarna putih dan celana training.

    "Ka—kak.. Yonna minta maaf. Yonna–",

    "Kembali ke kamarmu." suara Kyven itu terdengar serak di telinga Yonna. Yonna jadi merinding. Dengan langkah seribu, Yonna langsung keluar dari kamar Kyven.

***

     Kyla menatap Yonna yang makan sambil menunduk. Bahkan saat Kyla mengajaknya berbicara pun, Yonna tak memandangnya hanya tetap menatap piringnya.

    "Mami...", Yonna menatap Kyla.

    "Ya sayang? Ada apa?" tanya Kyla. Yonna tampak menimbang, apakah ia harus mengatakan pada Kyla atau tidak.

    "Yonna kenapa? Apa Yonna butuh sesuatu? Katakan pada Mami.", Yonna menggeleng.

    "Tidak, Mi. Yonna...", ia menghela napasnya. Ya, dia memutuskan untuk menceritakannya pada Kyla.

    "Semalam Yonna... Yonna tidak sengaja tidur dikamar kakak, Mi..", alis Kyla naik sebelah. Ia menunggu Yonna melanjutkan ceritanya.

    "Yonna semalam terlalu ngantuk dan Yonna pikir masuk ke kamar Yonna. Padahal itu–",

    "Yonna malah masuk kamar kak Kyven?" sela Kyla. Yonna mengangguk, ia menggigit bibirnya.

    "Lalu?",

    "Dan.. Pas Yonna bangun, Yonna malah gak sengaja menendang kaki kak Kyven, Mi.", Yonna menunduk.

    Ia takut jika Kyven marah. Marah karna Yonna seenak jidat menggunakan kamarnya dan menendang kakinya saat sedang tidur.

    "Yonna menendang kaki kakak?", Kyla tampak heran. Yonna mengangguk.

    "Sumpah, Yonna tidak lihat. Yonna pikir kakak gak tidur diatas karpet, Mi. Yonna–", suara tawa Kyla membuat Yonna menatap Maminya dengan heran.

   "Kok Mami ketawa?" pikir Yonna. Setelah susah payah menghentikan tawanya, Kyla berdehem.

   "Mami ketawa karna memebayangkan muka kakakmu, Yonna. Hahaha... Pfftt..", Kyla menangkup bibirnya saat melihat Kyven turun dari tangga dengan pakaian yang sudah rapi.

   Yonna menoleh dan matanya bertemu dengan tatapan milik Kyven. Yonna menelan salivanya dan menunduk. Ia makin tidak berani mendongakkan wajahnya saat ia mendengar bunyi derit kursi yang di tarik.

    "Mampus kamu, Yonna!" batin Yonna.

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora