11.|Ngambek

9.7K 561 10
                                    

       Yonna bangun tidur dengan perasaan tak se-semangat biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Yonna bangun tidur dengan perasaan tak se-semangat biasanya. Hari ini Yonna tampak murung. Kak Kyven sore nanti akan berangkat ke Korea. Bolehkah Yonna ikut? Gadis itu menuruni ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah ritual mandinya selesai, Yonna mematut dirinya di depan cermin, ia memperhatikan wajahnya.

     "Muka Yonna suram sekali." gumamnya.

     Ia lalu mengenakan krim wajah yang kemarin dibelikan oleh Mami Kyla lalu memakai liptint pada bibirnya, Yonna kemudian tersenyum. Perut Yonna berbunyi, ia terkekeh sendiri lalu keluar dari kamar.

     Yonna butuh makan.

    Sapaan beberapa pelayan kepada Yonna dibalas dengan senyuman dan ucapan 'semoga harimu menyenangkan!' oleh Yonna.

   "Morning Papa.. Morning Mami!" seru Yonna. Alan dan Kyla tersenyum.

   "Morning, Sweety." ucap Alan. Yonna mencium pipi Alan dan Kyla lalu duduk disebelah Maminya.

   "Kakak mana?" tanya Yonna karna di meja makan tak ada Kyven.

   "Kakakmu belum pulang, sayang." jawab Kyla. Yonna mencuatkan bibirnya.

   "Kakak pergi dari semalam dan belum pulang. Kakak ke mana, Mi?", Yonna penasaran pasalnya setelah kemarin menerima telepon – Kyven menunggui Yonna sampai selesai makan lalu pamit pergi.

    "Kamu bisa tanyakan langsung ketika dia pulang, Sweety." sahut Alan. Kyla mengangguk dan Yonna hanya mendengus pelan.

    "Kakak ke mana sebenarnya?" gerutu Yonna dalam hati.

     Kyla meletakkan waffle ke piring Yonna. "Thanks, Mi." ucap Yonna. Kyla mengangguk lalu menyuruh Yonna makan.

    "Yonna, besok hari pertama kamu masuk sekolah 'kan?" kata Alan.

    "Ya, Papa... Yonna sudah gak sabar jadi siswi SMA. Apalagi sekolah Yonna itu bagus dan luas." seru Yonna penuh semangat.

    "Yonna harus cari teman yang banyak ya," kata Kyla.

     Yonna menyengir dan mengangguk. "Ya, Yonna akan cari beberapa teman perempuan yang baik." ujar Yonna.

    "Kenapa Yonna cuma mau cari teman cewek? Teman cowok tidak? Hm..." tanya Alan.

     Yonna menggeleng.

    "Kenapa sayang?" tanya Kyla.

    "Kakak bilang kalau Yonna tidak boleh berteman sama cowok. Kakak bakal marah." jawab Yonna.

     Kyla dan Alan saling berpandangan, mereka lalu tertawa.

    "Papa dan Mami kenapa ketawa?",

    "Oh ya ampun. Kakakmu begitu posesif ya, sayang. Mami gak nyangka.", Kyla geleng-geleng kepala.

    "Kakakmu begitu menyayangimu, Yonna." tambah Alan.

     Yonna tersenyum, ia tahu dan memang merasakan bagaimana sikap Kyven yang seperti itu. Jika Kyven menyayangi Yonna maka Yonna pun lebih menyayangi kakaknya itu.

***

     "Yonna..." suara yang terdengar di telingahnya, membuat Yonna mengalihkan pandangannya dari Silver, anjing milik Mami Kyla yang sedang berada dipangkuan Yonna.

" suara yang terdengar di telingahnya, membuat Yonna mengalihkan pandangannya dari Silver, anjing milik Mami Kyla yang sedang berada dipangkuan Yonna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Yonna hanya menjawab dengan gumaman lalu kembali memandangi Silver. Kyven yang merasa diabaikan jadi mendengus pelan. Ia lalu duduk disebelah Yonna. Yonna berusaha tidak peduli, Yonna sedang dalam mood buruk karna Kyven sendiri.

    Kyven itu cowok yang cukup peka. Ia bisa tahu jika adiknya itu pasti sedang kesal padanya. Mungkin karna ia baru pulang. Nih anak pasti kangen gue gumamnya dalam hati. Kyven menahan senyumnya.

    "Yonna...",

    "Hm..",

    "Yonna ngambek?" Tanya Kyven seraya memainkan rambut Yonna.

    "Yonna ngambek?" Tanya Kyven seraya memainkan rambut Yonna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Tidak perlu tanya!" gumam Yonna.

     Kyven terkekeh dan langsung menarik tubuh Yonna memeluknya. Yonna yang terkejut jadi lupa dengan rencananya mengabaikan Kyven.

    "Sorry.." bisik Kyven, ia membelai rambut Yonna.

     Tak ada sahutan apapun dari Yonna, Kyven jadi heran. Kyven mengurai pelukannya, "Yonna! Kok nangis?", Kyven sedikit panik. Namun, ekspresinya tetap cool seperti biasa.


    Bahu Yonna kini bergetar, air matanya terus jatuh. Tatapannya menunduk. Kyven berdecak, ia mengangkat wajah Yonna dan menyeka air mata adiknya itu.

     "Kakak jahat! Hiks.. Kenapa tidak pulang? Padahal Yonna menunggu Kakak! Hiks.. Yonna ingin main monopoli hiks.. sama Kakak sebelum Kakak kembali ke Korea! Hiks.. Hiks.. Hiks..."

    Kyven menelan ludahnya ia tak tahu jika Yonna semalam menunggunya pulang. Shit! Kalau bukan karna gue gabung sama mereka pasti gak bakal lupa pulang geram Kyven dalam hati.

    "Ta-tapi... Kakak malah hiks.. Hiks..",

    "Ssshh.. Yonna! Don't cry, Baby.  Please." kata Kyven, ia menghapus air mata Yonna. Silver, si anjing itu melompat dari pangkuan Yonna dan melangkah entah ke mana meninggalkan Yonna dan Kyven di ruang tengah.

    "Kakak minta maaf, ya. Yonna mau apa? Kakak bakal kasih asal Yonna jangan nangis lagi.", Yonna mengerjapkan matanya dan menatap Kyven.

    "Sungguh?", Kyven mengangguk dan memberi senyum manisnya.

    "Kakak selfie dengan pose imut!",

    "W-what?!".

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang