51.|Yonna & Asher

3.8K 256 31
                                    

     Di kediaman keluarga Thaw...
     "Na! Gue mau tanya deh sama lo..." Rose kemudian menyeruput jus melon-nya. 

       Yonna yang tengah menikmati es krimnya lantas menoleh pada sahabatnya itu, "Nanya apa, Rose?".

     Rose berpindah tempat duduk dan kini duduk di sebelah Yonna hingga Yonna harus menggeser sedikit tubuhnya, "Ngaku deh kalau lo sama Kak Asher pasti ada apa-apanya!" Rose to the point. Yonna tersenyum dengan wajah meronanya, Rose berdecak.

   "Jadi bener kalian ada apa-apanya, Na?!" Rose makin heboh dengan pekikkannya hingga seorang maid yang lewat terlonjak kaget dan segera membungkuk hormat pada keduanya lalu melanjutkan langkah.

   "Kamu bikin mbak tadi sampai kaget, Rose..." ujar Yonna di susul tawa gelinya.

     Rose menggeleng, "Skip aja soal mbak maid lo tadi. Lo gak asyik sumpah, Na.. Masa lo gak bilang sama gue kalau lo dan Kak Ash—",

    Yonna menempelkan telapak tangannya ke bibir Rose, Yonna menatap Rose lalu menggeleng, "Rose, aku memang gak ngasih tahu kamu karna aku juga gak mikirin hal itu. Sungguh, yang aku pikirkan hanya soal kondisi Kak Kyven. Kak Kyven sedang gak baik-baik saja, masa aku—",

     Rose menyingkirkan tangan Yonna, lalu memegangi kedua bahu sang sahabat.
     "Gue ngerti dan gue udah paham. Kak Naja ngasih tahu gue kalau lo udah di tembak sama Kak Asher...",

     Yonna kaget sekarang, "dari mana Kak Naja tahu?",
     "Ya elah, Na! Wajar kali kan doi sohib banget sama Kak Asher. Sesama sahabat tuh gak ada main rahasiaan!" sindir Rose.

     Yonna terkekeh, "Maafin aku Rose kalau kamu malah tahunya dari Kak Naja bukan dari aku yang jelas-jelas di tembak sama Kak Asher."

     "Ah udah ngaku aja ya lo kalau habis di tembak sama si kapten basket! Tapi, Na. Kalau lo masih sibuk mikirin Kak Kyven, berarti lo gantungin Kak Asher dong? Ya ampun Na, jemuran aja kelamaan di gantung bisa ilang. Apa kabarnya sama Kak Asher yang gantengnya menggetarkan jiwa! Ah gue gak ngerti deh sama pikiran lo!" ujar Rose panjang lebar.

    Yonna tertawa, "kamu ngegas banget sih, Rose. Hahaha...",

    Rose mendecak, "aish! Lo mah suka kufur nikmat, Na! Gemes gue." Rose meraih toples berisi choco chips cookies dan mulai mengunyah.

    "Rose, aku kangen Kak Kyven..." gumam Yonna lalu memeluk lengan Rose dan menyandarkan kepalanya di bahu gadis yang tengah asik mengunyah kuenya itu.

   "Belom juga sehari, Na... Lo gak lihat Kakak lo itu. Lo berdoa aja, Kakak lo pas sampai di Amrik bisa di sembuhin dan segera ingat sama lo." ujar Rose lalu menepuk-nepuk pipi Yonna dengan kue di tangannya.

***

     Yonna merasa kesepian setelah Rose pulang. Sekarang gadis itu berjalan menyusuri lantai tiga mansionnya, melewati kamar kedua orang tuanya dan masuk ke sebuah ruangan yang pintunya bisa membuka secara otomatis.

     Senyuman Yonna terulas saat masuk ke ruang galeri itu. Isi ruangan itu terdapat foto-foto yang menempel di dinding, lemari berisikan barang-barang koleksi pernak-pernik milik Mami Kyla setiap kali jalan-jalan ke luar negeri, grand piano, harpa, cello, biola, gitar juga drum. Juga ada sebuah lukisan yang belum sempurna, senyuman miris Yonna terlihat saat melihat lukisan itu.

     Yonna menyentuh permukaan datar kanvas dengan lukisan seorang gadis yang sangat mirip dengannya. Tanpa di komandoi, air bening mengurai dan membentuk aliran abstrak di pipi Yonna. Lukisan itu adalah karya tangan Kyven. Yonna tahu karna kakaknya punya hobi melukis sesuatu dan beberapa lukisan Kyven telah di pajang di lorong-lorong mansion.
     "Kakak..." gumam Yonna lirih.

      Yonna sangat sedih, Yonna merindukan sosok kakak posesifnya itu. Yonna rindu dengan perhatian Kyven, pelukan hangat Kyven. Yonna rindu dengan sikap kakaknya yang kadang tak bisa di tebak Yonna. Yonna merindukan menghabiskan waktu berdua dengan kakaknya itu.
     "Kenapa Kak Nahla jahat sama Kakakku? Apa salah Kak Kyven sampai menyakitinya? hiks..." Yonna menangis sendirian di ruang galeri itu.

     Suara pintu galeri yang kembali terbuka menghentikan tangis Yonna. Segera Yonna menyapu air matanya dengan punggung tangannya lalu berbalik menoleh ke arah pintu.
   "Kak Asher?",

   Asher tersenyum namun sorot matanya terlihat sendu melihat Yonna yang sekarang. Asher di hampiri Yonna.

     "Kak Asher kok bisa ke sini?" tanya Yonna. Asher tersenyum dan mengusap puncak kepala Yonna, Yonna merasakan sesuatu yang hangat menyentuh hatinya.

     "Gue kan udah bilang, bakalan selalu ada buat lo, Na. Dan kedua orang tua lo mempercayakan ke gue buat temenin lo selalu." ujar Asher.

     Wajah Yonna merona, "Terima kasih, Kak. Tapi, kenapa Kak Asher bisa tahu kalau Yonna di sini?" tanyanya.

    "Hm... Gue tanya sama bodyguard kesayangan lo itu... Hehehe..." jawabnya santai.

     Yonna tertawa kecil, "Benarkah? Lalu di mana Kak Astro? apa dia menunggu di luar sana?", Yonna menatap pintu besar itu.

     Asher mengangguk, "tentu saja. Mana rela sih dia membiarkan majikan cantiknya tanpa pengawasan?" ucap Asher lalu mengedipkan sebelah matanya, Yonna mengangguk, lalu menarik tangan Asher, mendekat ke arah piano berwarna putih yang ada di ruangan itu.

     "Kak Asher mau mendengarkanku memainkannya? Aku sih ingin Kak Asher tak menolak..." ucap Yonna.

     "Tentu saja gue gak akan nolak, Na. Lo bakal bawain lagu apa?" tanya Asher.

    Yonna duduk di bangku yang muat untuk dua orang itu, ia mengisyaratkan kepada Asher ikut duduk di sebelahnya. Mata Yonna memandangi Asher, keduanya saling berpandangan. Asher selalu merasakan hal yang berbeda setiap kali menatap mata Yonna, selalu saja ia jatuh cinta berkali-kali kepada adik kelasnya itu.

     "Yonna bakal bawain lagu yang waktu itu sempat viral." ujar Yonna, Asher begitu penasaran...

   "Lagu apa, Na?",

   Yonna tersenyum, "sayur kol, Kak!".

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang