41.|Untuk Yonna

4.2K 298 8
                                    

     "Jadi model pemotretan itu bisa bikin lelah ya. Yonna pikir asyik aja, eh capeknya pas udah selesai." gumam Yonna lalu menyedot kembali strawberry milkshakenya.

    "Tapi kamu terlihat seperti model kelas profesional tadi." senyuman Kyven tidak bisa tidak membuat Yonna jadi tersenyum malu.

   "Kakak lebay banget! Yonna bahkan ngerasa aneh lihat hasil foto Yonna sendiri.."

   Kyven memainkan rambut Yonna sembari menatap adik kesayangannya itu. "Aneh gimana? Kamu cantik."

   Yonna menghela napasnya lalu menoleh ke arah Kyven yang masih asyik memainkan rambutnya yang tergerai itu.
   "Yonna boleh nanya, Kak?",

   Kyven mengangguk, "asal bukan tanyain siapa pacar kakak."

    Yonna memutar bola matanya, "tenang aja. Bahkan Yonna gak akan mencampuri urusan pribadi Kakak." ujarnya.

     Kyven hanya menyeringai lalu mengangguk. "Jadi... Mau tanya apa?".

     Yonna berdeham terlebih dahulu dan menyimpan gelas milkshake-nya diatas meja. Yonna memperbaiki letak duduknya dan sekarang Yonna duduk bersila diatas sofa menghadap Kyven.
     "Ke...napa Kakak tidak setuju kalau Yonna foto couple-annya sama Kak Asher? Sementara Kakak sendiri kan harusnya berpasangan sama Kak Nahla..." Yonna menggigit bibirnya setelah menyelesaikan pertanyaannya itu.

    Kyven terdiam, tatapan dan ekspresi datarnya membuat Yonna jadi merasa tidak enak. Kakak marah ya? Pikirnya.
    "Well... Yonna mau tahu jawabannya?" — Yonna mengangguk.

     Kyven menangkup wajah Yonna dengan kedua tangannya. Yonna akhirnya hanya bisa menahan napas saat wajah Kyven mendekat ke wajahnya. Hembusan napas Kyven yang terasa hangat membuat Yonna bungkam, entah kenapa saraf di tubuh Yonna tak bisa bekerja untuk melakukan gerakan menjauh dari Kyven sampai...

     Cup...

     Sebuah ciuman mendarat di dahi Yonna dan pelakunya sudah pasti adalah Kyven, kakaknya. Yonna baru bisa bernapas saat Kyven mencubit hidungnya.

   "Ih Kakak!!!" sekarang wajah Yonna  terlihat kesal bercampur malu. "Ke-kenapa Kakak nyium Yonna?! Yonna tuh butuhnya jawaban bukan ciuman, Kak!" protes Yonna.

     Kyven tertawa, bahkan tawa Kyven membuat Yonna yang tadinya kesal sekarang diam. Cara Kyven tertawa yang terlihat tanpa beban dan bahagia—lagi membuat Yonna merasakan perasaan lain, lebih dari rasa senang. Jantung Yonna berdebar tidak beraturan. Perasaan apa ini?

***

      Sebab Yonna adalah milik Kakak

      Kalimat yang menjadi jawaban dari Kyven atas pertanyaannya—sukses membuat Yonna jadi sulit untuk tidur malam ini padahalkan besok pagi harus ke sekolah, masa harus terlambat karna bangun kesiangan?

    Yonna menggigiti kukunya, ia daritadi membolak-balikkan posisi tubuhnya diatas ranjang tidurnya. Yonna menghela napasnya lalu bangun. Yonna meneguk air minumnya lalu turun dari tempat tidur. Diliriknya jam yang ada disalah satu sisi dinding kamarnya, sudah jam 1 malam. Rasa kantuknya ke mana? Yonna menggaruk pelipisnya yang sama sekali tidak gatal itu.


   Cahaya bulan malam ini masuk menembus gorden kamarnya, Yonna berjalan menuju ke pintu balkon. Udara malam yang terasa sejuk menyambutnya saat ia berdiri di balkon dengan tangan yang berpegangan pada pembatasnya. Yonna tak bisa menahan senyumnya saat menatap langit yang tak hanya menghadirkan bulan namun juga ribuan bintang yang menghiasinya.


     Yonna mengangkat tangannya, telunjuknya bergerak seolah sedang melukis sesuatu dengan langit yang malam yang menjadi kanvasnya.

     "Mami, Papa, Kak Kyven..." Yonna tersenyum. Kedua tangan Yonna sekarang saling menggenggam didepan dadanya.
 

    "Terima kasih, Tuhan. Sudah memberikan keluarga baru untuk Yonna. Yonna menyayangi mereka seperti Yonna menyayangi Papa dan Mama yang saat ini sudah bahagia di sana..."


***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang