11 : Pekerjaan Ilegal

3.5K 281 98
                                    

Malam terang dengan dampingan purnama membuat kota seoul terasa begitu indah nan sempurna, semilir angin malam yang melengkapi dan bunyi bising kendaraan di jalan raya, membuat penghuni apartemen ini terasa terusik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam terang dengan dampingan purnama membuat kota seoul terasa begitu indah nan sempurna, semilir angin malam yang melengkapi dan bunyi bising kendaraan di jalan raya, membuat penghuni apartemen ini terasa terusik.

Bel pintu berbunyi nyaring tatkala kaki jenjang itu sudah memasuki ruang tengah yang mendorong gagang pintu, dengan cepat menampakan satu sosok tengah tersenyum di depannya.

"Maaf mencari siapa?" tanya Hyera merasa asing dengan pria dihadapannya itu.

"Tuan Elvio Melvin, apa dia ada disini?" tanya pria berjas hitam itu masih dengan senyumnya mengerti bahwa istri dari tuannya ini memang tak mengenal siapa dia.

"Ada, sebentar saya panggilkan, silahkan masuk." ujar Hyera berusaha ramah dengan tamu suaminya itu.

Pria itu mengikuti instruksi Hyera dan segera masuk ke dalam apartemen itu, sejenak merasa takjub dan melirik sana-sini sambil menampakkan senyuman bangganya.

"Ini minum lah, aku akan memanggil Elvio di atas." Hyera berusaha tenang dan berpikir positif mengenai pria itu, saat pria asing itu terus saja melirik ke segala penjuru ruangan seakan memperhatikan sesuatu.

"Woah.. keren, aku tak pernah mengira tuan V bisa memilih apartemen dengan arsitektur seindah ini." gumam pria itu masih bisa didengar Hyera.

Tak ingin mengambil pusing, Hyera segera melesat pergi menuju lantai atas, guna memberi tahu suaminya.

"Ada apa?" Saat itu Elvio langsung meninggalkan semua dokumen kantor ayahnya saat Hyera memberi tahu ada seseorang yang menunggu nya dibawah.

"Tuan V!." ucap pria itu berdiri dari duduknya, segera membungkukkan badannya sebagai tanda hormat, kemudian kembali duduk santai, saat Elvio sudah ikut duduk di kursi tunggal di sampingnya.

"Saya sudah mengurus semua reservasi penerbangan dan pukul 07.00 pesawat kita sudah take off. Saran saya lebih baik kita menemui Tuan Jung sebelum kita check up, dia bisa mengalihkan petugas dan segera masuk ke pesawat 5 menit sebelum semua penumpang lainnya masuk, soal koper kita akan mendapatkannya di pesawat A007 Korean Airport, kebetulan kita satu kelas penerbangan dengan Tuan Jung." sambung pria itu menjelaskan sesuatu kepada Elvio.

"Semua data sudah saya resensi dan semua bahan sudah saya siapkan untuk presentasi besok, untuk ditunjukkan kepada Agen itu, sebaiknya kita menambah sedikit lagi peracik agar kafein-nya semakin terasa."

"Mr. Ricard juga akan memberi kita 30% sahamnya jika kita bisa mencapai penjualan hingga 60% lebih tinggi dari penjualan kita sebelumnya, sedangkan kita hanya perlu menambah sekitar 20% lagi untuk menarik peminat dan saran dari para Agen itu cukup efisien agar produk kita makin laris." jelas pria itu seraya memberi satu tas hitam yang dia bawa sebelumnya.

Dan membiarkan Elvio membuka isi tas itu dan mengambil kertas berisi peta dan beberapa garis yang terlihat seperti jalan.

"Ini jalur yang akan kita lewati, saya juga yakin besok polisi pasti akan siaga melakukan razia, pertama kita akan menuju Hotel Heaven World untuk merancang promosi produk dan kita akan pergi lewat Stasiun Bears dan berhenti di Terminal Hard, aku akan menelpon Herden -Bawahan Mr. Ricard, untuk menjemput kita di persimpangan Terminal, karena jalur yang biasa kita lalui itu, sekarang sudah semakin ramai didatangi polisi dan petugas keamanan disana. Maka kita akan pergi lewat jalur Expert, setelah sampai di gang kompleks, kita akan turun disana dan di jemput oleh orang suruhan Mr. Ricard menuju Bar Rich." tutur panjang lebar pria itu sesekali menunjuk kearah kertas untuk menjelaskan kepada Elvio.

Dear V ✓Where stories live. Discover now