12 : Tanpa Kepercayaan

3.3K 272 80
                                    

Kicauan burung pagi hari mendominan, kala hujan telah turun beberapa jam yang lalu, menyambut pagi yang asri tanpa polusi, membawa udara sejuk menuju kota metropolitan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Kicauan burung pagi hari mendominan, kala hujan telah turun beberapa jam yang lalu, menyambut pagi yang asri tanpa polusi, membawa udara sejuk menuju kota metropolitan.

Seoul kini sudah ramai berlalu lalangnya, meski jam masih menunjukkan pukul 06.30 jangan salah jika aktivitas insan di kota itu sudah dimulai sejak satu jam yang lalu.

Hyera melepaskan pandangannya menuju tangga, menghiraukan Nasi Goreng Kimchi yang sedang disiapkan di atas meja makan.

Sedangkan di atas sana, Elvio tengah sibuk Menggerai-geraikan rambut coklat pekatnya agar teratur, dan sedikit memasukkan jari-jari lentiknya menuju helaian rambutnya, menjadikan aura menawan semakin keluar sontak membuat jantung para gadis seakan sedang diuji.

Sebagai contohnya pada gadis cantik dibawah sana, Hyera langsung sadar saat Elvio sudah berada dihadapanya, dan Elvio berdehem pelan untuk menyetarakan perasaan malu Hyera, karena tertangkap basah memperhatikan dirinya.

"K-kau akan pergi sekarang?" tanya Hyera mencoba rileks.

"Tentu saja." ucap Elvio singkat tanpa melihat perubahan raut wajah Hyera.

"Oh... begitu, baiklah." Hyera masih fokus menuang Nasi Goreng Kimchinya hingga satu tangan menghentikan pergerakannya.

Membuat Hyera menoleh pada pemilik tangan yang tengah tersenyum kearahnya, tanpa beban dan ikut berdiri menyetarakan tinggi badannya dengan Hyera, meski disitu pasti Hyera yang kalah tinggi.

"Kau tak apa aku tinggal sendirian?" tanya Elvio menatap lebih pada mata indah istrinya itu, memastikan.

Hyera segera menghembuskan nafas leganya, dan kembali menatap Elvio dengan senyuman yakinnya, dan mengangguk sebagai tanda pasti.

Elvio kembali tersenyum lebar dan segera memeluk tubuh mungil istrinya itu, melesatkan dagunya pada pundak gadis cantik, yang sudah dipinang beberapa hari yang lalu.

Hyera hanya diam dan membalas pelukan itu seraya tersenyum lebih lebar lagi, merasakan nyaman pada setiap rengkuhan dan elusan tangan Elvio yang membelai rambut dan punggungnya.

"Tuan V! Astaga." Suara itu sontak menyadarkan keduanya, membuat mereka dengan terpaksa melepas pelukannya.

"APA?! Aishh mengganggu saja!!" Kesal Elvio pada Bambam yang notabene sekretarisnya itu, masuk tanpa mengetuk bukanlah hal yang sopan bukan? apalagi ini di rumah atasannya sendiri.

"Mobil sudah siap Tuan, pesawat akan take off setengah jam lagi." Elvio hanya mengangguk patuh saat mendengar penuturan itu dan segera mendekati kopernya dan membawanya pergi menuju pintu depan.

Hyera hanya menatap sendu kepergian Elvio dengan senyuman manisnya, Hingga punggung suaminya itu hilang saat pintu sudah ditutup rapat menyisakan dirinya sendirian di dalam Apartemen sebesar itu.

Hyera memalingkan tatapannya pada masakannya itu, Nasi Goreng Kimchi yang sengaja dia siapkan untuk disantap suaminya itu, ternyata tak disentuh sedikitpun oleh Elvio.

Dear V ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora