02 : Senior?

5.9K 556 327
                                    

Keesokan harinya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Keesokan harinya...

Hyera POV

Semilir angin kini merombak ambik tubuhku, rambut yang sejak tadi kugerai dengan cepat melambai lambai kesana kemari.

Beruntung mentari tak menyinari ku terlalu menyengat, membuat ku terasa nyaman diantara naungannya, kutatap sekitar universitas yang sudah ramai sejak tadi, mataku masih saja menatap bangunan besar bertingkat itu, rasanya sangat berat jika nanti akan ku tinggal apa yang akan berubah nantinya.

Aku mendegus kesal pada diriku sendiri!! Tentu saja ini akan terasa begitu beda dari sebelumnya, bagaimana pun zaman akan menggusur zaman ini ke era yang baru.

Mataku menancap pada satu sosok wanita yang kini sudah melambaikan tangannya padaku ditangga pintu masuk, aku membalasnya dan tersenyum.

Kulangkahkan kakiku menuju gadis tadi setelah dia menyuruhku mendekatinya dengan isyarat tangan, aku hanya mengiyakan pelan saat dia tengah meminta maaf pada orang dibelakangnya karena tak sengaja mendorong pria tersebut.

Aishh, dia memang terlalu hiperaktif jika sudah merindukanku. Batin ku

"Hyera!" pekiknya kemudian memeluk kuat tubuhku. Sudah kuduga dari awal dia pasti akan membuatku sesak nafas lagi kali ini.

"Ahh.. Anin!! sakit!" tanganku tak henti hentinya memegang lengan gadis bernama Anindia ini, agar dia melepas pelukannya yang jujur membuatku tersiksa. Sangat.

"Haha maaf" cengir nya sambil menepuk pipiku pelan.

"Kau dari mana saja Singa Kutub?! Kenapa kau bolos kuliah sampai 3 hari, hah?! Dosen Hyungsik malah menyalahkanku, asal kau tahu itu!!" celotehku pada Anindia sambil menjewer telinganya.

"Aww! sakit!!"

"Maaf... Maaf... " ucap Anindia masih memegang telinganya yang sudah kujewer tadi.

Aku memang dikenal galak olehnya, sebab itu, dia selalu saja menjahiliku jika aku sudah mulai tersulut emosi.

"Dasar Anak Kuda." ucap Anindia segera kabur karena ia tahu setelah ini akan ada bom hiroshima dan nagasaki mendadak meledak di hadapannya.

"Yak!, Anin!, awas kau!" jeritku tak terima seraya membalikan badanku berencana mengejar sahabat bontot ku itu.

"Yak!, Anin!, awas kau!" jeritku tak terima seraya membalikan badanku berencana mengejar sahabat bontot ku itu

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Dear V ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant