Chapter Fourty-Five

Mulai dari awal
                                    

Aku terbangun saat seseorang mengelus-elus wajahku dengan perlahan. Saat aku membuka mata, Nathan tengah asik melihatku. Ia tersenyum lalu mencium bibirku pelan.

"Aku membangunkan mu, hm?" Aku terkekeh pelan, "Ya, kau membangunkan ku, Mr. Wade."

Nathan tertawa pelan, "Maafkan aku." Dia mengecup punggung tanganku yang ia genggap dan membawanya ke bibirnya yang kenyal dan hangat itu. Aku sangat merindukan bibir itu.

"Kau belum tidur sejak kemarin malam, bukan? Beristirahat lah." Ucapku. Ia menggeleng pelan, "Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Aku terus saja membayangkan mu saat mata ini baru saja terpejam."

Aku menatapnya geli, "Membayangkanku tentang apa?"

Ia berdiam diri sejenak lalu menarik nafas panjang, "Berjanjilah kau tidak akan meninggalkan aku, Anna. Sampai kapanpun." Aneh, kenapa Nathan tiba-tiba saja memintaku untuk berjanji. Aku sudah sering berjanji tentang ini padanya.

"Aku sudah pernah berjanji padamu tentang ini, Nathan. Kenapa kau memintaku berjanji lagi?"

"Berjanjilah, kumohon."

"Aku janji, aku tidak akan meninggalkanmu jika tidak memiliki alasan."

Aku melihat wajah Nathan berubah murung melebihi beberapa menit sebelumnya. Ini semakin aneh.

Saat aku hendak bersuara, ponsel Nathan berdering. Ia menatap layar ponsel nya dengan wajah yang langsung menegang dan tangan nya terkepal kuat di ponselnya.

"Siapa?"

"Liam. Aku harus mengangkatnya sebentar."

Ia langsung berdiri dan keluar dari dalam ruangan ini. Aku menatapnya heran, apa dia berhubungan lagi dengan Liam? Yang aku tahu, ia sangat membenci Liam. Tapi kenapa Liam sekarang menghubunginya?

Aku mendengar suara Nathan yang membentak diluar sana. Apa mereka sedang memiliki masalah? Apa semua kemurungan yang Nathan alami ada kaitannya dengan Liam yang saat ini menghubunginya secara tiba-tiba?

Nathan masuk dengan rahang yang sudah mengeras. Deru nafasnya sangat memacu dengan kencang. Sebenarnya apa yang telah terjadi? Aku seperti baru saja bangun dari koma selama bertahun-tahun saja karena tidak tahu menahu apa yang sebenarnya terjadi selama aku kecelakaan kemarin.

"Kau baik-baik saja?"

"Ya."

Aku memicingkan mata saat ia duduk disebelahku, "Kau terlihat tidak baik-baik saja, Nathan. Kau masih belum mau menceritakan apapun itu yang membuatmu kesal seperti ini, hm?"

"Anna, aku tak ingin membahas ini sekarang. Kumohon."

Aku menarik nafas panjang, "Baiklah, maafkan aku karena sudah me--"

"Jangan meminta maaf. Kau tidak bersalah. Aku harus pergi sebentar, apa kau tidak apa aku tinggal sendirian, hm?"

"Kau mau bertemu dengan Liam, iya kan?"

"Ya, aku dan dia ada sedikit urusan. Dan aku harus menyelesaikan masalah ini."

Aku mencoba untuk tak banyak bertanya padanya, "Baiklah, berjanjilah kau akan segera kembali dengan cepat."

The JERK From SEATTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang