Chapter Thirty-Seven

1.4K 61 1
                                    

Di pagi hari, aku bangun dengan kepalaku yang sangat terasa sakit. Saat aku berdiri didepan cermin, diirku terlihat sangat mengenaskan. Mengerikan. Menjijikkan. Ya, aku tau. Argh, aku sedikit menyesal karena memilih mabuk tadi malam.

"Anna?" Larry masuk setelah ia mengetuk pintu kamarku. Dia sudah memakai seragam sekolah nya.

"Kau sudah akan pergi?" Dia mengangguk, "Kau baik-baik saja?" Aku mengangguk sembari mengelus puncak kepalanya, "Yang rajin belajarnya, ok?" Aku memberikannya beberapa lembar uang untuk ia gunakan jika ada keadaan mendesak.

"Thank you, Anna. Aku pergi dulu." Dia mencium pipiku saat aku duduk dihadapannya. Aku mengantar nya hingga ke tepi jalan sampai sebuah bus sekolah menjemput nya. Untung saja sekarang bus sekolah menyediakan jemputan.

Aku kembali ke dalam apartemen dan saat itu pula ponsel ku berdering. Gladys menelfonku, "Hai, Gladys."

"Hai.. um, apa kau sedang sibuk?"

"Tidak juga. Ada apa?"

"Apa kau mau ke pantai? Aku, Harris, Floyd dan yang lainnya ingin berlibur ke pantai."

"Tapi ini bukan akhir pekan, kau tau?"

"Yeah, aku tau. Tapi tidak ada yang melarang untuk berlibur di hari biasa, bukan?"

Mungkin aku memang membutuhkan liburan setelah semua kejadian yang aku alami.

"Apa.. Nathan ikut?"

"Entahlah, dia tidak konfirmasi dengan kami, tapi Harris sudah mengajaknya."

Aku memilih diam.

"Apa kalian sedang berkelahi?"

"Yeah, bisa dibilang seperti itu."

"Um, baiklah jika kau tidak ingin ikut. Aku bi-"

"Aku ikut."

Gladys kegirangan dan ia menyuruhku untuk segera bersiap-siap. Floyd akan menjemput ku satu jam lagi.

Aku segera memasakkan sesuatu untuk Larry makan nanti. Aku tidak ingin ia kelaparan jika aku tinggal. Setelah aku memasakkan beberapa makanan untuknya, aku segera menyiapkan diriku. Masih ada setengah jam lagi untuk aku bersiap-siap. Aku mengikat rambut ku tinggi. Saat aku selesai memoles makeup tipis diwajahku, seseorang mengetuk pintu.

"Hai! Kau.. terlihat cantik." Aku tersenyum pada Floyd yang kini terlihat seperti biasanya, tampan.

"Thank you."

"Kita pergi sekarang?" Aku mengangguk kemudian mengambil segala keperluan ku dan langsung mengunci pintu.

"Dimana yang lainnya?" Aku tak melihat ada mobil yang lain atau seseorang didalam mobil Floyd, "Mereka pergi duluan." Ucap Floyd sembari membukakan pintu untukku.

"Nathan.. tidak ikut bersama kita, kan?" Floyd menggelengkan kepalanya, "Apa kau sudah membaik? Matamu masih sedikit merah."

"Ya, sedikit lebih baik. Aku menyesal karena banyak minum."

"Aku sudah menebaknya." Dia tertawa di akhir kalimatnya.

Saat kami tiba di Golden Garden Park. Karena ini adalah weekday, tidak banyak yang datang kesini. Aku akhirnya mengerti, mereka ingin lebih bebas karena tidak banyak pengunjung yang datang di hari biasa.

The JERK From SEATTLEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu