Chapter Fourty-Three

Comincia dall'inizio
                                    

"Apa?! Kau bercanda, bukan?!"

"Tidak, Nathan. Aku tidak bercanda. Datanglah kerumah sakit yang akan aku kirim alamatnya padamu nanti."

Aku mematikan panggilan sialan ini dan menunggu Floyd mengirimkan lokasi dimana ia berada. Untung saja rumah sakit itu tak jauh dari sini. Dengan cepat aku langsung menuju kesana.

Selama perjalanan, aku merutuki diriku sendiri. Kenapa hari ini menjadi hari terburuk untukku?

Aku merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Anna dan menepati janjiku untuk tak lagi berhubungan dengan Joy. Maafkan aku sayang, aku sangat menyesal.

***

Saat aku tiba, Floyd sudah berdiri didepan ruang UGD dengan wajah yang memiliki beberapa goresan dan darah yang sudah mengering.

"Dimana dia?!"

"Didalam. Dokter sedang menanganinya."

Aku dengan geram, menarik kerah bajunya dan mendorong tubuh Floyd ke dinding dengan sangat keras. Beberapa pengawal Floyd mencoba untuk melerai kami berdua.

"Menyingkir!" Teriakku pada kedua pengawal sialan itu.

"Ini urusanku dengan bos sialan kalian ini. Menjauh dariku atau kalian akan bernasib sama dengan nya!"

"Lepaskan aku, bodoh!" Teriak Floyd.

"Bodoh? Bodoh katamu?! Kau yang bodoh!"

Aku meninju wajahnya sekali, "Kau membahayakan nasib Anna! Lihat?!" Aku mencengkeram kerah baju Floyd dengan sangat kuat dan menarik tubuhnya sedikit naik.

"Ini kecelakaan! Aku tidak akan dengan sengaja melukai nya!" Ia mencoba melepaskan dirinya dariku. Saat aku hendak menghajar nya, seorang satpam rumah sakit menghampiri kami.

"Ada apa ini? Tolong jangan bikin keributan, Tuan. Ini rumah sakit! Jika kalian masih bertengkar disini, kami akan memanggil polisi." Aku melepas Floyd dengan menghempas tubuhnya ke lantai. Dengan kesal aku menatap satpam sialan yang sudah berani mengancam ku.

"Ck, seharusnya kau yang merasa bersalah. Kemana saja kau seharian ini? Apa kau tahu seberapa sedih nya Anna karena menunggu kabar bodoh dari laki-laki sialan seperti mu, huh?"

"Tutup mulutmu, Floyd."

"Aku tahu dimana kau berada seharian ini."

Seketika tubuhku menegang. Aku menunggu laki-laki sialan ini untuk melanjutkan ucapan nya. Jangan sampai Floyd sungguh-sungguh mengetahui keberadaan ku di frat bodoh itu.

"Kenapa diam, Nathan? Apa aku sedikit membuat mu takut, hm?"

Aku menatapnya tajam, "Apa maksudmu?!"

"Aku tahu semuanya. Aku tahu apa yang kau lakukan hari ini. Di frat."

Seketika kakiku melemas. Jangan bilang jika Floyd mengetahui permintaan bodoh dari Liam itu. Bagaimana dia tahu?

The JERK From SEATTLEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora