The Love that Cannot Talk -23-

44.1K 2.8K 132
                                    

{REO's POV}

Lengan ku sedikit terasa pegal dan berat, aku perlahan membuka mata ku yang masih blur karena kantuk. Tapi setelah mengusap dan berkedip beberapa kali untuk menajamkan penglihatan, aku kembali dapat melihat dengan jelas.

Di samping ku Aki sedang tertidur pulas. Tidak dapat menahan rasa senang, aku menyibakkan poni depannya dengan hati-hati. Ternyata dia mempunyai bulu mata yang panjang dan lentik. Alisnya tipis dan tergaris tegas. Aku tersenyum lalu mengecup keningnya, setelah itu melirik ke arah Aki lagi dan menghela napas lega, ia tidak terbangun.

Tapi konflik selanjutnya adalah aku ingin sekali menarik lengan ku dari kepalanya. Rasanya pegal sekali. Dan satu hal yang patut dijadikan catatan penting, meskipun tidur dengan posisi seperti ini, aku belum melakukan apa-apa, bellum menyentuh Aki sama sekali. Bukannya aku penakut atau sok suci, hanya saja aku laki-laki yang suka melakukan seks dengan waktu dan tempat yang pas. Dan tentu saja bukan keinginan sebelah pihak.

Apalagi setelah melihat kejadian tadi malam, Aki juga merasakan desakan seksual melihat dan mendengar dua orang pria melakukan hubungan seks, yang pastinya dia juga suatu hari akan merasakan desakan itu lagi jika dipancing.

Aku memijat kening ku sambil memikirkan betapa terburu-burunya diri ku. Dia mungkin terlihat lebih virgin di banding seorang perawan, dia mungkin akan trauma seumur hidup jika aku terlalu memaksa. Apalagi aku tahu bahwa itu sangat sakit untuk laki-laki. Setidaknya aku juga harus melakukan research sebelum memancing Aki.

Aku menatap kearah Aki yang mulai membuat gerakan pelan, ia menguap kecil beberapa kali dan merapat manja ke dada ku, kepalanya membentuk ringan di dada ku, membuat ku tersenyum mengetahui betapa ia merasa nyaman bersama ku.

Aku memindahkan tangan ku ke pinggulnya dan memeluknya sambil memejamkan mata. Siapa yang tahu bangun di pagi hari bisa begitu menyenangkan?

Mungkin Aki mulai sadar atau bagaimana, aku tahu begitu paham. Yang pasti dia menatap ku dan wajahnya merah merona. Lalu dengan sedikit gugup berusaha untuk keluar dari pelukkan ku. Tapi siapa dia? Siapa Reo? Aku lebih besar dibandingkan Aki! Jadi aku tidak memberikan Aki celah untuk keluar dari pelukan ku. Kemudian dengan malu-malu Aki menatap ku dan membuat ekspresi seolah ia minta dibiarkan lepas dari pelukkan ku.

Aku tersenyum lalu mengecup pipi dan keningnya, Aki bergidik pelan dan rona pipinya semakin terlihat jelas. "Kalau kau mau bebas, kau harus memberi ku kecupan selamat pagi" ujar ku menggoda. Aki menatap ku dan seolah berkata 'Tidak! Reo-sama curang!' yang mana membuat ku tertawa kecil.

"Kalau tidak mau ya sudah, kita akan berada diposisi seperti ini sampai kau memberi ku kecupan selamat pagi" ujar ku lagi seraya menutup mata. Aki mengerutkan bibirnya sedikit kesal lalu dengan enggan, atau gugup mungkin, ia mendongak sedikit keatas dan berusaha mencapai pipi ku. Lalu mengecup pipi ku dan buru-buru menunduk malu.

Aku menggelengkan kepala dan berdecak menggoda. "Ck,ck,ck... Sayang sekali. Kecupan selamat pagi hanya berlaku di bibir" ujar ku. Aki menatap ku syok dan tak percaya bahwa ia harus mengulang hal memalukan itu sekali lagi.

Aku memejamkan mata ku dan menunggu respon darinya. Lalu beberapa detik kemudian sentuhan hangat bibir Aki dapat ku rasakan, perlahan menggesek lembut, sentuhan napas hangat darinya bersinggungan dengan bibir ku.

Setelah ia selesai mengecup bibir ku, hanya berlangsung 1 detik. Aku membuka mata dan mendapati Aki menutupi mukanya. Ujung telinganya begitu merah, ia benar-benar pria kecil yang menggemaskan!

"Baiklah, kau boleh bangun sekarang" ujar ku seraya menarik tangan ku dari pinggulnya. Aku langsung berguling menjauh dan diam beberapa saat.

Aku terkekeh geli melihatnya tidak bisa dengan cepat melupakan apa yang baru saja dia lakukan dengan ku. Aku merangkak, mendekati Aki yang memberi ku pemandangan punggunya. Kemudian perlahan aku meniup telinganya dan membuatnya tersentak kaget. Ia langsung membalikkan badan dan menatap ku dengan kesal. Aku tersenyum seolah aku tidak melakukan apa-apa.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang