-Alternative Ending KuroXTaka-

21.5K 1.3K 57
                                    

Aku berdiri dengan gugup sambil menggosokkan tangan ku supaya suhu tubuh ku bertambah hangat beberapa derajat celsius saja.

Hari ini hari dimana aku berhasil mengumpulkan uang 5 juta Yen untuk menebus Takahiro bebas dari penjara. Tentu saja aku tidak memberitahunya. Aku meminta kepala opsir di penjara untuk diam soal ini. Aku ingin dia mengira bahwa Reo atau Aki menarik tuntutan mereka hingga ia bisa bebas.

Cinta memang buta, begitu juga cinta ku dan cintanya...

======
SPECIAL CHAPTER: KURO X TAKA
======

[AUTHOR'S POV]

"Silahkan" ujar salah satu penjaga di kepolisian. "Huh?" Takahiro menatap penjaga kepolisian itu bingung. "Anda bebas" ujarnya. Takahiro masih tidak bergerak dari tempat tidur keras yang dingin itu. "Apa? Aku bebas?" ia mengulangi. "Ya, benar. Anda bebas. Segera bangun dan kosongkan sel" ujar si penjaga. Perlahan Takahiro bangun dari tidurnya dan menatap penjaga itu. "Mungkin kalian salah orang" ujar Takahiro. Sulit dipercaya, bahwa ia bebas! Ia baru menghabiskan 7 bulan di selnya. Percaya atau tidak, penjaga itu memaksa Takahiro untuk meninggalkan sel. Ia berjalan mengikuti penjaga lainnya ke sebuah ruangan. Takahiro melihat tas ransel sudah dikemas dengan rapi.

"Tunggu, aku tidak paham kenapa aku dibebaskan?" tanya Takahiro.

"Karena tuntutan mu dicabut atau seseorang menebusmu. Pikirkan sendiri" ujar penjaga itu. Takahiro melangkah keluar dari pintu utama dengan ransel menggantung lusuh di pundaknya. Matahari bersinar malu-malu dan udara dingin memeluk tubuh Takahiro.

"Jangan mengulangi lagi kesalahan mu" ujar penjaga terakhir yang mengantar Takahiro hingga di pintu luar. Takahiro membungkukkan badan, "Terimakasih banyak" kepada penjaga itu dan berjalan menjauh. Beberapa langkah lagi dan ia benar-benar bebas.

Di sisi lain di depan pintu gerbang penjara, Kurosawa memandang ke arah gerbang itu dengan gugup. Mesin mobilnya sudah ia matikan dan semua jendela tertutup rapat. Ia tidak tahu harus bagaimana saat melihat Takahiro bebas, tapi dia yakin betul bahwa dia akan begitu bahagia. Sebelum menebus Takahiro, Kurosawa menelpon Reo dan Aki, meminta ijin mereka dan memohon agar mereka membiarkan Takahiro bebas.

Untungnya Aki berhati malaikat, pemuda itu tidak memendam benci kepada Takahiro. Sebaliknya Reo merasa bahwa Kuro terlalu gegabah, lebih baik membiarkan Takahiro mendekam lebih lama. Meskipun begitu, Reo menghormati keputusan Aki, hingga ia hanya mengangguk setuju.

Tidak lama kemudian muncullah sosok pria yang sudah dinanti-nanti oleh Kurosawa. Takahiro melangkah keluar dan menatap ke langit pagi. Ia diam beberapa saat sebelum melangkah pergi dari area penjara.

Kurosawa tersenyum dan menghidupkan mesin mobilnya, melaju kembali pulang atau...entahlah, ia tak yakin ia bisa pulang saat hatinya begitu kacau. Perasaan senang dan sedih bercampur aduk menjadi satu.

Kurosawa memutuskan untuk pergi ke kedai kopi dan melamun sepanjang hari, lalu ke bar mabuk dan pulang. Akhir-akhir ini dia menjalani hidup yang tidak sehat meski saat bertemu Reo ia mencoba untuk selalu terlihat baik-baik saja.

Kurosawa menghentikan mobilnya tepat di depan kedai kopi langganannya. Ia keluar dari mobil seraya membalutkan syal ke lehernya. Berjalan masuk ke dalam kedai dan disambut dengan aroma biji kopi yang begitu harum.

"Master, 1 cangkir" ujar Kurosawa begitu ia masuk. Ia berjalan ke counter dan duduk di salah satu kursi.

"Lama tidak berjumpa, Kuro" ujar Master. Kuro tersenyum, "Ah, aku sedang sibuk bekerja" jawabnya. "Master, apa kau punya asbak?" tanya Kuro. "Oi, disini are bebas rokok" ujar Master. Kurosawa menarik rokoknya dan menyulutnya, "Hehe, Master sekali ini saja" ujarnya. Masterpun hanya bisa menghela napas.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Where stories live. Discover now