Special Chapter : a Date

55.4K 3.7K 554
                                    

Didedikasikan untuk semua pembaca setia Hanasenai Ai

*****************

{REO's POV}

Kalau kemarin aku bangun dengan mood yang luar biasa jelek, hari ini aku bangun lebih awal dengan mood yang luar biasa baik. Biasanya aku tidak pernah baru jam 6 pagi. Tapi hari ini jam 6 lewat 10 menit aku sudah bangun, langsung saja membasuh muka, menggosok gigi dan sekarang sedang kebingungan memilih pakaian...

"Hmm... mungkin yang hitam kelihatan bagus" gumam ku dalam hati sambil mengamati satu persatu pakaian di lemari ku.

❤_❤_❤_❤­­_❤_❤_❤_❤

Tokyo Disneyland; 09:45AM—

Beberapa kali aku mengamati jam tangan ku yang jarum panjangnya masih berhenti di angka 9. "Oi... kenapa aku malah jadi begini semangat..." Aku menghela napas panjang dan menatap ke langit pagi yang cerah sambil berdiri sendiri di depan pintu masuk taman hiburan.

Hari ini aku sudah janjian dengan Aki pukul 10 di depan pintu masuk, tapi tanpa ku sadari aku datang lebih awal dari waktu janjian. "Setidaknya aku tidak terlambat" pikir ku, tetapi sambil memikirkan ulang aku merasa sedikit aneh dengan diri ku yang begitu bersemangat. "Kalau Aki tahu, dia bisa-bisa menertawakan ku" pikir ku lagi. "Rasanya aku malah jadi kesal sendiri sekarang..." gerutu ku sambil melipat ke dua tangan ku di depan dan mengamati orang-orang yang sedang bercanda ria bersama kekasih mereka.

Mengamati beberapa orang yang sedang bergandengan tangan, berpelukan, bermesra-mesraan, aku jadi membayangkan diri ku sendiri. Seandainya lewat kencan ini aku bisa meyakinkan diri ku tentang Aki, maka pasti akan ada sebuah level baru dalam hubungan ku dengan nya. Yang tadi nya mungkin hanya mencuri-curi pandang, bisa saja berganti saling pandang memandang. Yang tadi nya mungkin hanya kebetulan mengecup bibir nya, bisa saja nanti aku memperkosa bibir nya...

"LAGI-LAGI AKU BERPIKIR ABNORMAL!!!"  Spontan aku menutupi muka ku dengan kedua tangan ku dan jongkok sambil menahan diri ku dari rasa malu dan sebal.

"Kenapa aku jadi aneh begini..." Aku bangkit berdiri dan melihat ke sekeliling. Tampak nya Aki masih belum tiba. Ini bukan pertama kali nya aku pergi berkencan, tapi ini pertama kali nya aku menanti-nantikan kencan ku. Rasanya sedikit aneh, perasaan ini belum pernah ku rasa kan sebelum nya. Bahkan sewaktu berpacaran dengan teman sekampus dulu pun tidak seperti ini.

Setelah jam besar di atas menara yang mirip dengan menara kastil di Cinderella menunjuk kan pukul 10 lewat 10 menit, maka baru lah sosok Aki terlihat berjalan dari ke jauhan bersama dengan, satu...dua...tiga...empat...lima... LIMA ORANG ADIKNYA?! SEMUA NYA?!

Maka aku tidak lagi menyebut ini 'Kencan' tetapi 'Tamasya'...

            Aki kini semakin mendekat dan beberapa langkah lagi ia sampai di tempat ku menunggu nya. Pertama kali adalah senyum nya yang seperti biasa. Lalu dengan sedikit terengah-engah ia mencoba menuliskan sesuatu. Sementara Aki menulis sesuatu, aku mengarahkan pandangan ku ke 5 orang adiknya. "Ternyata benar-benar 5 orang" ujar ku dalam hati.

"Paman! Paman!" Seru Yuuto ke arah ku sambil menudingkan jari telunjuk nya yang mungil. "Wha—P-paman? Siapa? Aku?" aku menatap ke arah Yuuto dengan pandangan tak percaya. Chibi kecil ini baru saja memanggil ku 'paman' padahal aku baru berumur 22 tahun!!! Ulang tahun ku baru saja terlewat beberapa minggu yang lalu!!

Aki menyodorkan note nya lalu jongkok di depan Yuuto sambil menuliskan sesuatu untuk Yuuto.

"Maafkan saya, tadi ada beberapa barang yang terlupakan jadi sedikit memakan waktu dan terlambat" tulisnya. Aku menatap Aki yang memperlihat kan note nya pada Yuuto, langsung saja Yuuto menatap ke arah ku setelah ia selesai membaca.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Where stories live. Discover now