The Love that Cannot Talk -04-

46.4K 4K 209
                                    

{Aki's POV}

Aku tidak percaya Direktur perusahaan ini begitu menyebalkan, desah ku dalam hati. Dia memang benar-benar tidak menyukai ku. Dan aku tidak tahu harus bagaimana menghadapi perlakuannya. Beberapa kali ia berniat untuk mengusir ku dari perusahaannya. Tapi aku tidak bisa keluar, setidaknya aku juga tidak mau dikeluarkan.

"Rrr...Rrr.." ponsel ku bergetar di saku celana seragam kebersihan. Aku mengambilnya dan ternyata ada 1 buah pesan.

"Aki-kun, Bisakah kau ke sekolah sekarang? Yuuto bertengkar dengan Keiichi disini" itu pesan dari sensei, aku sedikit kaget, Yuuto adik ku tidak pernah sebelumnya bertengkar lagi pula anak 4 tahun apa yang mereka lakukan hingga bertengkar.

"Ya, saya segera ke sekolah. Terimakasih, sensei." Balas ku dan bergegas menuju ruang personalia.

"Ya, masuk" sahut Ayumi dari dalam, sepertinya Fujita tidak ada di kantor jam ini. Perlahan aku membuka pintu dan masuk kedalam.

"Oh! Aki! Ada apa?" tanya Ayumi dengan ramah. Aku mengeluarkan notes ku dan menulis

"Ayumi-san, bisa kah saya ijin pulang sebentar?" setelah selesai menulis, aku menyerahkan tulisan ku pada Ayumi. Ia membaca note ku dan menatap ku

"Apa kau ada perlu?" Aku mengangguk atas pertanyaan Ayumi dan mulai menulis lagi

"Adik sayabertengkar disekolahan dan Sensei meminta saya untuk datang ke sekolah" tulis ku dan menyerahkan lagi note yang baru ku tulis. Ayumi membacanya dan mengangguk.

"Baiklah, Aki. Kau boleh ijin 1 jam, tapi kembalilah dan kau harus lembur 1 jam lagi" katanya ramah. Aku tersenyum lalu membungkuk dalam-dalam.

Setelah meminta ijin, aku bergegas menuju ruang ganti, mengambil ransel ku yang ku isi dengan baju ganti, mengganti seragam ku dan melipatnya rapi kembali.

Aku harap Yuuto tidak membuat keonaran yang serius, karena aku yakin adik ku anak yang baik.

*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*

Setelah beberapa menit kemudian, aku tiba disekolah dan tempat penitipan anak. Keringat dan napas ku yang putus-putus akibat berlari mebuat ku sedikit pusing. Aku berjalan masuk ke sekolah

"Aki-kun, Yuu-chan ada di kantor bersama Kaoru-sensei dan Kei-chan" seru seorang guru yang juga bertanggungjawab di taman kanak-kanak sekolah Yuuto. Aku membungkuk dan berjalan ke kantor dan mengetuk pintu.

"Silahkan masuk" seru Kaoru-sensei* dari dalam kantornya. Aku membuka pintu perlahan dan melihat Yuuto lalu dengan seorang anak seumurannya yang mungkin adalah Keiichi.

"Aki-kun silahkan" kata Kaoru-sensei yang tersenyum ramah melihat ku. Aku berjalan mendekati Yuuto, sedang Keiichi masih terisak, Yuuto hanya diam menunduk.

"Jadi, Yuuto-kun dan Keiichi-kun bertengkar. Tapi mereka tidak mau mengatakan masalahnya" jelas Kaoru-sensei. Aku menghela napas, lalu membungkuk maaf pada Kaoru-sensei. Ia bangkit dan menghampiri ku

"Bicaralah sebagai kakak dan adik" katanya pelan lalu meninggalkan ruangannya.

Aku membungkukkan badan ku setara dengan Yuuto, lalu membelai kepalanya. Yuuto tidak berani menatap ku, tangan kecilnya meremas seragamnya hingga kusut.

Aku mengambil notes ku dan menuliskan sesuatu.

"Yuuto, ada apa? Oniichan mendapat pesan dari sensei. Katanya kau berkelahi"

Ku menyerahkan tulisan ku pada Yuuto, ia masih diam dan masih mencengkram seragamnya. Kini badannya yang kecil sedikit gemetar. Aku mengambil tangannya dan ia melepaskan cengkramannya. Lalu aku menggambar hati di tangan kecilnya, ia perlahan menatap ku dengan mata besarnya yang berkaca-kaca.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Where stories live. Discover now