The Love that Cannot Talk -01-

124K 5.5K 470
                                    

—Hanasenai Ai— (The Love that Cannot Talk)


{Aki's POV}

Pagi ini aku bangun 10 menit lebih awal dibanding hari kemarin, Runa masih tidur, dia tidak menangis, begitu juga dengan Rina. Mereka berdua adalah adik perempuan ku yang kembar berusia 2 tahun. Lalu Yuuto, adik laki-laki ku yang berusia 4 tahun, kemudian Arata yang berusia 7 tahun dia cukup nakal dan berisik, tapi ia pria kecil yang pemeberani, dan yang terakhir dan yang paling tua diantara mereka, Ryou yang berusia 12 tahun. Kami adalah kakak beradik yang miskin yang sudah tidak memiliki orang tua. Nama ku Aki sekarang ini usia ku 19 tahun, aku baru saja lulus SMA dan saat yang bersamaan Orang tua ku meninggal dalam kecelakaan lalu kakak tertua dari keluarga ibu ku bermaksud untuk mengadopsi adik-adik ku, tapi aku tidak ingin kami berpisah, karena kami adalah satu keluarga kecil yang bahagia meskipun tidak berlimpah harta, tapi kehangatan keluarga begitu terasa. Aku Narufumi Aki, dan inilah kisah ku.

-05:58AM-

Aku mengoncangkan pelan tubuh Ryou, berharap agar dia segera bangun.

"Mhhm..." Ryou mendesah lalu kembali tertidur. Aku berdiri dan memandang kesekeliling kamar lalu mengambil jam beker Ryou dan menempelkannya dekat dengan telinga Ryou. 30 detik lagi dan dia pasti terbangun.

29..28..27..26..25..24..14..10..09..08..03..02..01 "KRRRRIIIINGGGGGG!" Ryou terbangun kaget lalu memukul ku kesal

"Aki-nii!!! Jangan membangunkan ku dengan cara seperti ini!!!" seru Ryou kesal. Aku tersenyum geli lalu mengambil catatan kecil di saku celana ku dan bolpen lalu menulis, "Itu salah mu sendiri karena tidak mau segera bangun" aku menyerahkan tulisan ku pada Ryou lalu ia membacanya dan menatap ku sebal. "Tapi tidak usah pakai acara menempelkan jam beker segala kan!" kini Ryou sudah bangun dan merapikan futon nya, aku bergegas menuju kamar Arata dan Yuuto, mereka juga masih tertidur pulas. Aku perlahan membuka korden di kamar mereka, lalu mengoyangkan pelan tubuh Arata kemudian Yuuto. Yuuto sedikit sama dengan ku yang jika di bangunkan maka akan segera bangun. Sedangkan Arata sama seperti Ryou.

"Onii-chan, celamat pagii!" seru Yuuto yang memeluk leher ku dengan lengannya yang kecil dan imut. Aku tersenyum dan membentuk ikon heart (hati) di tangan kecilnya, ia menatap ku menggambar hati dengan penuh perhatian "Selamat pagi Yuuto" kata ku dalam hati. Yuuto duduk di futon nya dan bangkit berdiri, lalu berjalan keluar kamar.

Aku menatap Arata yang masih tidur, mencoba mengguncangkan badannya agak keras, lalu ia dengan mata berat berusaha untuk bangun. "Aki-niichan, pagi" katanya yang masih setengah sadar, aku tertawa tanpa suara dan menggambar hati di tangannya. "Pagi Arata" kata ku dalam hati. Setelah selesai membangunkan 3 orang adik laki-laki ku kini, aku berjalan menuju kamar ku dimana Runa dan Rina sudah bangun dan ada di ranjang bayi mereka.

Aku menggendong Runa dan membawanya keluar kamar, Rina mulai menangis dan Ryou segera masuk kekamar ku dan membawa Rina bersamanya.

Setelah itu, semua adik ku sudah siap di meja makan kami, makan sarapan dengan apa adanya, kami miskin tapi kami tidak semiskin yang dibayangkan.

"Aki-oniichan, aku ingin makan tofu!" seru Arata, kemudian Yuuto menyerukkan hal yang sama. "niichan! Topu!" Topu!" aku hanya tertawa lalu mengambilkan tofu dari panci lalu memberikannya pada Arata dan Yuuto. Ryou makan dengan cepat, Sementara aku menbantu Runa dan Rina makan bubur mereka.

Setelah selesai sarapan, Ryou dan Arata bersiap kesekolah, Ryou dan Arata 1 sekolah, jadi mereka selalu berangkat bersama.

"Aki-nii, Aku berangkat!" Seru Ryou dari pintu depan, di ikuti Arata "Aki-Oniichan! Berangkat!" serunya. Aku keluar dari melambaikan tangan. Kini tinggal Yuuto, Rina dan Runa.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Where stories live. Discover now