⍣ - 27. THANK U!

380 34 14
                                    

❝ Happy Reading! ♡❞

---

SEBULAN kemudian...

Hwall tersenyum sembari melambaikan tangannya ke arah penonton. Setelah statusnya sebagai tersangka di cabut semuanya mulai berubah. Boygrupnya juga terkenal sebagai idola yang membongkar sebuah tindak pidana serius tentang SpHere Ent. Seluruh masyarakat amat berterima kasih dan bahagia. Semua album mereka terjual melampaui target awal mereka. Mereka sering mendapat first win dan di undang ke berbagai acara. Popularitas mereka menanjak tajam. Akan tetapi Hwall masih tidak bisa melupakan Heejin. Tidak peduli banyak wanita yang mencoba dekat dengannya lagi. Melihat itu saja membuat Hwall muak, bagaimana mereka dulu menatapnya dengan sekarang sangat berbeda. Mereka semua menjijikan di mata Hwall.


Diam-diam Hwall masih mencari Heejin dengan bantuan rekan-rekannya itu. Walaupun kemungkinan besar keberhasilannya tipis tapi dia tidak peduli. Hwall bahkan memasukkan Samuel ke tempat kursus yang pemuda itu inginkan. Sanha, dia memperkenalkannya dengan seorang penerbit buku karena cita-citanya menjadi seorang penulis. Sena, ah dia mengajaknya bekerja dengannya sebagai make up artist pribadinya.

"Kita belum menemukannya," Sena menyisir rambut Hwall. "Bukankah lebih baik bertanya pada keluarganya?" sambungnya dengan suara merendah.

Hwall mengusap kasar wajahnya, "Kau tahu, ibunya meninggal karena khawatir dengan anaknya yang tak pernah mengabari itu. Adiknya di bawa temannya ke luar negeri dan menghilang begitu saja. Mereka sudah melaporkannya pada polisi tapi tak kunjung menemukannya tentu saja karena dia bersama kita dulu tapi sekarang berbeda. Aku tidak tahu di mana dia."

Sena menghentikan gerakannya. Dia terkejut mendengar itu.

"Apa Heejin sudah tahu?"

"Entahlah." Hwall menjawab sekenanya. Dia memijit pelipisnya yang terasa pening.

---

Pemuda itu baru saja selesai manggung ketika tiba-tiba sebuah pesan masuk ke akun sosial medianya. Matanya melebar membaca sederet pesan yang di kirim untuknya.

Hi!
Aku Heejin, bisa kita bertemu besok?

Tanpa banyak kata lagi Hwall menekan tombol panggilan. Setelah beberapa saat dia mendapat jawaban. Pemuda itu menghela napas lega begitu mendengar suara lembut Heejin di seberang sana.

Aku merindukanmu!

Hwall menarik napas dalam-dalam.

[Begitu pula denganku. Kau ke mana saja? Apa dia menyakitimu.]

Aku akan ceritakan besok. Bisa kita bertemu?

[Baiklah. Ibumu──]

"... sudah meninggal," sambungnya bahkan setelah sambungan terputus begitu saja. Hwall menghela napas. Dia mengacak rambutnya dan menatap ke luar jendela. Terlihat bulan di selimuti awan tipis bersinar dengan begitu terang di atas sana. "Kau aneh sekali," gumam Hwall sendu, terjebak perasaan bersalah karena telah menyeret gadis itu ke dalam masalahnya.

---

Matanya berkeliling menatap sekitarnya. Ia tersenyum lebar ketika melihat apa yang dia harapkan ada di sana. Duduk dengan tenang memegang mug yang bisa ia pastikan berisi cokelat panas. Dia segera mengambil tempat duduk di depannya. Ia menurunkan maskernya sedikit. "Apa aku membuatmu terlalu lama menunggu?"

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Where stories live. Discover now