⍣ - 15

239 46 9
                                    

Aku update lagi hehehehehhe
Semoga suka ya! 💜
Aku tunggu kritik dan sarannya 😘
----

MARI kita lihat apa yang terjadi sebenarnya.

Sanha dan Hwall sedang mengamati apa yang terlihat di depan mereka dengan teliti. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara perut yang kelaparan. Hwall menoleh dan memainkan alisnya guna mengejek Sanha sedangkan pemuda itu memalingkan wajahnya malu.

"Kau kelaparan!" kata Hwall sembari memberikan sebungkus makanan ringan padanya. "Terima kasih." Sanha segera memakannya tanpa banyak kata.

Selang beberapa menit kemudian perutnya bergemuruh lebih hebat. Dia menilik bahan yang ada di dalamnya dan melotot ke arah Hwall. "Kau mau membunuhku?" sentak Sanha dengan nada jengkel.

Hwall yang tak mengerti tentu saja menggeleng. Konsentrasi mereka terpecah. Bahkan dering panggilan dari Samuel yang tertera di layar tak mereka hiraukan.

"Apa yang kau katakan?"

"Kau tau aku alergi berat pada keju. Mengapa kau memberikanku makanan rasa keju?"

"Aku apa... Oh tidak! Jangan bilang makanan ini ada campuran kejunya."

Sanha tidak menyahut lagi. Dia sibuk memegangi perutnya yang melilit dan terasa di kuras habis. Ia mencengkeram dashboard mobil dengan tangannya yang telah berkeringat. Hwall yang panik segera menghubungi Sena.

Ada apa?

[Siapkan tempat untuk Sanha. Dia keracunan makanan.]

APA?

Hwall bergegas mengemudikan mobilnya untuk menjauh dan kembali ke apartemen. Samuel yang melihat itu dari kejauhan melotot. Dia sudah kesal dua kawan itu tak memperdulikan keberadaannya yang harus bersembunyi di atas pohon guna mengamati keadaan anak Seo Joon sekarang ia harus rela di tinggalkan.

"Aku akan membalas kalian nanti," ujarnya gemas.

Dia kembali memakai teropongnya dan menatap ke arah dalam. Akan tetapi dia terkejut ketika seseorang di dalam sana menatapnya dengan tajam. Samuel segera menjauhkan teropongnya.

"Mati aku," umpatnya. Namun rasa ingin tahu yang teramat dalam mulai menggerogoti benaknya.

Dia merasa familiar dengan pemuda itu. Karena penasaran ia memastikan sekali lagi. Samuel memegang teropongnya erat. Ia merasa tubuhnya bergidik ketika tatapan mereka bertemu untuk yang kedua kalinya.

Dia mulai meneliti setiap inci wajahnya dan Samuel menafsirkan jika usianya mungkin sama dengannya atau bahkan lebih muda darinya. Ketika pemuda itu memalingkan wajah dan berbicara dengan seseorang berjas di sampingnya, Samuel mulai gelisah.

Dia bergegas membereskan peralatan yang ia gunakan kemudian bersiap untuk segera turun.

[Sena-ah bisa kau periksa siapa dia?]

Tentu saja!

[Ah aku hampir lupa, apa kalian mau mengorbankanku di sini heh?]

Samuel mendengus kasar dan memakai tasnya. Dia mulai melirik ke sekitarnya dan perlahan turun.

Tidak mungkin Sam sayang, kau tahu si idiot Sanha? Dia keracunan makanan ringan. Astaga mereka benar-benar membuatku kesal!

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Kde žijí příběhy. Začni objevovat