⍣ - 19. MIDNIGHT TALK

313 44 10
                                    

Double update yay! ♥️

Sepi juga ya wes ra popo 😂
Soalnya cuma di buku ini aku bebas nuangin segalanya gak kek work-work aku di draft yang lain. Makanya sayang banget sama buku ini. Walaupun isinya ga jelas dan mengira-ngira doang sambil searching ngga jelas di google 😂

❝ Happy Reading! ♡❞
---

"Apa kau yang membunuh Seo Joon?"

Pertanyaan itu tentu saja mencubit perasaan Hwall. Secara tak sengaja Heejin kini percaya jika dia seorang pembunuh. Pemuda itu tersenyum kecut dan berjalan keluar ruangan tanpa menjawab. Dia patah hati karena Heejin tak mempercayainya.

Diabaikan jelas bukan hal yang menyenangkan dan kelakuan pemuda itu sukses membuat Heejin mendengus jengkel. Ia membenarkan letak kemeja kebesaran yang entah milik siapa agar tidak merosot dari bahunya kemudian berjalan menyusul Hwall. Rupanya pemuda itu berhenti di depan peti air. Ia tampak mengambil sekaleng bir dan membuka penutupnya. Heejin menyilangkan tangannya di dada dan menatap nyalang ke arahnya.

"Kau sedang apa?" tegur gadis itu bermaksud menghentikan Hwall untuk meminum birnya.

Hwall meliriknya sekilas kemudian meneguk birnya hingga habis setengah. "Minum," balasnya cuek.

"Kau sedang sakit," Heejin mengambil bir itu dan menjauhkannya dari Hwall. "Jangan minum sembarangan!"

Tatapan Hwall seakan masa bodoh dengan peringatan gadis itu. Dia mengambil kaleng yang lain membuat Heejin mengepalkan tangannya. Bagi Hwall sendiri cuma ini pelarian dari rasa kecewanya. Dia sudah kehilangan kepercayaan dari semua orang, tapi yang ini berbeda. Hwall tidak suka jika Heejin menjadi sama seperti yang lain. Hwall membenci kenyataan itu.

"Apa kau sedang mengujiku?" tuding Heejin sembari ikut menenggak kaleng bir yang sempat ia singkirkan tadi. Kini giliran Hwall yang khawatir. Heejin belum sembuh benar, dia baru saja bangun dari masa kritisnya. Baru saja ia akan membuka mulut, Heejin sudah mendahuluinya dengan kalimat yang membuatnya terkejut.

"Aku hanya bertanya, setidaknya kau harus menjawabnya. Percaya atau tidak itu urusanku nanti! Aku bertanya karena penasaran. Lagipula aku masih tetap harus di sisimu jika kau benar-benar membunuhnya."

"Kenapa?" tanya Hwall dengan tampang bodoh.

Heejin berdehem canggung. Dia menatap ke arah lain dan menggaruk tengkuknya. Bingung bagaimana menjelaskan perasaannya ini. Walaupun sebenarnya ia masih bimbang, antara suka atau obsesi yang jelas Heejin senang dan bahagia di dekat pemuda itu. Dia tidak munafik tentang perasaan itu.

"Yah... Kau tau sendiri bukan?"

Kini giliran otak Hwall yang berusaha keras mencernanya. Sementara kedua sejoli ini sibuk bagaimana mengungkapkan hati masing-masing, ada beberapa pasang mata yang menyaksikan dengan pandangan miris.

"Mereka berdua bodoh," komentar Sena dengan pandangan nanar.

Kedua pemuda di dekatnya kompak mengangguk, menyetujui pendapat Sena tanpa berkata lebih.

----

"Sudah ku bilang umumkan saja jika kita berniat mengeluarkannya!" Changmin berseru dingin. "Mengapa justru mengumumkan permintaan maaf?" imbuhnya kesal.

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Where stories live. Discover now