⍣ - 17

239 41 13
                                    

Aku update lagi buat ngobatin kesel
sama knet😣padahal iya udah gede mereka tuh. Yang komentar juga pastinya udah dewasa, pasti gegara kurang kerjaan ini 😣

----

❝ Happy Reading! ♡❞

— SECRET IDOL —

KATA orang bertahan itu sulit. Menahan diri untuk tak memulai sesuatu yang salah itu sangat sulit. Pilihan ada di tahan Heejin. Gadis itu memijit pelipisnya. Memandang ke arah jalanan tanpa aspal yang sepenuhnya tertutup rumput dengan bimbang. Satu sisi ingin menolong, satu sisi tak ingin menyakiti. Heejin terlahir untuk menjadi manusia yang peduli. Itulah mengapa dia kesal dengan dirinya sendiri. Harusnya beberapa menit yang lalu ketika dirinya masih di mobil itu dia sudah menolak permintaan Sena. Dia memiliki alasan. Alasan yang bisa membuatnya lari dari masalah yang berkaitan dengan Hwall. Sayangnya, ia bodoh. Hatinya selalu ingin berhubungan dengan pemuda itu apapun resikonya. Terlalu mencintai idol itu sebagai panutannya, benar-benar tindakan buruk.

Dia segera bersembunyi di balik pohon besar ketika merasa seseorang akan datang. Matanya mengerjap cepat ketika debu bertebaran begitu mobil sedan berwarna hitam itu melesat masuk ke dalam. Sebisa mungkin menahan batuk ketika debu itu masuk ke indra penciumnya.

"Siapa dia?" gumamnya penasaran melihat mobil itu mulai menjauh. Dia menepuk Dahinya seakan tersadar oleh sesuatu. "Oh sial, Hwall di sana!" desisnya sebelum akhirnya ia berlari masuk ke dalam sana dengan jalur yang berbeda.

Alasannya tentu saja penumpang di mobil itu. Jika dia mengikutinya sekarang maka pantulan dirinya akan tercetak di spion mobil atau yang paling parah ia di tembak tanpa melihat wajahnya. Tidak, lagipula dia sudah mengamati hutan itu cukup lama. Komunikasi dengan Sena juga terputus begitu memasuki kawasan hutan itu.

Dengan memantapkan hatinya dia terus berjalan. Menyusuri hutan dengan langkah was-was. Bukan hewan liar yang ia takut kan melainkan kawasan ranjau tanpa peringatan. Membayangkan akibatnya saja sudah membuatnya bergidik ngeri. Sepertinya akibat terlalu banyak menonton film aksi membuatnya jadi paranoid.

Dia menghentikan langkahnya begitu mendengar teriakan memilukan tak jauh darinya berdiri. Ia memutar kepalanya mencari di segala penjuru dari mana asalnya. Samar-samar, penglihatannya menangkap sebuah rumah di ujung sebelah kanannya. Dia melepaskan sepatunya dan membuangnya asal. Alasannya tentu saja agar tak menimbulkan suara berlebih. Pijakan kaki tanpa alas jauh lebih baik walaupun ia harus merelakan kakinya lecet dan berdarah-darah karena tertusuk ranting patah dan duri-duri kecil.

"Aghhhh!"

Mata Heejin membulat mendengar teriakan dari seseorang yang sangat dia kenal. Hwall. Pemuda itu berteriak lantang seakan menahan sakit luar biasa. Heejin mempercepat langkahnya. Dia kontan berbaring guna bersembunyi di balik batu begitu melihat beberapa penjaga berkeliaran di sekitar pintu masuk. Dan sial untuknya karena hanya ada satu pintu masuk. Otaknya berpikir keras, bagaimana mengalihkan perhatian para penjaga itu. Dia melirik tasnya dan menghela napas.

Itu bukan pistol sungguhan, itu pistol bius. Aku juga membawakan suntikan yang sejenis. Bom itu, ah itu juga bukan bom yang bisa membakar apapun di sekitarnya. Itu bom bius. Aku tidak bisa membiarkanmu menjadi seperti kami.

Ucapan Sena ketika dia mengatai gadis itu gila kontan membuatnya bungkam. Heejin sudah mendengar hampir keseluruhan cerita masing-masing dari mereka. Mereka semua memiliki catatan pembunuh. Entah itu kenyataan atau hanya manipulasi semata tetap membuat mereka di pandang buruk oleh orang lain.

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Where stories live. Discover now