⍣ -13

280 43 7
                                    

*****

D-29

TIK TOK TIK TOK

Waktu terus berjalan. Jarum jam terus berputar tanpa bisa di tangguhkan. Dua takdir yang tak sama ternyata saling berhubungan. Sang wanita dengan kisah pilu di masa lalunya sedang si pria yang sibuk membenahi kesalahannya.

Mereka sama-sama berjuang demi diri sendiri masing-masing. Sayangnya mereka tidak sadar jika mereka berdua harus bersama dalam melawan takdir kejam yang membelengu kehidupannya.


Hwall berulang kali menarik napas. Matanya menyipit menatap tajam bangunan ber corak putih dengan taman besar di depannya. Rumah Seo Joon. Terlalu mewah untuk ukuran manager biasa sepertinya. Pemuda itu tersenyum sinis.

"Kau menciptakan rumah sebesar ini namun sama sekali tak memberikan kompensasi pada mereka? Ber*ngsek!" pemuda itu mengepalkan tangannya. Sanha meliriknya sekilas. Dia lebih senang memperhatikan senapan laras panjang miliknya.

"Apa yang kau dapat Se Na-ah?"

Hening. Suara dengkuran halus seekor kucing yang terdengar, membuat Hwall menggeram jengkel. Se Na berulah lagi.

"Apa yang dia katakan?" tanya Sanha karena merasa aneh dengan wajah masam Hwall.

Pemuda berwajah baby itu menggeleng. Dia menekuk mulutnya dan menatap malas ke luar melalui jendela mobil.

"Dia membawa masuk kucing ke dalam apartemen?" Sanha memberikan permen karet pada pemuda itu. "Biarkan saja, kenapa kau begitu sensitif dengan itu?"

Hwall mendelik gemas. "Aku benci hewan itu!"

Sanha diam guna menahan tawanya. Benar, Hwall selalu membenci binatang yang di samakan dengannya itu oleh para fansnya. Pernah sekali dia melihat sebuah cuitan di akun sosmed fans-nya tentang dia dan beberapa member, dia marah-marah sambil menelepon Sanha untuk melampiaskannya. Namun keesokan harinya satu dorm ikut kena imbas karena mood-nya yang begitu buruk. Dia melupakan jadwalnya bersih-bersih dan menyiapkan makanan. Semuanya kacau balau. Hwall tidak mau mengatakan apa masalahnya. Dia malu karena fansnya menggambar fan art mereka dan salah satunya tentu saja dengan menggunakan wajahnya seperti chibi lucu yang berekor panjang dengan caption yang bisa di bilang mengerikan. Dia merasa aneh. Beberapa hari dia merinding karena ini.

Bos, anak itu akan pulang sekitar tiga puluh menit lagi.

Hwall yang tadinya menutup matanya seketika membelalak kaget. Dia membenarkan letak alat komunikasi yang menempel di telinganya dan menegakkan tubuhnya.

"Bagaimana dengan Seo Joon?" tanya Hwall dengan suara yang bisa di bilang terlalu tenang.

Dia di kantornya. Melakukan beberapa riset untuk foto pelajar perempuan tingkat smp.

Pemuda itu mengepalkan tangan. "Terus awasi pergerakan-nya. Aku akan ke sekolah anaknya."

Hati-hati.

*****

SEMENTARA itu Heejin kini terlihat sibuk menguap di sebuah perpustakaan kota. Kepalanya yang terasa berat, ia letakkan di atas tumpukan buku-buku besar yang menjadi tujuannya datang ke sana.

Bibirnya mencebik jengkel. Tugas kuliahnya begitu banyak. Bagaimana bisa dia bersenang-senang? Acara televisi memang tak bisa di percaya. Sejak awal ia kira jika kuliah, dirinya akan bebas menikmati Seoul. Nyatanya, tidak satu hari pun dia bisa libur. Tugasnya sangat banyak. Sampai-sampai ia mengira otaknya akan pecah karena terlalu banyak materi untuk dia hapalkan.

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang