⍣ - 25.

216 33 0
                                    

❝ Happy Reading! ♡❞
Maapkan typo yang bertebaran 😙
----

"Terima kasih," ujarnya ramah namun di balas dengan tatapan tajam yang mengancam. Nyali Jinhyuk seketika mengkerut. Dia tidak tahu mengapa tapi dia sudah memeliki niatan untuk menjauh dari Sanha mulai dari sekarang.

Jinhyuk menenggak airnya ketika merasakan asin yang berlebih. Dia mengernyit menahannya dan segera meletakkan gelasnya lagi. Ia melirik Sanha yang kini menyeringai padanya. Jinhyuk bergidik ngeri ketika Sena ikutan menoleh pada pemuda itu, ia justru tsrsenyum menggemaskan dan mengedipkan matanya sok polos.

"Mengerikan," gumamnya pelan.

"Kau bilang apa?" tanya Sena yang berada di dekatnya. Jinhyuk menggeleng. "Aku mau melanjutkan ceritaku."

"Aku memeriksa cctv yang lain dan terkejut ketika melihat truk pendingin keluar dari arah belakang rumah sakit. Aku mencoba melacaknya dan menemukan jika itu di kirim oleh agensi yang menaungi Yena."

"Maksudmu──"

"Em ... Aku menduga setelah mereka membunuh Yena mereka mengambil organ tubuh yang masih hidup untuk di jual."

Hwall menunduk dalam. Dia merasa pusing mendengar semuanya perlahan terungkap bahkan setelah ia tahu segalanya. Sena mengepalkan tangannya dan memukul sofa dengan mata berkaca-kaca. "Mereka semua biadab!" Dia mengusap kasar wajahnya. "Lalu apa yang terjadi?"


"Setelah itu aku kemudian beralih menyelidik agensi itu. Mereka beberapa kali membeli tiket pesawat keluar negeri untuk beberapa gadis. Aku yakin mereka menjual mereka secara paksa karena begitu aku tanya pada salah satu keluarga mereka bilang anaknya tidak pernah menelepon walaupun setiap bulan tidak telat mentransfer uang pada mereka dalam jumlah yang cukup besar."

Pusing.

Kepala Hwall berdenyut hebat. Samuel dan Heejin menghilang kemudian datang satu orang lagi di hidupnya. Dia memejamkan mata, mengenang kembali masa-masanya menjadi idol. Dia merindukan saat itu tapi sekarang ia jauh lebih merindukan Heejin. Belum genap seminggu mereka bersama tapi gadis itu di culik. Dia ingin sekali segera mengajar Hyunjoon tetapi ia takut pria itu melukai Heejin.

"Kuharap kau baik-baik saja Hee," gumamnya sendu.

----

H-17



MATA Hyunjoon berbinar cerah ketika melihat gadis yang dia bawa telah bangun dari tidurnya. Ia mendekat dan tersenyum sembari mengelus rambut panjangnya. "Selamat pagi," sapanya riang.

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora