⍣ - 26

231 33 2
                                    

❝ Happy Reading! ♡

H-10

HWALL mengira temannya itu akan memberikan ancaman padanya akan tetapi setelah menunggu selama sepekan tak ada kabar sama sekali. Hwall gelisah sekali. Dia panik, bingung, dan cemas. Ia bahkan tak bisa makan dan tidur dengan teratur. Sena juga khawatir dengan keadaan Hwall di sini.

Jinhyuk berusaha menggunakan koneksinya dengan teman-temannya untuk mencari informasi tentang Hyunjoon namun semuanya raib. Tak satupun yang mengetahui keberadaannya. Tak ada jejak dan bukti yang tertinggal. Kurang dari sepuluh hari ia harus menyerahkan bukti ke agensinya jika dia tidak bersalah namun dia masih belum bisa menemukan apapun. Kesalahan SpHere Ent mungkin sudah bisa di serahkan pada polisi tapi untuknya, tidak mungkin. Dia tidak bisa menyerah pada karir dan Heejin begitu saja.

Pemuda itu mengacak rambutnya kasar. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" seru Hwall frustrasi. Sena mengendikkan bahunya. Dia sibuk mengotak atik sebuah halaman web di laptopnya. Jinhyuk sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Sanha bergelut dengan pisaunya.

Hwall mendengus. "Bisakah kalian mendengarkanku?"

Hening.

"Ah berengsek!" Hwall menendang meja kemudian berjalan pergi menuju ke kamarnya. Dia merasa jengkel dengan rekan-rekannya yang menurutnya tak bisa di andalkan. Biasanya Samuel yang menenangkannya dan mengajaknya bercanda. Baru saja ia memikirkan pemuda itu suara denting bel mengagetkannya. Dia segera memasang wajah waspada dan melebar kan matanya ketika melihat siapa yang ada di luar sana. Samuel dengan Somi. Hwall bergegas membuka pintu dan membawanya masuk. "Kalian, bagaimana, ah kau baik-baik saja?"

Sena segera mendekat dengan yang lainnya. Samuel sempat menatap Jinhyuk namun kemudian atensinya kembali terfokus pada Somi yang tampak lemah di pelukannya.

"Kau kemana saja bodoh?" Sena memeriksa denyut nadi Somi. "Kau membuat kami cemas!" imbuhnya kemudian.

Pemuda itu menundukkan kepalanya. "Maafkan aku, aku tidak bisa menjalankan tugasku dengan benar."

Hwall menatap Samuel penuh harap. Samuel yang menyadari itu menggeleng.

"Aku tidak tahu di mana keberadaan Heejin nuna."

Pupus sudah harapan Hwall. Pemuda itu menghela napas berat kemudian berjalan pergi ke kamarnya untuk merenung lagi. Karena waktu yang semakin menipis semua orang menjadi tak sabaran. Selembaran tentangnya telah di sebar di mana saja. Dia tidak memiliki ruang untuk bergerak. Hubungannya dengan Haknyeon terputus. Dia hanya bisa bersabar dan menanti keajaiban Tuhan sembari terus berusaha. Dia hanya harus menemukan bukti jika ia di jebak. Namun memikirkan jika Seo Jon sudah mati membuatnya kembali di landa gelisah. Dia bingung. Otaknya buntu. Di tambah lagi kehilangan Heejin membuat kepalanya semakin terasa berat.

Sanha mengetuk pintu kamar Hwall. Pemuda itu menatap Hwall miris. Hwall terlihat berantakan sekali. Dia tidak bercukur dan terus saja membiarkan rambutnya panjang. Berewok tipis mulai bermunculan namun dia masih tak peduli padahal biasanya ia rajin membersihkan diri karena wajah adalah sebuah ikon utama publik figur. "Kau baik-baik saja?" tanyanya prihatin.

Hwall mengangkat kepalanya. Dia tersenyum tipis. "Aku tidak baik-baik saja. Rasanya aku ingin mati saja."

"HWALL, SANHA, KALIAN HARUS LIAT INI!"

Keduanya menoleh dan saling menatap begitu mendengar teriakan Sena. Tanpa banyak kata keduanya segera berlari keluar dari kamar.

Sudah lebih dari setengah bulan semenjak Idol dari boygrup TBZ dinyatakan sebagai tersangka namun tiba-tiba tuduhan itu di batalkan karena ada kebenaran yang terungkap. Ahn Junghyo, seorang petugas forensik telah mengaku jika dia di bayar oleh manager dari agensi SE untuk memalsukan bukti pelaku. Pria berusia dua puluhan tahun ini mengaku sangat ketakutan dan menyesal telah membuat idola yang sama sekali tak bersalah itu menjadi tersangka. Seluruh dunia merasa terkejut dengan fakta terbaru ini. Polisi sudah mengumumkan jika status Heo Hyunjoon di nyatakan tidak bersalah. Mereka bermaksud meminta maaf secara resmi setelah menemukan keberadaannya.

Tap.

Mereka yang menonton di ruangan itu saling memandang. Samuel terlebih dahulu berteriak gembira dan memeluk Hwall yang masih linglung di tempatnya. Sena bahkan sampai menangis terharu. Sedangkan Hwall, dia merasa aneh. Seharusnya dia senang dengan kebenaran itu namun mendadak hatinya kosong. Dia tidak suka ini.

"Ada apa dengan ekspresimu itu hyung? Tidakkah kau bahagia?" Samuel bertanya heran. Hwall menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Entahlah. Rasanya aneh," jujur pemuda itu sambil berlalu pergi ke kamarnya untuk menghubungi managernya.

Mereka yang mendengar itu menatap kepergian Hwall dengan wajah terkejut. Tapi tidak untuk Sena, dia mengulas senyum miris tanpa kata.

---

SEMENTARA itu Heejin yang menyaksikan berita itu menangis bahagia. Dia berulang kali mengucapkan syukur dalam hatinya. Hyunjoon yang ada di dekatnya mencengkram lengan gadis itu. "Kau ingat janjimu? Kau harus berkencan denganku!"

Heejin mengangguk. "Tentu saja, tapi tolong biarkan aku bertemu Hwall terlebih dahulu."

"Untuk apa?" bentak Hyunjoon mengagetkan gadis itu. Heejin menghela napas dalam-dalam. Dia meremas jemarinya yang gemetar ketakutan. "Untuk memutuskan hubunganku dengannya," jawab Heejin susah payah.

Hyunjoon tampak termenung beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk.

"Jangan bertindak bodoh atau nyawa pria itu taruhannya!" ancamnya membuat Heejin mengangguk patuh.

Akhirnya Heejin menyerahkan jiwanya pada sang iblis yang telah lama menantikan kehidupannya berakhir. Heejin rela melakukan apa saja untuk Hwall. Perasaan tak masuk akal yang ia miliki sejak awal membuatnya gila dan semakin gila. Ketakutannya jika Hwall menghilang membuat ia bimbang.

Demi menyelamatkan reputasi yang susah payah Hwall bangun ia menanda tangani kontrak dengan si iblis Hyunjoon. Pria yang menghancurkan kehidupannya dan Hwall. Ia tidak mau Hwall terluka lagi. Cukup sekali. Dia ingin Hwall dan grupnya terbang tinggi. Meraih berbagi prestasi yang membanggakan dan bisa di pamerkan pada anak cucunya nanti. Biarlah dia yang berkorban toh ia sudah sering melakukannya. Berkorban sekali lagi rasanya pasti akan baik-baik saja, benar, dia akan baik-baik saja.

----

Maap-maap lama huhu :(
Makasih udah baca 😙 satu chapter lagi tamat Hiya hiyaa 😙 Bahagia banget aku akhirnya bisa nyelesaiin cerita ini. Walaupun masih banyak cela setidaknya diriku pernah berjuang hehe😂

[ O1 ] Secret Idol - HWALL ✔️Where stories live. Discover now