I Don't Like You, But, I Love You So Much (End)

19.5K 826 34
                                    

"Astaga! Jadi bagaimana cara kamu menafkahi istri dan keluargamu nanti!" tanya Hans jengkel. Kalfi tersenyum lebar

"Apa gunanya aku memiliki sepupu yang kaya seperti kamu jika tidak aku manfaatkan dengan baik" ujar Kalfi membuat Hans kehilangan kata-kata.

"Astaga! Aku rasa kemiskinan membuat hidupmu menjadi gila ya" ujar Hans tidak habis pikir

"Sudah sejauh mana hubungan mu dengan Haruka?" tanya Kalfi mengalihkan topik pembicaraan. Hans tersenyum misterius

"Kamu tidak akan pernah menduganya" ujar Hans begitu bangga. Kalfi tersenyum tipis.

"Kalau aku bisa menebak hubungan kalian sudah sejauh mana. Berikan villa puncak padaku" ujar Kalfi bernegosiasi. Hans mendengus jengkel.

"Tidur bersama" tebak Kalfi membuat Hans ternganga kaget.

***

Sumadi tertawa bahagia melihat tumpukan uang di kamarnya

"Sekarang aku kaya! Kaya!" ujar Sumadi begitu bahagia.

Seketika tawa Sumadi terhenti melihat Marisa anaknya mengacungkan pistol ke arah Sumadi

"Marisa! Apa yang kamu lakukan?!" tanya Sumadi kaget

"Maafkan aku ayah. Aku malu memiliki orangtua seperti ayah. Jadi selamat tinggal" ujar Marisa sambil  menarik pelatuk pistolnya

DOR

DOR

DOR

Suara letusan peluru memenuhi ruangan itu.

***

Kalfi menghampiri Erika sambil tersenyum manis. Erika tengah terlelap sehingga tidak menyadari kehadiran Kalfi.

"Terima kasih karena sudah bertahan untuk tetap hidup sayang" ujar Kalfi sambil mengecup kening Erika dengan begitu lembut.

***

1 bulan kemudian

Hans dan Kalfi tengah duduk bersantai dikursi malas yang ada di tepi kolam renang. Sementara Swan tengah memijit kaki Kalfi dengan begitu patuh.

"Kenapa kamu masih saja patuh pada pria miskin itu" ujar Hans pada Swan seolah menyindir Kalfi. Kalfi hanya terkekeh pelan

"Astaga! Ada bidadari turun dari langit" ujar Swan tanpa sadar sambil menoleh ke satu arah.

Sontak Hans dan Kalfi menoleh ke arah yang dilihat oleh Swan. Seketika mulut kedua pria itu ternganga lebar. Haruka datang mengenakan pakaian renang yang seksi. Sementara Erika mengenakan bikini yang seksi.

"Aku akan membunuhmu jika kamu sampai melihat tubuh istriku" ancam Kalfi

"Aku juga akan membunuhmu jika kamu berani melihat tubuh kekasihku!" balas Hans tidak mau kalah

Hans dan Kalfi sontak menoleh ke arah Swan

"Tutup matamu Swan!" teriak Hans dan Kalfi secara bersamaan. Swan langsung menutup mata dengan patuh.

Hans dan Kalfi berdiri bersamaan, keduanya meraih handuk masing-masing dan menghampiri pasangan mereka masing-masing.

Secara bersamaan baik Hans maupun Kalfi langsung menutup tubuh pasangan mereka dengan handuk.

"Ikut aku" ujar Kalfi yang langsung menggendong tubuh Erika ala bridal style

"Kalfi!" pekik Erika kaget. Kalfi membawa tubuh Erika ke kamar mereka.

"Aku akan menghukummu karena sudah begitu nakal" ujar Kalfi sambil menyeringai. Erika tersenyum manis.

"Aku suka hukumanmu" jawab Erika sambil mengedipkan matanya genit. Kalfi terkekeh

"Jangan bertingkah seperti ini pada pria lain" ujar Kalfi sambil membaringkan tubuh Erika diranjang dengan begitu lembut. Erika langsung mengalungkan kedua tangannya dileher Kalfi.

"Hanya padamu" jawab Erika mantap. Kalfi tersenyum lebar. Kalfi kemudian mencium bibir istrinya dengan penuh cinta.

Sementara itu di area kolam renang Hans masih berbicara pada Haruka

"Kenapa kamu memakai pakaian renang seketat ini? Pakaian ini bisa melukai baby kita sayang. Aku mohon ganti pakaian ini dengan yang lebih longgar. Aku tidak ingin baby kita kenapa-napa sayang" ujar Hans. Haruka menatap Hans jengkel.

"Kehamilanku baru 1 bulan Hans. Jangan berlebihan" ujar Haruka menolak keinginan Hans.

"Baiklah. Kamu ingin berganti pakaian sekarang atau aku menyentuhmu disinu" ancam Hans membuat Haruka membelalakkan matanya kaget.

"Astaga. Pendengaranku ternoda" guman Swan yang masih setia menutup matanya.

Haruka mendengus jengkel dengan perkataan Hans. Haruka beranjak masuk kedalam rumah.

"Ini alasan nya kenapa aku tidak ingin memiliki pasangan" geram Haruka jengkel. Sementara Hans tersenyum senang.

"Wanita ku itu kenapa selalu terlihat mempesona" puji Hans.

Mina baru saja keluar dari kamarnya saat mendengar suara desahan-desahan erotis. Mina menoleh ke arah kamar Erika dan Kalfi yang tepat berada di sebelah kamarnya. Pintu kamar itu sedikit terbuka membuat Mina mendengus jengkel

"Apa susahnya menutup pintu dengan benar" ujar Mina jengkel sambil buru-buru berjalan menuju area kolam renang

Di area kolam renang Mina bingung melihat Swan yang duduk sambil memejamkan mata. Mina menghampiri Swan dan menepuk pundak Swan. Swan membuka matanya dengan kaget.

"Kenapa kamu tidur disini?" tanya Mina heran. Swan yang tengah kaget makin kaget ketika melihat Mina yang mengenakan dress pendek.

Swan langsung berdiri dengan salah tingkah.

"Ada apa?" tanya Mina heran.

"Tidak ada apa-apa" ujar Swan langsung beranjak pergi. Mina menatap kepergian Swan dengan heran.

"Apa orang tampan selalu bersikap aneh seperti itu ya" guman Mina sambil duduk dengan lesu

"Ya ampun kenapa hidupku sekarang terasa sepi" ujar Mina sambil menghela nafas lelah.

"Kalau begitu biar aku temani" ujar Swan yang kembali berjalan ke arah Mina.

Swan duduk di samping Mina. Mina menoleh ke arah Swan sambil tersenyum senang

"Terima kasih" ujar Mina

End

😁😁😁 sorry ya alurnya kecepatan & jadinya aneh 😁😁😁😁😁

Like Me PLEASE!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang