Penolakan!

10.6K 741 43
                                    

Jisa tengah berada di ruangan kantor Corin dengan wajah cemberut

"Apa kamu sudah menyingkirkan gadis itu?" tanya Jisa membuat Corin menatap Jisa sambil tersenyum

"Kamu bisa senang sekarang, tidak akan ada yang akan mengganggu rencana kita lagi" jelas Corin membuat Jisa bingung dan penasaran

"Kenapa?" tanya Jisa ingin tau

"Ternyata gadis itu bukanlah dokter Mina, melainkan Erika, calon istri Kalfi" jelas Corin membuat Jisa ternganga kaget

"Apa?!" jerit Jisa tidak percaya

"Jadi gadis itu adalah sang Ratu? !" tanya Jisa tidak terima, bagaimana mungkin gadis yang kecantikannya jauh di bawah kecantikan Jisa adalah sang Ratu yang selama ini menjadi incaran semua orang

"Yah benar-benar di sayangkan gadis itu harus menjadi milik Kalfi, padahal aku sudah mulai tertarik untuk benar-benar memilikinya" komentar Corin sedikit kecewa, Jisa menatap Corin jengkel

"Kamu juga tertarik pada gadis itu?" tanya Jisa tidak percaya, Corin tersenyum pelan

"Dia gadis yang mempesona karena kesederhanaannya" komentar Corin membuat Jisa mencibir sinis

"Kalau aku tidak salah, tipe gadis idamanmu adalah wanita dengan penampilan sempurna seperti aku" ujar Jisa berusaha membanggakan kesempurnaan fisiknya, Corin tersenyum pelan

"Jisa, sepertinya kamu harus tau 1 hal, pria menyukai wanita sepertimu untuk dipamerkan pada orang lain, tapi pria pasti akan memilih wanita seperti Erika untuk dijadikan pasangan hidup di hadapan orang lain" jelas Corin membuat Jisa mendengus jengkel

"Sayangnya Corin, jika kamu ingin memiliki gadis itu, kamu harus merebutnya dari Kalfi, kamu punya rencana seperti itu?" tanya Jisa membuat Corin terkekeh pelan

"Tidak, aku tidak seberani itu untuk merebut apa yang sudah menjadi milik Kalfi, aku hanya punya masalah dengan Hans, bukan Kalfi, jadi aku hanya akan fokus dengan rencana menghancurkan Hans" jelas Corin

Sementara itu Erika sudah berada di kediaman Kalfi kembali, kali ini, mama Kalfi dan Ani sudah memutuskan untuk tinggal bersama mereka di rumah peninggalan Harun itu

Erika sedang duduk santai bersama Yana di taman bunga yang ada di halaman belakang rumah mewah itu

"Tante, apakah boleh aku tau, apakah tradisi keluarga ini bisa di ubah?" tanya Erika membuat Yana menatap Erika heran

"Tradisi?" tanya Yana

"Iya, tradisi yang membuat aku harus terpaksa menjadi pasangan Kalfi, apakah hal itu bisa di ubah?" tanya Erika, Yana tersenyum pelan sambil mengingat bahwa keluarga mantan suaminya secara turun temurun mengikuti tradisi nenek moyang mereka

keluarga mantan suaminya merupakan keturunan kerajaan yang memiliki tradisi harus memilih Ratu di antara putri-putri dari keluarga bangsawan saat putri-putri tersebut berumur 1 tahun, dan setelah putra mahkota mereka umurnya cukup untuk mengambil alih tahta, putra mahkota itu harus menikah dengan Ratu pilihan, karena itulah syarat utama untuk menjabat sebagai Raja

Tradisi itu terus berlanjut turun temurun sampai sekarang, Yana sama sekali tidak berpikir bisa mengubah tradisi itu

"Memangnya jika tradisi itu bisa diubah, kamu akan mengubahnya seperti apa?" tanya Yana menatap calon menantunya dengan tatapan lembut

"Jika aku bisa mengubahnya, aku ingin menghapuskan tradisi pemilihan ratu itu, aku berharap putra mahkota bisa bebas memilih ratu nya, dan tidak harus menikah untuk mendapatkan warisannya" jelas Erika membuat Yana tersenyum pelan

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now