Masalah Belum Berakhir

9.5K 779 44
                                    

Untuk pemenang pertama kuis sudah dimenangkan oleh @canjelinata 👍😍👏👏👏👏 selamat ya. Kirimkan no hp kamu lewat inbox wattpad author. Ntar author kirimkan kuota paket internet 3 GB nya

👏👏👏👏👏👏😍😍😍👍👍👍

****

Haruka menyeret kopernya perlahan memasuki bandara, Haruka sudah memantapkan niatnya untuk meninggalkan dunianya yang kelam, tapi sebelum pergi Haruka ingin menuntaskan semua permasalahannya dengan Kalfi, Haruka meraih hpnya dan menelpon nomor Kalfi

Sementara itu di kamar Kalfi, dering hp Kalfi berbunyi nyaring membuat Erika yang tengah tertidur lelap menjadi terjaga, Erika mengamati ruangan kamar yang terlihat masih sepi, tirai-tirai kamar pun masih tertutup, dari celah tirai Erika mengamati keadaan luar ruangan yang masih terlihat gelap, karena hp Kalfi terus berdering

Erika terpaksa beranjak dari baringnya dan turun dari kasur dan melangkah menuju meja yang ada di sudut ruangan, Erika meraih hp tersebut dan mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan yang ada di kamar itu, tidak ada tanda-tanda keberadaan Kalfi di kamar itu, setelah resepsi selesai tadi malam

Erika memang terpaksa harus 1 kamar dengan Kalfi, tapi Erika tertidur lebih dahulu karena lelah berdiri sepanjang resepsi, sehingga Erika tidak tau apakah Kalfi tidur di kamar tersebut atau kamar lainnya
Dengan ragu Erika mengangkat hp Kalfi

"Aku tunggu kamu di bandara AirWhite, keberangkatanku ke jerman jam 7 nanti" ujar Haruka langsung memutuskan tanpa mendengarkan respon dari orang yang di telpon

Erika mengernyit bingung karena merasa mengenal pemilik suara yang menelpon Kalfi, Erika berpikir sejenak, kemudian tersadar bahwa suara itu adalah suara Haruka

Erika beranjak keluar dari kamar sambil mencari keberadaan Kalfi, ruangan rumah itu nampak sepi, Erika melirik jam dinding yang menunjukan pukul 4 pagi, Erika kebingungan harus mencari di mana keberadaan Kalfi di rumah semewah dan sebesar itu

"Sedang apa kamu keluar kamar pagi-pagi seperti ini?" tanya Kalfi yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya, Erika menoleh ke arah Kalfi sambil bernafas lega, Erika bergegas menghampiri Erika, Erika menyodorkan hp Kalfi, Kalfi menatap hp itu bingung

"Haruka akan berangkat ke jerman jam 7 nanti" jelas Erika membuat Kalfi menatap Erika heran

"Lalu?" tanya Kalfi kini giliran Erika yang bingung dengan respon yang diberikan Kalfi

"Dia meminta kamu untuk menemuinya, apa kamu tidak akan pergi menemui Haruka?" tanya Erika

"Untuk apa?" tanya Kalfi santai membuat Erika makin bingung

"Untuk apa? Kamu ini memang pria yang tidak peka ya, Haruka meminta kamu untuk menemui dia di bandara artinya dia ingin memberikan kesempatan kepada hubungan kalian berdua, kamu tidak menginginkan kesempatan itu?" tanya Erika heran

"Saat aku sudah punya seorang istri di rumah, kenapa aku harus mengejar wanita lain ?" tanya Kalfi sambil menatap Erika membuat Erika kaget

"Lagian kamu lupa ya, hidup kamu selalu berada dalam bahaya saat kamu tidak bersama denganku, jadi aku tidak ingin membuat kesalahan lagi dengan meninggalkan kamu sendirin walaupun hanya sedetik" jelas Kalfi makin membuat Erika menganga kaget

"Hah?" ujar Erika tanpa sadar, Kalfi menampilkan senyuman samar yang masih bisa dilihat oleh Erika

"Ya ampun Kalfi, sepertinya kamu sudah tidak waras" komentar Erika tidak habis pikir, Kalfi menyerngit bingung dengan respon yang Erika berikan

"Kenapa ?" tanya Kalfi

"Soalnya Kalfi yang aku kenal akan selalu bertingkah angkuh, dingin dan menyeramkan, tapi kenapa tadi kamu bertingkah seperti Hans? Dan kamu juga tadi tersenyum, pernikahan kita sepertinya membuat kamu hampir gila ya?" tanya Erika prihatin

Kalfi melangkah maju sehingga jarak dirinya dan Erika hanya berjarak 20 cm, Erika terpaksa mendongkakan kepalanya agar bisa menatap wajah Kalfi, Erika mendengus jengkel karena tidak sempat memakai high heels agar tidak terlalu terlihat mungil di hadapan Kalfi

"Iya, menikah dengan kamu adalah pilihan tergila yang pernah aku ambil, aku tidak penah suka dengan orang yang manja dan lemah, tapi faktanya istri yang mendampingiku adalah seorang wanita yang lemah dan manja, aku tidak suka melindungi orang lain, tapi mulai detik dari kita menikah, aku sudah memiliki tanggung jawab untuk melindungimu selamanya, aku tidak tau bagaimana hidup kita ke depannya, tapi hanya 1 hal yang bisa aku janjikan mulai sekarang, aku pasti akan menjaga dan melindungimu selamanya" jelas Kalfi membuat Erika benar-benar terpana

Erika yakin kejadian yang di alaminya sekarang pasti mimpi, karena Erika yakin, Kalfi tidak akan pernah mengatakan hal yang semanis itu
Kalfi menarik pinggang Erika sehingga tubuh Erika merapat ke arah Kalfi, perlahan Kalfi mendekatkn wajahnya ke wajah Erika, bibir Kalfi hampir saja menyentuh bibir Erika, tapi sayangnya tanpa sadar tangan Erika repleks menampar pipi Kalfi membuat Kalfi kaget dan meringis kesakitan, Kalfi melepaskan pelukan nya dan menatap Erika jengkel

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Kalfi benar-benar tidak menyangka kalau Erika akan menamparnya

"Hanya memastikan kalau ini benar-benar kamu" jelas Erika masih tidak percaya

"Harusnya jika kamu ingin memastikan kalau ini mimpi, kamu bisa menampar diri kamu sendiri, bukannya aku" ujar Kalfi berusaha untuk tidak terbawa suasana kejengkelan. karena jengkel Kalfi kembali masuk ke dalam ruangan kerjanya meninggalkan Erika yang masih merasa bahwa tadi adalah mimpi

"Ya ampun ini mimpi atau nyata ya?" tanya Erika sambil menatap tangannya yang baru saja ia gunakan untuk menampar Kalfi. Sedangkan Kalfi yang sudah berada diruangannya hanya bisa mendengus kesal. Usahanya untuk berubah romantis berakhir sia-sia.

Sementara itu di bandara Haruka tersenyum miris karena tidak melihat kemunculan Kalfi

dan di tempat lainnya Sumadi menatap foto pernikahan Kalfi dan Erika dengan seringaian licik

"Kalian boleh berbahagia sekarang, tapi tidak akan lama, tunggu saja" ujar Sumadi penuh kebencian

Tbc

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now