Patah Hati Nasional

9.7K 787 45
                                    

Biasanya kalimat ini nih yang sering disebutin kalau ada pasangan yg sama2 hebat menikah 😁😁😁😁

Dulu pas raisa & suaminya nikah berita dgn kalimat ini nih yg heboh. Padahal mah author gak termasuk loh, author aja dulu gak kenal siapa suaminya raisa jd gimana mau ikut patah hati nasional 😁😁😁😁

Nah kalau pas song jong ki dan song hye kyo nikah baru deh author masuk dalam jajaran orang2 yg terlibat patah hati karena pernikahan itu 😁😁😁😁

Author kn ngefans berat sama itu oppa 😁😁😁😁😁

***

Didalam pesawat Haruka baru saja menduduki kursinya saat suara teguran terdengar

"Haruka?" suara berat seorang pria membuat Haruka menoleh. Sesosok pria yang lumayan Haruka kenal tengah berdiri di samping Haruka duduk

"Wah jadi benar ini kamu? Kamu mau kabur kemana?" tanya Hans yang duduk begitu saja di kursi seberang kursi yang Haruka duduki. Haruka menatap Hans dengan tatapan datar

"Apa perlu aku menjawab pertanyaan tidak penting itu?" tanya Haruka dingin. Hans tersenyum tipis.

"Aku tidak tau apa yang Kalfi pikiran sehingga melepaskan begitu saja pembunuh ayahnya. Kalau itu aku. Mungkin aku tidak akan pernah melepaskan pembunuh ayahku" jelas Hans santai. Haruka tersenyum sinis.

"Kamu sedang berbicara tentang Kalfi atau tentang diri kamu sendiri?" sindir Haruka yang tau maksud sebenarnya dari perkataan Hans. Hans memajukan tubuhnya sehingga jarak wajahnya begitu dekat dengan wajah Haruka

"Bagaimana kalau kita berdua berkerjasama untuk memisahkan Kalfi dan Erika?" tawar Hans. Haruka mendengus sinis.

"Tawaran yang menarik. Tapi sayangnya aku tidak tertarik untuk merusak rumah tangga orang lain. Aku hanya tertarik untuk merusak organ tubuh orang lain. Memangnya didunia ini laki-laki hanya Kalfi seorang sehingga aku kurang kerjaan merusak rumah tangga orang lain" jawab Haruka santai. Hans bertepuk tangan kencang.

"Aku tidak menyangka jika kita punya pemikiran yang sama. Apa mungkin ini pertanda kalau kita ini sebenarnya jodoh?" goda Hans sambil mengerling nakal. Haruka tersenyum sinis

"Maaf" sebuah suara halus dari seorang wanita membuat Hans dan Haruka menoleh ke arah sumber suara. Seorang gadis muda tengah berdiri dengan gugup disamping mereka

"Ehm itu kursi ku" ujar gadis itu sambil menunjuk kursi yang tengah diduduki Hans. Hans seolah sadar dan langsung berdiri dengan tegak

"Astaga! Maafkan aku" ujar Hans sambil mempersilakan gadis itu untuk duduk

"Silakan" ujar Hans. Gadis itu mengangguk dengan gugup

"Terima kasih" ujar gadis itu

"Tunggu" ujar Hans sambil menahan lengan gadis itu. Gadis itu menghentikan langkahnya dan menatap Hans dengan bingung.

"Ada yang jatuh" ujar Hans membuat gadis itu langsung menunduk. Melihat lantai, mencari bendanya yang terjatuh. Tapi hasilnya nihil. Gadis itu kembali menatap Hans dengan bingung

"Pesona mu" ujar Hans sambil mengedipkan mata membuat wajah gadis itu langsung tersipu malu
Haruka yang melihat hal itu tersenyum sinis

"Rayuan murahan" guman Haruka yang merasa muak dengan rayuan-rayuan gombal seperti itu.

Gadis itu kembali duduk dengan hati yang berbunga-bunga karena baru saja mendapat rayuan dari Hans

"Oh ya Haruka. Jika kamu memerlukan teman yang bisa menghibur. Aku siap menemani kamu kapanpun" ujar Hans sambil mengedipkan matanya ke arah Haruka.

Setelah itu Hans melangkah ke tempat duduknya dengan santai.
Hans meraih foto Erika dari saku bajunya. Hans mengecup foto itu perlahan

"Goodbye my first love" ujar Hans sambil menyimpan foto Erika kembali kedalam saku bajunya.

***

Hans menatap wajah murung Kalfi dengan tatapan bingung. Hans baru saja kembali dari jepang pagi tadi Tapi Kalfi sudah berada di kantornya dengan wajah yang masam.

"Apa yang terjadi Kalfi? Sepertinya malam pertama mu tidak berjalan lancar" ujar Hans dengan nada yang jahil

"Kamu sudah menyingkirkan gadis itu?" tanya Kalfi mengabaikan godaan dari Hans

"Tentu, aku sudah membuat Jisa maupun Corin mendapatkan hadiah mereka" jelas Hans santai, hadiah yang di maksud adalah Hans membuat izin dokter Corin di cabut dan Jisa mengalami kebangkrutan

"Bagus" jawab Kalfi singkat

"Jadi jelaskan pada ku, kenapa kamu memilih mengunjungi ku, kamu yakin meninggalkan Erika sendirian tanpa pengawasan dari mu?" tanya Hans

"Aku sudah memerintahkan Mina untuk terus bersama dia" jawab Kalfi

"Jadi apa yang terjadi sehingga kamu memilih menghabiskan waktu bersama ku ketimbang bersama istrimu itu?" tanya Hans berusaha mengorek informasi kenapa Kalfi malah mengunjungi kantornya

"Memangnya aku tidak boleh mengunjungi sepupu ku sendiri?" tanya Kalfi membuat Hans terkekeh pelan

"Boleh, tapi apa kamu lupa, kamu hanya akan mengunjungiku saat ada hal yang benar-benar penting, bukan untuk duduk melamun seperti ini" ujar Hans

"Iya, menikah dengan kamu adalah pilihan tergila yang pernah aku ambil, aku tidak penah suka dengan orang yang manja dan lemah, tapi faktanya istri yang mendampingiku adalah seorang wanita yang lemah dan manja, aku tidak suka melindungi orang lain, tapi mulai detik dari kita menikah, aku sudah memiliki tanggung jawab untuk melindungimu selamanya, aku tidak tau bagaimana hidup kita ke depannya, tapi hanya 1 hal yang bisa aku janjikan mulai sekarang, aku pasti akan menjaga dan melindungimu selamanya, itu yang aku katakan pada Erika kemarin" jelas Kalfi membuat Hans menganga kaget

"Kamu, sejak kapan kamu bisa mengungkapkan rayuan seperti itu? " tanya Hans tidak percaya bahwa sepupunya Kalfi, orang yang sangat dingin, angkuh dan tegas, mengatakan hal seperti itu kepada Erika

"Memangnya aneh jika aku mengungkapkan kalimat seperti itu?" tanya Kalfi

"Tentu, kamu tidak punya riwayat playboy seperti ku, dan seingatku satu-satunya wanita yang membuatmu tertarik adalah Haruka, tapi satu kalipun aku tidak pernah mendengar kamu mengungkapkan kata-kata seperti itu untuk berbicara dengan Haruka, tapi ini, kamu mengungkapkan kata-kata semanis itu pada Erika? Jadi tanggapan Erika bagaimana?" tanya Hans

"Dia menamparku" jawab Kalfi sontak membuat Hans tertawa lepas

"Akhirnya harapan ku benar-benar terkabul, kamu akan tergila-gila pada gadis seperti Erika, selamat berjuang kawan, Erika itu bukan gadis yang peka, apalagi kamu tidak pernah memperlakukannya dengan manis dari kecil, aku rasa dia pasti sudah memantapkan hatinya untuk tidak pernah jatuh cinta kepada kamu" jelas Hans membuat Kalfi menatap Hans jengkel

"Siapa bilang aku tergila-gila pada Erika, aku mengungkapkan kalimat seperti itu karena sudah berjanji pada ayahnya" jelas Kalfi

"Baik-baik, hanya saja jika kamu memang menyukainya, tunjukan rasa itu secara jelas, Erika harus tau tentang perasaanmu, kenangan pahit yang dimilikinya pastinya adalah penolakanmu saat kecil dulu, jika kamu tidak bertindak, aku rasa kalian hanya akan menjalani pernikahan di atas kertas. Dan jika kamu tidak mencintai dia, lepaskan dia. Biarkan dia berbahagia dengan pria lain. Aku contohnya" jelas Hans membuat Kalfi langsung melotot ke arah Hans
Hans tertawa kencang

"Aku hanya bercanda" ujar Hans

Tbc

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now