"Baik jika sampai terjadi sesuatu pada ayah, aku yang akan membunuhmu" ancam Kalfi
Tanpa memperdulikan ancaman Kalfi, Erika bergegas menghampiri Harun dan mengecek kondisi Harun
"Paman, ini aku Mina, paman harus tetap berusaha untuk tetap sadar sampai setengah jam lagi, bertahan lah paman, kami tidak bisa langsung mengangkat paman dari kondisi ini, karena itu justru sangat berbahaya bagi paman, jadi jika paman masih ingin terus hidup dan melihat Kalfi menikah dengan Erika, tetaplah sadar" pinta Erika berusaha membuat Harun tetap terjaga
Erika merobek ujung bajunya kemudian menekan dengan pelan kepala Harun yang ada darah, di ambang pintu kamar mandi Kalfi terpaku melihat sikap Erika, Mina menampakan wajah khawatir, sementara Haruka menampilkan ekspresi dingin dengan senyuman yang samar, tidak ada yang pernah tau kalau Haruka sering menyamar menjadi pelayan di rumah itu, dan saat Haruka menyamar menjadi pelayan yang membersihkan kamar Harun tadi pagi
Haruka sengaja membuat lantai kamar itu licin, sehingga saat Harun memasuki kamar mandi, Harun pasti akan terjatuh dan mengalami serangan jantung yang mendadak sehingga menyebabkan Harun bisa meninggal, tapi ternyata keberuntungan sedikit berpihak kepada Harun karena masih bisa bertahan hidup
Erika melirik jam tangannya"Kalfi, sekarang waktunya kamu membantu aku memapah paman ke kamar, Erika segera bawa perlengkapan medisku kemari, Haruka, hubungi dokter pribadi segera" pinta Erika membuat Kalfi segera membantu Erika memapah ayahnya
Mina dan Haruka segera keluar kamar, sementara pelayan pribadi Harun juga membantu memapah tubuh Harun, mereka membaringkan tubuh Harun di atas kasur, Erika memeriksa denyut nadi Harun yang masih lemah, tapi Harun sudah bernafas teratur, Erika menoleh ke arah kepala Harun yang terluka
"Apakah di rumah ini ada ruangan steril yang bisa di gunakan untuk operasi kecil?" tanya Erika, Kalfi menatap Erika waspada
"Apa yang ingin kamu lakukan pada ayah?" tanya Kalfi
"Luka di kepala paman harus segera di jahit untuk menghentikan pendarahannya, kita bisa saja membawa paman ke rumah sakit untuk menjahit luka ini, tapi terlalu berbahaya, banyak guncangan bisa mempengaruhi kepala paman" jelas Erika, Kalfi masih ragu
"Aku mohon Kalfi, paman bisa kekurangan banyak darah jika kita terlalu lama bertindak, aku berusaha menyelamatkan paman Kalfi" pinta Erika penuh harap
"Baiklah" jawab Kalfi akhirnya mengalah
***
Anwar memeriksa keadaan Harun, terutama memeriksa luka di kepala Harun yang sudah di perban, Kalfi menanti pemeriksaan itu dengan waspada
"Jadi bagaimana dok, apakah ayah baik-baik saja" tanya Kalfi membuat Anwar tersenyum senang
"Tentu, dokter hebat seperti itu yang menangani ayahmu tentu ayahmu akan baik-baik saja, sungguh langkah yang sangat bagus kalian tidak langsung mengangkat tubuh ayah mu saat dia baru terjatuh, karena jika itu terjadi benar-benar bahaya" komentar Anwar takjub
"Sepertinya setelah kamu menikah dengan Erika, dokter Mina ini akan mengganti posisiku sebagai dokter pribadi keluarga kalian" komentar Anwar sambil terkekeh pelan
Harun membuka matanya perlahan, membuat Anwar dan Kalfi langsung menatap Harun
"Anda merasa baik-baik saja pak?" tanya Anwar, Harun mengangguk pelan, Harun kemudian menoleh kearah Kalfi
"Ayah ingin bicara dengan kamu dan Erika" pinta Harun lemah
"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Anwar segera memahami situasi, Anwar bergegas keluar kamar
CZYTASZ
Like Me PLEASE!!!
RomansPenolakan dimasa lalu membuat seorang wanita enggan menerima takdirnya sebagai Ratu. *** Pintu ruangan itu terbuka, sesosok pria tampan dengan postur tubuh yang tinggi, dengan setelan kemeja bewarna abu-abu memasuki ruangan nafas Erika langsung terc...