Negosiasi

10K 744 47
                                    

Si Hans masih hidup gak yaaa 😁😁😁😁

***

"Kamu ingin kita pindah ke bali?" tanya Kalfi memastikan. Erika menggeleng

"Hanya aku. Tanpa kamu" ujar Erika. Kalfi mendengus pelan.

"Aku tidak setuju" tolak Kalfi tegas. Erika tersenyum penuh rencana.

"Kamu bilang kamu ingin membuktikan kesunguhan cintamu" ujar Erika mengingatkan.

"Tapi tidak dengan cara seperti ini Erika. Aku tidak ingin kita berpisah meskipun itu hanya sementara" tolak Kalfi masih tidak terima. Erika tersenyum manis

"Hanya 1 bulan. Jika kamu berhasil melewati 1 bulan tanpa aku disisimu. Aku akan percaya kalau kamu benar-benar mencintaiku" ujar Erika.

"Tap.." belum sempat Kalfi menuntaskan kalimatnya. Erika sudah mengecup singkat bibir Kalfi. Membuat Kalfi terdiam.

"Ini sebagai jaminannya. Jika kamu berhasil melewati 1 bulan itu tanpa adanya aku. Aku yang akan menyerahkan diriku seutuhnya pada kamu." ujar Erika begitu mantap. Kalfi tersenyum tipis.

"Baiklah" jawab Kalfi menyerah.

***

Hans membuka matanya dan terduduk dengan nafas yang terengah-engah. Keringatnya bercucuran.

"Apa aku masih hidup" ujar Hans sambil memeriksa seluruh tubuhnya yang tidak cacat sedikitpun.

Hans mengamati keadaan sekeliling yang terlihat asing.

"Apa ini di surga?" guman Hans yang menyadari kalau suasana di sekelilingnya didominasi warna putih.

"Maaf merusak imajinasimu yang hebat itu. Tapi ini rumah ku bukannya surga. Dan pria playboy seperti kamu tidak mungkin akan masuk surga" ujar sebuah suara membuat Hans langsung menoleh ke arah sumber suara.

Haruka tengah duduk santai di kursi makan dan menikmati makanannya dengan santai

"Jadi aku masih hidup?" tanya Hans tidak percaya. Haruka tersenyum tipis.

"Kamu ingin aku membunuhmu?" tanya Haruka sambil menatap ke arah Hans. Hans menggeleng kencang. Haruka tersenyum geli.

Hans beranjak dari sova empuk itu dan menghampiri Haruka.

"Jadi kamu tidak benar-benar menembakku tadi malam?" tanya Hans memastikan.

"Aku memang menembakmu. Tapi dengan obat bius" jawab Haruka santai. Hans langsung menghela nafas lega. Hans duduk di kursi di samping Haruka.

"Aku pikir aku sudah meninggal. Untung saja aku belum meninggal" ujar Hans begitu lega. Haruka tersenyum tipis.

"Nyaris mati membuat aku ingin mewujudkan impianku yaitu menikah" ujar Hans. Haruka tersenyum sinis.

"Impian yang bodoh dan sama sekali tidak berguna" ujar Haruka sinis. Hans tersenyum tipis

"Kamu hanya belum mencobanya Haruka. Jika kamu sudah mencobanya. Aku yakin kamu akan mulai bisa merasakan kalau hidup ini indah. Apalagi jika kamu sudah memiliki seorang anak. Hidup akan menjadi sempurna" ujar Hans begitu semangat

"Sayangnya aku tidak tertarik untuk impian tidak berguna seperti itu" ujar Haruka.

"Kamu yakin ingin terus hidup sendirian dan kesepian seperti ini?" tanya Hans.

"Aku sudah biasa hidup seperti ini dari kecil. Jadi tidak masalah" ujar Haruka yakin.

"Kalau begitu menikahlah denganku. Kita mungkin bisa saling melengkapi" ajak Hans semangat. Haruka menatap Hans tidak percaya.

"Kamu ingin aku benar-benar membunuhmu?" tanya Haruka. Hans tersenyum lebar.

"Bagaimana kalau kita berdua melakukan one night stand. Jika kamu hamil dengan sekali percobaan. Kita harus menikah. Tapi jika aku gagal menghamili kamu dengan sekali percobaan kamu bisa melakukan apa saja terhadapku" tantang Hans. Haruka tersenyum sinis.

"Begini saja. Jika kamu berhasil tidak mandi sama sekali selama 100 hari. Aku bersedia menikah dengan kamu" ujar Haruka membuat Hans ternganga kaget.

***

Erika dan Mina tiba di kediaman Erika dengan puluhan pengawal yang diperintahkan oleh Kalfi untuk menjaga Erika selama di bali.

"Aku rasa aku bisa membuka agen jasa pengawal sekarang" ujar Erika yang tidak habis pikir dengan tingkah Kalfi itu. Mina tersenyum geli.

"Begini lah cara pria dingin untuk menunjukan rasa cinta mereka" ujar Mina

"Ya ampun. Aku begitu merindukan ayah. Aku harus menemui ayah terlebih dahulu" ujar Erika sambil bergegas menuju kamar ayahnya

"Ayah! Aku pulang!" ujar Erika begitu riang.

Erika membuka pintu kamarnya.

Seketika mata Erika membulat kaget melihat keadaan ayahnya. Belum sempat Erika berteriak. Seseorang sudah memukul tengkuk Erika sehingga Erika jatuh pingsan.

Tbc

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now