Real Kiss

10.1K 752 78
                                    

Jam menunjukan pukul 2 tengah malam saat Haruka memasuki kamar Erika, Haruka memasuki ruangan Erika melalui jendela kamar ruangan itu yang tidak terkunci

Haruka mengedarkan pandangan ke berbagai arah, tidak ada siapa-siapa di ruangan itu selain Erika yang terbaring di ranjang

Haruka dengan gerakan perlahan berjalan mendekati ranjang tempat Erika terbaring, Haruka benar-benar tidak menyangka kalau Erika akan selamat dari pengaruh racun yang ia berikan, tapi Haruka tidak kehilangan akal, seperti kata pepatah banyak jalan menuju roma, jika racun yang digunakan belum bisa membunuh Erika

maka Haruka akan meracuni Erika lagi dengan dosis yang lebih tinggi, sehingga Erika akan kehilangan nyawanya 1 detik setelah racun itu di suntikan

Haruka meraih suntikan dari dalam bajunya dan berniat menyuntik Erika, tapi sebuah benda menyentuh kepalanya

tanpa perlu Haruka tebak, Haruka yakin bahwa benda itu adalah sebuah pistol yang diacungkan kearah kepalanya, tapi Haruka tidak bisa menebak siapa yang tengah berdiri di belakangnya

Haruka membalikan tubuhnya menghadap seseorang yang tengah berdiri di belakangnya, dan tatapannya langsung bertatapan dengan mata Kalfi

Haruka terpaku sesaat sebelum melancarkan aksinya untuk merebut pistol yang mengarah ke kepalanya, tapi dengan gesit Kalfi menghindar

"Jangan macam-macam Haruka, atau aku bisa menghabisi kamu seperti aku menghabisi Hazuki" ancam Kalfi membuat Haruka mendengus sinis

"Jadi pada akhirnya kamu mengakui fakta bahwa kamu yang membunuh Hazuki, tapi sayangnya Kalfi, sebelum kamu membunuh ku, aku yang duluan akan membunuh kamu" jelas Haruka sambil menendang Kalfi tepat di dadanya membuat Kalfi jatuh tersungkur

pistol di tangan Kalfi terlepas, dengan segera Haruka meraih pistol itu dan mengarahkan ke arah Kalfi, Haruka menatap Kalfi sambil tersenyum penuh kemenangan

"Jadi seperti ini cara mu membalas dendam, membunuh ayahku untuk menggantikan kematian Hazuki?" tanya Kalfi berusaha bangkit dengan santai, sama sekali tidak merasa takut meskipun Haruka sudah mengarahkan pistol ke arah Kalfi, Haruka tersenyum sinis

"Sebenarnya aku sama sekali tidak punya urusan denga ayahmu yang sok berkuasa itu, karena orang yang paling aku inginkan kematiannya adalah kamu,  tapi berhubung aku mendapatkan bayaran untuk membunuh ayahmu yang terhormat itu, mana mungkin aku sia-siakan, seperti pepatah sambil menyelam minum air" jelas Haruka dengan santai, Kalfi tersenyum samar

"Aku sudah sangat curiga saat kamu datang ke kota ini sebagai pengawal pribadi Erika, kebencian yang mendalam ternyata merusak sistem kerja otak kamu, dan lebih tidak bisa aku percayai lagi bahwa aku bisa mencintai seorang wanita yang seperti kamu" jelas Kalfi membuat Haruka terkekeh dengan nada sinis

"Cinta? Orang yang pernah membunuh tidak akan pernah punya rasa cinta, ucapkan selamat tinggal pada dunia Mr Kalfi yang terhormat" jelas Haruka dengan nada sinis sambil menarik pelatuk pistol di tangannya

tapi sebelum pelatuk pistol itu ditarik sempurna, seseorang memukulnya dari belakang dengan sebuah pas bunga membuat Haruka nyaris saja tersungkur

Haruka membalikkan tubuhnya dan melihat Erika sudah berdiri dengan pas bunga yang sudah pecah di tanganny

Haruka tersenyum sinis, Haruka tau kepalanya berdarah akibat itu, tapi keinginannya yang kuat untuk mengakhiri semua permasalahan itu membuatnya melupakan rasa sakit yang di terima

"Well, lebih baik aku membunuh kamu terlebih dahulu" ujar Haruka sambil mengacungkan pistol itu ke arah Erika, membuat Erika langsung tersentak kaget

Kalfi memeluk Haruka dari belakang membuat Haruka terdiam kaku

"Bisakah kamu melupakan masa lalu dan semua dendam mu itu demi hidup bersama ku? Jika kamu bisa melakukan itu semua,maka aku rela meninggalkan semua yang aku miliki demi hidup bersama kamu" pinta Kalfi membuat tidak hanya Haruka yang kaget dan terpaku dengan pernyataan itu

Erika yang menyaksian adegan romantis itu jadi salah tingkah sendiri, Erika pikir tadinya akan terjadi adegan saling menghajar dan menembak, bukannya adegan saling berpelukan yang membuat orang lain iri

"Bisakah kamu mempercayaiku sekali saja? Aku sama sekali tidak membunuh Hazuki" jelas Kalfi makin memeluk tubuh Haruka erat, tanpa sadar pistol dari tangan Haruka terjatuh karena terlalu terpaku dengan pernyataan Haruka, bertahun-tahun lamanya Haruka memupuk rasa benci yang mendalam terhadap Kalfi, pria yang pernah menarik perhatiannya ketika mereka kecil, tapi Haruka mati-matian membendung rasa tertariknya terhadap Kalfi saat mendapati fakta bahwa Kalfi lah yang sudah membunuh saudara kembarnya Hazuki, jika selama ini Haruka mampu menahan perasaannya karena rasa bencinya, tapi saat Kalfi memeluknya seperti ini sekarang, membuat hati Haruka tiba-tiba goyah

Erika tentu saja segera beranjak memasuki kamar mandi, merasa tidak nyaman harus terlibat dalam urusan percintaan orang lain

"Aku membencimu Kalfi, aku akan membencimu sampai mati" jelas Haruka sambil melepaskan diri dari pelukan Kalfi, Haruka berbalik dan menatap Kalfi

"Sampai matipun aku tidak pernah sudi untuk bersama kamu, bagiku kamu adalah pembunuh, orang yang telah membunuh Hazuki, dan aku harus membunuhmu demi Hazuki" jelas Haruka meraih pistol itu kembali dan menembak ke arah Kalfi

peluru itu bersarang di bahu Kalfi seketika, Kalfi meringis kesakitan, Kalfi menatap Haruka tidak percaya, bukan tidak percaya kalau Haruka bisa menembaknya, tapi tidak percaya karena Haruka sengaja menembak bahunya bukannya tepat di jantungnya

Mendengar suara tembakain itu Erika bergegas keluar kamar mandi bersamaan dengan Haruka yang bergegas pergi dari jendela lagi

Erika bergegas menghampiri Kalfi, pintu ruangan itu terbuka dan para pengawal berbondong masuk ke ruangan

Kalfi menarik Erika ke dalam pelukannya dan langsung mencium bibir Erika

Tbc

😂😂😂😂😂😂😂

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now