Season Of Love

9.9K 792 81
                                    

Karena terlalu banyak masalah di part part sebelumnya. Ini author kasi yg manis2 dulu yaaaa

😁😁😁 💞

Sebenarnya ini cerita udh tamat ketikan naskahnya. Sayang author masih belum puas sama endingnya. Kurang srek aja gitu. Jadi author perlu waktu untuk edit-edit dulu 😁😁😁

Karena itu cerita yang lapak ini agak lama jadwal up nya 😁😁😁

Semoga readers setia bersabar yaaa

***

"Aku benar-benar harus selalu berada di sampingmu ya" ujar Kalfi ketika dokter selesai mengobati luka Erika.

"Lihat saja setiap kali aku tidak ada disampingmu, pasti ada kejadian buruk yang menimpa kamu" ujar Kalfi lagi. Erika mendengus pelan.

"Aku hanya sedang tidak beruntung" ujar Erika membela diri

"Dan keberuntungan kamu adalah selalu berada di sampingku" ujar Kalfi bangga.

"Kamu ini kenapa sih? Kok jadi aneh begini?" tanya Erika heran melihat sikap Kalfi yang jauh berubah. Hilang sudah kesan angkuh dan dingin dari seorang Kalfi dimata Erika. Kini yang tersisa bagi Erika adalah Kalfi yang selalu membuatnya merasa seperti mimpi.

"Kamu masih menyukai ku?" tanya Kalfi tiba-tiba. Erika mendelik jengkel

"Kenapa? Kamu ingin menolakku lagi?" tuduh Erika. Kalfi tersenyum tipis.

"Aku akan berubah menjadi pria miskin yang tidak punya apa-apa. Kamu masih mau bersama ku?" tanya Kalfi memastikan. Erika tertegun sejenak.

"Kalau begitu siapkan saja surat cerai. Aku akan meminta Hans untuk menikahiku secepatnya" ujar Erika membuat Kalfi terkekeh.

Kalfi menyodorkan sebuah amplop besar seukuran selembar kertas ukuran A4

"Apa ini?" tanya Erika heran

"Surat cerai yang kamu inginkan" jawab Kalfi santai membuat Erika membelalakkan matanya kaget.

"Apa?" tanya Erika nyaris berteriak. Tidak menyangka kalau kalimat bercandaannya tadi akan langsung direalisasikan oleh Kalfi

"Jangan kaget seperti itu. Ini hanya hasil pemeriksaan kamu tadi. Aku tidak akan menceraikan kamu. Karena aku memang berniat membawa kamu untuk hidup susah bersama ku" ujar Kalfi santai membuat Erika kehilangan kata-kata. Suasan hatinya sudah campur aduk sekarang.

"Ya ampun kan benar ini masih mimpi" ujar Erika membuat Kalfi tertawa pelan.

***

Haruka tengah mengelap gelas kaca ditangannya dengan hati-hati. Saat ini Haruka tengah menjadi seorang bartender di sebuah bar ternama di jepang.

"Red wine please" pinta sebuah suara membuat Haruka menoleh ke arah suara. Hans tersenyum manis sambil mengedipkan mata ke arah Haruka. Haruka mendengus pelan.

"Kamu mengikuti ku?" tanya Haruka tidak percaya. Hans tersenyum tipis. Hans memang sengaja bolak balik jakarta jepang untuk mengikuti Haruka demi 1 tujuan

"Untuk apa kamu terus mengikuti ku? Apa yang kamu inginkan?" tanya Haruka yang sudah bisa menebak apa yang Hans inginkan.

"Kamu pasti sudah tau kenapa aku mengikutimu" ujar Hans.

"Apa yang aku dapatkan jika aku memberi tau kamu siapa dalang dari semua ini?" tantang Haruka. Hans tersenyum lebar

"Hatiku" jawab Hans sambil mengedipkan mata. Haruka tersenyum sinis. Haruka mengambil sebuah pisau kecil dan mengarahkan ke dada Hans. Hans terpanjat kaget.

"Kamu yakin ingin memberikan hati kamu?" tanya Haruka.

"Astaga Haruka. Aku hanya bercanda. Aku masih ingin hidup" ujar Hans yang merasa tidak menyangka sungguh begitu sulit menggoda seorang Haruka. Haruka tersenyum tipis.

"Aku hanya bisa memberikan sebuah clue. Dia orang terdekat dari seorang ratu yang tidak akan pernah kalian duga" ujar Haruka. Hans tersenyum lebar.

"Jika aku masih punya hati untuk jatuh cinta. Rasanya aku ingin jatuh cinta pada wanita seperti kamu" ujar Hans. Haruka tersenyum sinis. Haruka membungkukan tubuhnya dan mensejajarkan wajahnya di depan wajah Hans.

"Meskipun aku punya hati. Aku tidak akan tertarik untuk jatuh cinta pada pria seperti kamu" ujar Haruka. Hans tersenyum tipis.

"Berani bertaruh?" tantang Hans.

"One night stand with me" ajak Hans. Haruka tertawa sinis.

"Gila" ujar Hans sambil menegakkan tubuhnya. Tapi Hans langsug menarik tengkuk Haruka dan menempelkan bibirnya dibibir Haruka. Haruka membelalakkan matanya lebar. Pisau ditangannya langsung terjatuh begitu saja. Haruka diam terpaku. Ini pertama kalinya dalam hidup Haruka disentuh oleh seorang pria seperti itu.

Hans menjauhkan tubuhnya sehingga ciuman itu terlepas. Hans tersenyum tipis.

"Pada dasarnya. Kamu tetap seorang wanita" ujar Hans yang merasa senang sudah berhasil membuat seorang Haruka terdiam

Tbc

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now