Sang Pemeran Utama (My King)

10.6K 797 25
                                    

Ini dia yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga 😀😀😀😀

***

Emili tengah mengeluarkan peluru di bahu Haruka secara hati-hati, Mina dan Erika berdiri menatap kegiatan itu, Mina bergidik ngeri melihat kejadian itu, sementara para pengawal mereka menunggu di luar ruangan atas permintaan Mina

Lary memasuki ruangan itu dan langsung tersenyum manis melihat Erika yang baik-baik saja

"Sayang!" ujar Erika langsung memeluk Lary membuat Lary kaget dan salah tingkah, tidak menyangka Erika akan memeluknya langsung di hadapan Emili,  Lary langsung melepaskan pelukan Erika

"Jangan terlalu berlebihan" bisik Lary pelan agar tidak didengar oleh orang lain, Erika pun beranjak menggandeng lengan Lary dengan mesra

"Kenapa? Bukannya hal seperti ini sedikit membantu untuk mengetahui perasaan seseorang" ujar Erika pelan membuat Lary mendengus jengkel

Lary menoleh ke arah Emili,dan sepertinya Emili tidak menghiraukan adegan romantis keduanya, Emili baru saja berhasil mengeluarkan peluru dari bahu Haruka, Emili mulai membersihkan luka Haruka dan menjahitnya, melihat Emili yang sama sekali tidak menghiraukan keberadaan dirinya membuat Lary makin jengkel
Lary melepaskan gandengan tangan Erika, membuat Erika bingung, tapi Lary kemudian merangkul pundak Erika dengan mesra membuat Erika tersenyum geli

"Jadi kenapa kamu tidak memberitau tentang kedatanganmu sayang? Padahalkan aku bisa menjemput" ujar Lary sengaja dengan suara sedikit keras membuat Erika hampir tertawa kencang

Mina menatap keduanya heran sekaligus tidak percaya, sementara Emili menyelesaikan pekerjaannya dengan membalut luka Haruka

"Luka ini akan sembuh dalam waktu 3 hari, jadi tenang saja" ujar Emili lembut membuat Haruka mengangguk

Pintu ruangan itu terbuka, sesosok pria tampan dengan postur tubuh yang tinggi, dengan setelan kemeja bewarna abu-abu memasuki ruangan, nafas Erika langsung tercekat sesaat, bahkan tanpa pria itu memperkenalkan diripun Erika sudah tau kalau pria itu adalah Kalfi, dan tatapan matanya masih sama saja seperti dulu, dingin dan menakutkan, yang bisa membuat orang lain gemetaran hanya dengan tatapan matanya, Kalfi beranjak menghampiri Haruka, menghentikan langkahnya di hadapan Haruka yang tengah duduk di ranjang pasien

"Bagaimana bisa seorang Ratu membiarkan dirinya terluka, jika kamu ingin menjadi Ratu, harusnya kamu tidak lemah!" ujar Kalfi dengan nada suara yang begitu dingin, tatapannya menatap tajam ke arah Haruka, Haruka juga menatap Kalfi dengan tatapan yang begitu dingin, tersirat akan dendam yang membara

Lary tersenyum geli menyadari Kalfi yang sama sekali tidak mengenali calon tunangannya sendiri, Lary melepaskan rangkulannya terhadal Erika dan menghampiri Kalfi

"Kalfi, Ratu mu tidak terluka, yang terluka ini adalah pengawal pribadi Erika, Haruka, sementara Erika berdiri di sini" ujar Lary menjelaskan sambil menunjuk ke arah Mina berdiri, mendengar nama Haruka disebutkan membuat Kalfi nampak sedikit kaget, Kalfi tidak memperdulikan atau menoleh ke arah Mina , tatapan Kalfi tetap terfokus pada Haruka

Swan memasuki ruangan dan menghampiri Kalfi

"Tuan Kalfi, Tuan Harun sudah meminta kalian untuk pulang" ujar Swan membuat Kalfi mengangguk

"Kita pulang sekarang" ajak Kalfi sambil beranjak pergi

Mina langsung menghampiri Erika dan menatap kepergian Kalfi dengan tatapan tidak percaya

"Aku harus bertunangan dan menikah dengan pria yang mengerikan itu?" tanya Mina tidak percaya membuat Erika tersenyum geli, Erika langsung menoleh ke arah Haruka yang sudah berdiri tegak

"Setidaknya kita sudah punya cara untuk membuat Kalfi membatalkan perjodohan itu" bisik Erika pelan sambil menggandeng tangan Mina

keduanya berjalan ke luar ruangan diikuti Haruka, Lary langsunf menghampiri Emili

"Jadi Emi, bagaimana tawaran makan malam ku kemarin, apa kamu bersedia?" tanya Lary, tapi Emili malah menatapnya bingung

"Saat kekasihmu sudah pulang, kenapa kamu malah mengajakku makan malam bersama, itu tidak baik, nanti kekasihmu akan cemburu," komentar Emili sambil beranjak pergi membuat Lary kebingungan

"Kekasih?" tanya  Lary bingung pada dirinya sendiri, tapi kemudian Lary tersadar bahwa yang dimaksud kekasih oleh Emili pastinya Erika

hal itu membuat Lary tiba-tiba senang, jadi ternyata Emili memperhatikannya, bearti hal itu sebuah kemajuan dalam pendekatannya

***

Sampainya di rumah Kalfi, asisten kalfi menunjukan kamar  bagi Erika dan Haruka yang berada di lantai bawah, sementara kamar Mina berada di lantai atas di samping kamar Kalfi, hal itu sontak membuat Mina langsung menggandeng Erika

"Aku bisa mati jika terus berdekatan dengan pria aneh itu" bisik Mina tidak terima membuat Erika tersenyum geli, Kalfi masih berada bersama mereka

"Ehm begini apakah tidak mubajir menyediakan 3 kamar untuk 3 orang, bagaimana kalau kami bertiga bersama di satu kamar saja" pinta Erika penuh harap, tapi Kalfi malah menatap Erika dingin

"Rumah ini bahkan masih mampu menampung 20 orang berbeda dengan 20 kamar" jelas Kalfi dengan angkuhnya membuat Mina mencibir jengkel

Haruka juga langsung menatap Kalfi tidak suka, hany Erika lah yang tidak terpengaruh dengan keangkuhan Kalfi

"Oh ya? Apakah rumah ini jug muat untuk menampung 100 orang dengan 100 kamar berbeda?" tanya Haruka sinis, Kalfi langsung menatap Haruka

"Tentu" jawab Kalfi singkat membuat Erika menghela nafas berat

"Kita sudah kalah dalam urusan kamar, terima saja nasibmu, berdekatan dengan pria setampan itu samasekali tidak rugi" bisik Erika pelan membuat Mina menatap Erika jengkel

"Tapi saran dari nona Mina ada benarnya, seharusnya kami bertiga tinggal di kamar yang sama demi keselamatan nona Erika" jelas Haruka dengan tegas, menantang tatapan Kalfi

"Itu tidak perlu, rumah ini sangat aman" jelas Kalfi tegas membuat Haruka tersenyum sinis

"Oh ya? Anda yakin rumah ini sangat aman? Bukankah tuan Harun hampir terbunuh di rumah ini?" tanya Haruka sengaja menyindir, Kalfi menampilkan senyuman samar yang begitu mengerikan

"Sebaiknya kamu segera sadar posisimu disini hanya sebagai pengawal pribadi dari Ratu ku" jelas Kalfi membuat Haruka mengepalkan kedua tangannya, menahan emosinya yang terpancing akibat sikap angkuh Kalfi, sementara Mina dan Erika saling berpandangan takjub

"Jadi gadis seperti itu yang disukai Kalfi? Benar-benar pasangan yang serasi" komentar Mina dengan suara yang pelan

"Bukankah sudah ku bilang, itulah rencana kita untuk membatalkan perjodohan ini" jelas Erika sambil berbisik pelan

"Sebaiknya kita pergi ke kamar ku saja" ajak Mina membuat Erika mengangguk, keduanya dian-diam pergi memasuki kamar yang telah disediakan untuk Mina

"Kamu lihat tadi di rumah sakit, pria itu langsung saja melihat Haruka, sama sekali tidak menoleh ke arah ku, padahal Lary bahkan sudah memperkenalkan ku sebagai Erika, tapi tatapannya hanya terfokus pada Haruka, luar biasa" komentar Mina membuat Erika terkekeh geli

"Kalfi memang sudah seperti itu saat masih SD" jelas Erika sambil memperhatikan kamar Mina dengan tatapan kagum

"Ya ampun, aku rasa aku bisa bermain golf di kamar ini" komentar Erika membuat Mina mencibir pelan, kesal melihat tingkah Erika yang seolah-olah bahagia dengan keadaan mereka sekarang

Tbc

Segini dulu yaa 😀😀😀😀😀

Like Me PLEASE!!!Where stories live. Discover now