[13] Angkasa pulang

97.5K 9.6K 1.9K
                                    

Gais ada kabar dikit nih, jadi yang kemarin2 aku omongin perihal ada org yang nge-plagiatin MWS, sekarang doi udah nge un-publish ceritanya.

Makasih banget dukungannya gais. Sampe ada banyak bngt yang bantu komen dilapak dia. Sampe editor novel mws ku dan ada salah satu penulis juga yang bantu dan tentunya para readerku semuanya makasihh❤❤❤

Btw, siapapun yang nemuin lagi cerita yg sama kek MWS, boleh hubungin aku yaaa😄😄

Happy reading ❤❤







Hari ini Angkasa pulang, yeeee

Dan Mika harus siap-siap buat ngejemputnya di bandara. Untungnya hari ini jadwal Mika cuma ntar malem doang, jadi siangnya bisa ketemu Angkasa.

Kangen banget masa sama doi. Padahal cuma seminggu doang, tapi entah kenapa rasanya tuh kek gak ketemu bertahun-tahun. Dasar bucin!

Mika memilih lisptik dengan warna nude, lalu memolesnya di bibirnya.

Dan semuanya beres.

Mika cuma mengenakan sweater panjang berwana hitam dengan celana jeans panjang. Pokoknya sesimple itu.

Mika memgambil slinbag yang tergeletak di atas ranjangnya lalu menyampirkan disalah satu bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mika memgambil slinbag yang tergeletak di atas ranjangnya lalu menyampirkan disalah satu bahunya.

Ia mengecek jam yang ada di dinding. "30 menit lagi." Gumamnya.

Maka dari itu Mika bergegas keluar dari kamar, bodo amat kalau nanti ketemu Peni, bodo amat kalo dilarang-larang lagi.

Mika menuruni tangga dengan sedikit tergesa. Tapi kek ada yang aneh di ruang keluarganya. Ada sesosok manusia yang lagi duduk disana.

Mika berjalan mendekat, dan ternyata Riko.

"Ngapain lo disini?" Tanya Mika to the point pada Riko yang dari tadi lagi sibuk sama handphonenya.

Riko mendongak. "Gue disuruh nyokap lo." Sahutnya.

"Terus mana nyokap guenya?"

Riko mengangkat kedua bahunya. "Gak tahu, tadi sih mau bikinin minum katanya."

Mika memincingkan matanya. "Awas lo bikin aneh-aneh durumah gue."

Riko terkekeh. "Aneh-aneh gimana, gue gak akan maling."

"Jan hasut nyo__

"Mika duduk dulu, mama mau ngomong." Ujar Peni dari arah belakang sembari membawa segelas minuman yang sepertinya untuk Riko.

Mika menurut, ia duduk di single sofa yang jauh dari Riko dan Peni.

Setelah menaruh gelas di atas meja Peni pun ikutan duduk. "Diminum nak Riko."

SEMPITERNAL : [Angkasa & Mika] [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang