[09] Dilema

97.1K 9.9K 949
                                    

Gais kalo liat ada cerita yang sama kek cerita MWS ataupun SEMPITERNAL, Kasih tau aku yaa. Thanks❤❤

Happy reading❤❤









"Dok, gimana?" Tegur suster Ani sekali lagi karena sedari tadi melihat Mika yang hanya melamun saat di ajak bicara olehnya.

"Eh, iya?" Tanya Mika yang seketika langsung memfokuskan diri dalam obrolan.

"Saya mau izin ambil cuti buat besok, gimana dok?" Ulang Suster Ani dengan sabar.

"Emang ada apa?"

"Kakak saya nikahan dok." Sahutnya.

Mika tampak berfikir sejenak. "Kalau jadwal saya besok padat gak?"

"Kebetuln nggak dok, selain pasien yang biasa chek up rutin, paling agak sorean ada rapat bulanan seluruh dokter rumah sakit, dok." Ujar Suster Ani sembari melihat agenda Mika pada tabletnya.

"Mmm.. yaudah boleh deh. Tapi sehari aja ya." Ujar Mika.

"Siap dok. Makasih." Pekik Suster Ani kegirangan berbanding terbalik dengan ekspresi Mika yang dari tadi pagi lagi badmood parah.

"Inget ya sus, sehari aja. Jangan dilebihin, paham?" Peringat Mika.

Suster Ani mengangguk. "Paham dok."

"Yaudah kamu boleh balik lagi kerja." Ujar Mika.

Suster Ani mengangguk kemudia dia pamit undur diri yang diangguki dengan lesu oleh Mika.

Mika kembali menghela napas beratnya, berhubung sedang istirahat ia jadi bisa berleha-leha sekarang.

Berhubung ia lagi males ke kantin atau makan, Mika akhirnya hanya menelungkupkan kepalanya diatas meja. Berharap semua beban yang ada didalam kepalanya lenyap seketika.

Karena kejadian semalam, bukan hubungannya dengan Angkasa saja yang makin gak jelas tapi hubungan dengan Mamanya pun kian terlihat renggang.

Disatu sisi Mika jelas tidak ingin menjadi anak durhaka karena terus-terusan menbangkang perintah orang tua, tapi.... ahsudahlah. Semuanya sudah terlanjur, lagian kalau Mika menyerah ditengah jalan, bukannya sama saja ia menyia-nyiakan segala hal yang telah terjadi.

Drrtt...drttt....

Mama
Masih dirumah sakit?

Panjang umur, baru juga tuh manusia masuk dalam fikirannya dan sekarang malah muncul di layar handphonenya.

Mika
Masih

Mama
Jangan pulang terlalu malem

Mika
Iya

Mama
Ntar malam kita dinner

Sejujurnya Mika lagi sangat malas untuk berdebat dengan Peni, dan karena itu juga ia  males berdekatan dalam radius yang dekat dengannya. Tapi apa boleh buat, ia harus tetap berbakti kan?

Dan kesalnya lagi, Angkasa dari semalam tak ada menghubunginya. Gak tahu apa kalau semalaman Mika menangis di kamarnya, hingga meninggalkan kantung hitam dibawah matanya.

LINE

[Insya allah sukses]

Ibay : gais gue come back nih, pada kangen gakkk?

Sela : g

Firdan : g (2)

Satya : g (3)

SEMPITERNAL : [Angkasa & Mika] [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang