[08] Lamaran

104K 10.3K 770
                                    

Gimana lebarannya gaiss? Seru dong pastinya hehe😄😄

Tarik napas dalam-dalam dulu...

Happy reading❤❤









"Oh gitu ya dok?" Tanya seorang ibu muda ketika mendapat arahan dari Mika mengenai kehamilan mudanya.

"Iya ibu. Lebih baik lagi kalau ibu lebih di banyakin lagi makan 4 sehat 5 sempurnanya. Dan yang terpenting jangan stress. Soalnya saya sering denger dari pasien-pasien yang lain, mereka sering nheluh stress pas awal-awal kehamilan, dan itu bisa berdampak buruk buat kandungannya bu." Tutur Mika dengan ramah.

Si ibu tersebut mengangguk paham. "Oh begitu ya dokter." Ujarnya.

Mika tersenyum dan mengangguk.

Lalu ibu tersebut pamit untuk pulang.

Huftt, Mika menghela napasnya. Hari ini entah kenapa banyak banget pasien yang berdatangan dan hal tersebut cukup mampu membuat tenaga Mika terkuras.

"Dok, waktunya istirahat." Tegur Suster Ani, selaku asisten pribadinya juga.

Mika lalu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ohiya, makasih sus."

Suster Ani mengangguk lalu ia dengan tiba-tiba menghampiri Mika.

"Kenapa sus?"

"Ngg... itu..  Saya mau minta maaf dok, soal..."

"Soal Mama saya?" Tebak Mika.

Suster Ani mengangguk lalu menundukan kepalanya, tanda kalau ia menyesal.

"Udah kamu gak usah ngerasa bersalah gitu, Mama saya emang orangnya gitu." Ujar Mika.

Suster Ani mendongak. "Wah beneran dok? makasih dok." Ujarnya dengan tersenyum cerah.

Mika mengangguk, ia lalu berdiri. "Sus nanti kalau ada yang nanyain saya, bilang aja saya lagi makan di kantin."

Suster Ani mengangguk. "Siap dok."

Mika tersenyum. Ia lalu membuka jas dokternya dan menyimpannya di gantungan yang telah disediakan di dalam ruangan.

Lalu dengan percaya diri ia melangkah keluar ruang kerjanya.

Walau harinya berat, kalau mengingat malam ini Angkasa bakal datang ke rumahnya seketika rasa lelahnya hilang begitu saja.

"Bengong mulu lo." Tegur Raina yang entah tiba-tiba dateng dari arah mana.

"Setan lo ya, ngangetin." Gerutu Mika.

Jadi, tadi keduanya udah janjian buat ke kantin bareng.

"Kuy ah." Ajar Raina. Dan keduanya mulai berjalan beriringan.

"Na, si Ibay belom balik juga?"

Raina menggeleng. "Belom."

"Ati-ati lo Na, pacaran ama  yang punya pangkat banyak saingannya." Ujar Mika dengan menakut-nakuti.

Raina memutar bola matanya jengah, Mika udah ratusan kali ngomong begitu dan yang biasanya Raina lakukan hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

"Lo gimana ama kak Angkasa? Ada perkembangan?"

Tiba-tiba Mika tersenyum lebar. "Ada dong." Ujarnya.

Ketika keduanya telah sampai di kantin, keduanya lalu memikih tempat duduk tak lupa juga memesan makanan.

"Udah direstuin?"

"Belom sih. Tapi rencananya ntar malem Angkasa mau lamar gue lagi." Ujar Mika dengan antusias.

SEMPITERNAL : [Angkasa & Mika] [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang