Gladys dan Jack menghabiskan waktu bersama kemarin. Dan saat malam itu mereka sepakat untuk saling berhubungan intim. Gladys bilang Jack meminta nya untuk mau melakukan hal itu. Dan dengan bodohnya Gladys menuruti permintaan Jack. Lalu saat pagi tiba, Jack sudah pergi meninggalkan Gladys sendirian di kamarnya.

"Aku baru bertemunya tadi malam. Apa itu dia baru saja melakukan hal itu padamu?" Gladys mengangguk. Aku menutup mulutku tak percaya. Dia baru saja merenggut mahkota temanku, dan malam itu dia mencoba menggodaku? Apa Jack sudah sinting?

Aku merasa kepalaku memanas. Jack bukanlah laki-laki baik. Ya, tentu saja. Aku sudah menebak itu sejak awal. Sejak ia mencoba mengganggu ku.

"Jack dan yang lainnya sama saja, Anna. Kau harus berhati-hati."

Aku mengangguk. Aku tau itu.

"Termasuk Nathan?"

"Ya, termasuk Nathan. Bahkan aku yakin Nathan lebih buruk dari Jack."

Aku terdiam sejenak.

"Tapi sejauh ini Nathan memperlakukan ku dengan baik, Gladys."

Atau tidak. Dia menciumku. Meniduriku tanpa izin. Argh, apa itu yang aku katakan baik? Bangun, Anna. Bangun! Kau pasti sudah terbius oleh sikap baik Nathan dan ketampanan nya.

"Atau belum?"

Ya, atau belum. Gladys benar. Aku harus berhati-hati padanya. Bisa saja Nathan memiliki niat busuk padaku. Tapi anehnya sejauh ini sikap nya sungguh baik terkecuali hal ia mencium dan meminta ku untuk tidur dengannya.

Sialan.

***

"Dari mana saja?"

Aku melihat Nathan yang tengah berbaring di sofa dengan arah pemandangan langsung keluar. Kaca-kaca besar itu seperti menjadi kanvas lukisan.

"Bertemu dengan Gladys." Jawabku. Nathan menutup buku yang tadi ia baca kemudian memposisikan dirinya menjadi duduk.

"Kau mau kemana?" Tanya nya saat aku berjalan meninggalkannya.

"Ke kamar."

Aku mendengar Nathan mengikuti. Aku berhenti sejenak didepan pintu dan memutar tubuhku agar bisa melihatnya.

"Kau mau kemana?"

"Masuk?"

"Tidak boleh. Aku ingin berganti pakaian."

Aku langsung menutup pintu sebelum ia menjawab. Semakin hari aku merasa Nathan semakin aneh. Nathan yang awalnya seperti membenciku, kini mencoba untuk sering dekat denganku. Ada apa? Seketika pikiranku langsung memikirkan sikap Jack pada Gladys. Aku takut jika aku berada di posisi Gladys.

Tak lama aku keluar dari kamar dan tak mendapati Nathan dimanapun. Apa dia sedang ada di kamarnya? Mungkin saja. Aku rasa dia lelah karena terus aku husir dari kamar. Aku mengambil segelas air mineral karena aku sangat haus.

"Kau terlihat sexy saat sedang minum, Anna."

Aku tersedak saat mendengar ucapan Nathan. Kenapa dia seperti hantu? Muncul tiba-tiba tanpa instruksi terlebih dahulu. Nathan tertawa pelan dan duduk di meja makan sembari menatapku.

"Apa?" Tanyaku.

"Tidak ada. Aku jujur Anna, tadi kau terlihat sexy."

"Hentikan, Nathan. Kau membuatku risih."

Alis Nathan naik, "Risih?"

"Ya."

"Aku tak bermaksud membuatmu risih."

"Aku tau, tapi kenyataan nya seperti itu, Nathan. Kau lupa bagaimana kau saat pertama kali menatapku didepan rumah Ibumu? Dingin. Lalu kau memarahiku karena aku mencoba untuk cari tau tentang dirimu dan sudah memberitahu tentang kecelakaan mu pada Ibumu? Kau terlihat berbeda dari yang sekarang. Aku takut kau sama seperti Jack."

Wajah nya terlihat serius, "Jack? Kenapa kau menyamakan ku dengan nya?"

Bahuku naik, "Entahlah. Aku hanya menyimpulkan nya seperti itu. Jack sudah merenggut Keperawanan Gladys dan meninggalkan nya kemarin. Itu sungguh menyebalkan dan Jack terlihat seperti brengsek."

"Itu juga keinginan Gladys. Jadi bukan kesalahan satu pihak, Anna. Kau harus membiasakan diri untuk tidak ikut campur pada urusan orang lain."

"Aku tidak ikut campur. Gladys lah yang ingin menceritakan itu semua padaku. Dia butuh teman curhat. Tidak seperti mu yang hanya diam dan marah secara tiba-tiba, lalu melampiaskan semuanya dengan minuman dan menyakiti diri sendiri."

Wajah Nathan terlihat tegang. Rahang nya mengeras dan ia berdiri untuk mendekati ku. Ia menaikkan dagu ku untuk melihat wajahnya.

"Kau memang harus belajar untuk tidak ingin tau dalam urusan orang lain, Anna. Kau menjebak dirimu sendiri untuk masuk ke lingkaran masalah orang lain, bukan kah begitu?"

"Aku tidak-"

"Ya, kau. Jadi mulai sekarang lebih baik kau tidak perlu banyak ingin tau tentang orang lain. Sebelum kau terjerat dengan masalah mereka."

Setelah Nathan berbicara seperti itu ia pergi meninggalkan ku. Aku tidak tau dia pergi kemana. Mungkin ke frat nya atau ke bar? Entahlah, saat ini aku tidak perduli dengannya.

To Be Continued.

__________________

Jangan lupa vote!

Thank you!

The JERK From SEATTLEWhere stories live. Discover now