"Jackie, kau nakal." Tegur Gladys sembari menyentil tangan Jack.

Terlihat Jack memberikan smirk padaku dan aku hanya diam saja.

"Hai, Anna. Senang bertemu denganmu." Ucap Harris. Dia tersenyum manis padaku. Tampaknya dia tak senakal Jack.

"Hai, dude! Kemana saja, kau?" Harris menyapa seseorang dibelakangku. Aku membalikkan badan dan apakah aku tak salah lihat?

Itu adalah Nathan. Laki-laki yang sempat aku liat tengah beradu argumen dengan Ibunya waktu lalu.

Nathan menatapku dalam diam. Dan aku mencoba untuk tersenyum kecil, namun ia tak membalasnya.

"Bisakah kau menyingkir dari jalanku?" Pintanya dingin. Aku tersadar aku tengah menghalangi jalannya.

"Kau jangan bersikap kasar padanya, Nathan." Tegur Gladys.

Nathan tampaknya tidak memperdulikan ucapan Gladys, ia memilih duduk disebelah Floyd.

"Um, Gladys. Aku sebaiknya pulang. Terimakasih atas bantuanmu." Gladys tersenyum mendengar ucapan terimakasihku. Aku menatap Floyd, "Um, pukul berapa aku bisa mulai berkerja?"

"Tujuh, Anna. Aku tunggu kehadiranmu. Nanti Gladys akan mengirimkan alamat bar ku."

Aku mengangguk lalu berpamitan pergi pada mereka semua.

"Anna, tunggu!" Panggil Jack.

Aku berhenti sejenak dan dia memegang tanganku. Aku mulai merasa terganggu dengan sikapnya yang seperti ini, "Apa kau mau aku jemput nanti malam?" Aku mencoba melepaskan tanganku dari genggaman nya dan kemudian menggeleng.

"Tidak perlu, Jack. Terimakasih atas tawaranmu."

Aku kemudian berlalu meninggalkan cafe setelah aku membayar minumanku tadi.

Semoga saja dengan aku bekerja di bar dapat membantu Bibi dan Paman serta mencukupi kehidupanku sendiri.

***

Ternyata pub yang akan menjadi tempat kerjaku jaraknya cukup jauh. Bibi tidak tau aku bekerja di bar. Ia hanya tau aku mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe.

Awalnya ia heran kenapa aku bekerja sangat malam, tapi aku mencoba mencari alasan yang tepat agar Bibi tidak banyak bertanya padaku.

Jika aku sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus, mungkin aku akan berpikir untuk keluar dari bar milik Floyd.

Setelah beberapa puluh menit, akhirnya aku tiba di sebuah bar yang cukup besar. Ternyata ini bukan saja sebuah bar, namun bar and pub.

Aku masuk dan di cegat oleh salah satu pengawal disini. Wow, bahkan Floyd menyewa pengawal untuk bar nya.

"Ah, Chris. Biarkan dia masuk, dia pekerja baru disini." Floyd muncul tiba-tiba dari dalam dan mengenakan kaos hitam dan celana selutut.

Pengawal bernama Chris itu pun membukakan jalan untukku. Floyd menuntun ku ke sebuah bar yang yeah, lumayan besar dan banyak sekali berdiri botol-botol alkohol disana.

Tentu saja, Anna! Dasar kau bodoh. Ini bar, tentu saja banyak sekali minuman di atas nya.

Aku tersenyum kecil pada Floyd yang mengenal kan ku pada bartender disini. Namanya adalah Theo. Dia manis dan juga ramah. Aku tampaknya akan nyaman bekerja dengannya.

"Nah, Anna. Tugasmu adalah mengantarkan pesanan minuman ke setiap meja dan kamar yang ada diatas. Bagaimana?"

Aku diam sejenak, "Um, baiklah." Akhirnya.

"Good. Kalau begitu aku tinggal dulu, mereka sudah menunggu ku diatas. Enjoy with your job, Anna." Aku tersenyum manis padanya dan mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

Akhirnya aku mulai bekerja. Nah, pertama-tama aku mengantarkan minuman ke meja nomor 10, dimana disitu ada laki-laki yang aku tebak umurnya sekitar 50-an.

"Ini minuman nya."

Pria tua itu menatapku dengan detail dari atas hingga bawah. Aku merasa risih dan memilih untuk segera meninggalkan meja.

"Hei, tunggu dulu!"

Ia menahan tanganku. Damn it, Anna. Baru pertama bekerja, kau sudah diganggu oleh pria hidung belang.

"Maaf, Tuan. Apa ada yang bisa aku bantu?" Aku mencoba basa-basi. Dia tersenyum aneh padaku.

"Apa kau baru disini?" Aku mengangguk.

"Pantas saja aku tidak pernah melihat mu. Kau.. Cantik."

"Um, terimakasih, Tuan. Aku harus kembali bekerja, permisi."

Aku segera menarik paksa tanganku darinya. Oke, Anna. Ini hanya permulaan. Anggap saja ini semua sebagai ucapan selamat datang padamu didunia malam.

Oke, semoga besok dan kedepannya semuanya akan baik-baik saja.

I wish.

To Be Continued.

___________________

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

KALIAN VOTE BANYAK, AKU AKAN LANGSUNG UP PART SELANJUTNYA :)

I SWEAR.

____________________

GOMAWO.

The JERK From SEATTLEWhere stories live. Discover now