15. AKU, KAMU & DIA

Start from the beginning
                                    

“Lo masih mikirin cowok lo yang dungu itu?” ujar Kris.

“Dia enggak dungu. Jangan coba-coba ngehina dia di depan gue,”ujar Kejora.

“Lo tadi dikatain Sarah di depan banyak orang tapi liat? Dia cuman diem aja. Dia enggak ngelakuin apa-apa. Cowok apaan tuh?” tanya Kris. Nadanya mengejek. Benar-benar seperti Galaksi ada di bawahnya.

“Kalau gue jadi lo, Ra. Udah gue tinggalin dia. Minimal gue bakal balas hal yang sama kaya yang Galaksi lakuin ke lo,” ujar Kris. Namun Kejora tidak menghiraukannya. Perempuan itu berjalan menuju kelasnya—meninggalkan Kris. Namun entah kenapa apa yang diucapkan Kris membuat Kejora penasaran. Dan selama jam pelajaran Kejora terus kepikiran dengan kata-kata cowok itu.

****

Dengan langkah tergesa-gesa Galaksi keluar kelas. Jam istirahat baru saja selesai. Perasaan Galaksi tidak tenang sejak tadi. Cowok itu bahkan sempat bolak-balik ke depan oleh Bu Dayu karena ketauan melamun. Dengan agak kacau cowok itu berniat untuk mencari Kejora. Semua mungkin memang salahnya. Tidak seharusnya Galaksi cerita pada Sarah. Juga tidak seharusnya Galaksi melakukan itu pada Kejora.

Namun langkah kaki Galaksi terhenti ketika melihat Kejora berdiri canggung di depan teman-temannya.

“Jihan mau ke kantin?” tanya Kejora ketika perempuan itu berdiri di samping meja Jihan namun cewek itu tidak menyahut. Kedua tangannya memasukkan buku ke dalam tas. Lalu keluar begitu saja, meninggalkan Kejora tanpa kata.

“Lala sama Febbi mau ke kantin juga? Boleh ikutan enggak?” tanya Kejora. Namun Lala dan Febbi tak menghiraukannya.

“Lo ke kantin aja sendiri,” balas Febbi. “Gue udah sama Lala,” ucapnya tampak tak suka.

Jihan, Lala dan Febbi adalah teman dekat Kejora di kelas ini dulu selama dua tahun lebih tapi entah kenapa ketiganya jadi menjauhi Kejora karena hasutan teman-temannya yang lain.

“Gue mau ikut boleh enggak?” tanya Kejora, masih berusaha.

“Gue males ke kantin bareng lo, Ra. Ntar bukannya makan malah jadi diomongin sama satu sekolah lagi,” cibir Febbi membuat Lala menyenggol lengannya agar berhenti berbicara. Kedua perempuan itu lalu pergi meninggalkan Kejora sendirian di dalam kelas.

Kejora tidak pernah tahu apa salahnya. Kejora tidak pernah tahu kenapa semua orang begitu mudah terhasut tanpa mendengarkan penjelasannya. Kejora dikucilkan. Dianggap tidak pernah ada. Padahal semua itu bukan kesalahan Kejora.

Kejora duduk di bangku lamanya. Perempuan itu melirik ke kiri. Tepat di sampingnya ada tempat duduk Jihan. Namun kini Jihan pun pergi. Duduk bersama temannya yang lain sehingga Kejora harus duduk sendiri berminggu-minggu lamanya hingga Fani datang menjadi temannya. Perempuan manis itu mengulurkan tangan pada Kejora. Membuat Kejora merasa bahwa masih ada orang yang peduli padanya. Fani adalah satu-satunya orang yang Kejora punya di kelas ini. Ketika seluruh orang menjauhinya. Maka Fani adalah orang pertama yang akan menemaninya. Mengajaknya, seolah Kejora tidak pernah diperlakukan tak pantas di dalam kelas.

Di tempatnya Galaksi tertegun. Cowok itu malah ingin pergi karena malu untuk mendekati Kejora tapi kedua kakinya melangkah maju. Membuat cowok itu duduk di samping Kejora yang sedang melamun sedih.

“Kenapa tumben enggak naruh nasi di laci gue?” tanya Galaksi.

“Gue laper tau. Beli sana. Beli dua,” suruh Galaksi membuat Kejora menoleh padanya.

“Kaget banget kayanya gue di sini,” ujar Galaksi. “Kenapa cuman diem aja? Gak ke kantin bareng temen-temen lo?” tanya Galaksi.

Galaksi mengutuk dirinya habis-habisan karena dia malah membuat perempuan itu memandangnya penuh luka. Seharusnya kini Galaksi meminta maaf pada Kejora namun yang Galaksi lakukan justru membuat perempuan itu tambah sedih.

GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now