Part 31🌻

150K 6.2K 33
                                    


Maaf apabila banyak typo....
Yg udh bosan ngak usah dibaca karna nanti kehidupan Clara dan Valdo penuh dengan lika-liku eakkk... kadang sedih kadang senang, namanya juga hidup banyak cobaannya... dukung terus kehidupan Clara dan juga Valdo..

Bantu like teman-teman😚😚

Sama satu lagi mau promosi😁😁
Baca juga yaaa...
(Its time)
(serigalaku adalah pelindungku)
(Antara takdir dan jodoh)
Dijamin bagus... menurut yg nulis wkwkwk...

🌻🌻🌻🌻🌻🌻


Langit yang semula gelap kini sudah mulai disinari cahaya yang terang, Clara merentangkan badannya untuk mengumpulkan kesadarannya. Clara menoleh ke samping kirinya dan disana Valdo masih tertidur dengan lelap. Clara menarik selimut untuk menghangatkannya.

Clara turun dari ranjangnya berjalan menuju kamar mandi. Hari ini tidak akan berat karna barang-barang yang mereka bawa sudah ditata dengan rapi oleh beberapa orang sewaan. Dan kini mereka akan melaksanakan rutinitasnya.

Clara keluar dari kamar mandi dan menuju ke arah dapur. Ia mengikat rambut panjangnya dengan asal dan mulai melihat-lihat bahan apa yang tersedia untuk ia masak hari ini. Setelah menemukannya Clara menaruh di atas meja yang lumayan besar, mencucinya dan memotongnya dengan teratur lalu merebusnya.

Dengan cekatan Clara sudah menyelesaikan acara memasak paginya, menaruh semua makanan di ruang makan dengan rapi.

Setelah selesai Clara menaruh clemek yang ia kenakan dan menuju lantai atas dimana Putri sedang tertidur nyenyak. Clara membuka pintu kamar dan melihat Putri yang terbungkus selimut dengan rapat.

Clara menarik perlahan selimut itu untuk menggoda Putri dan benar saja Putri merasa terganggu, Clara melakukan lagi dan lagi sampai selimut itu terlepas dari lilitan Putri. Merasa terganggu Putri membuka matanya perlahan dan cemberut mengetahui mamanya sedang menggodanya.

"Mama, Putri masing ngantuk lima menit lagi mah..." Putri kembali tidur dengan terlentang.

"Ini sudah pagi Putri, ayo bangun! Oh ya hari ini Putri pindah ke sekolah baru lohh.." mendengar itu Putri langsung bangun dari tidurnya.

"Putri lupa kalau sekarang Putri mau masuk sekolah baru." Putri langsung berdiri dari ranjangnya mencium pipi Clara dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.

"Putri mau dibantu mama?" Berjalan ke arah kamar mandi.

"Ngak usah mah Putri bisa kok." Putri memang anak berusia empat tahun dan bulan depan ia akan berusia lima tahun tetapi tingkah lakunya sudah seperti anak yang dewasa, karna itu Clara sedikit cemas apabila Putri nanti akan salah bergaul.

"Mama udah siapin bajun dan tas Putri di tempat tidur sekarang mama mau bangunin papa sebentar..."

"Iya mah.." dengan berteriak.

Clara menuruni tangga dan menuju kamarnya dan Valdo. Clara membuka gorden untuk mengijinkan sinar matahari masuk kedalam. Terkena sinar yang menyilaukan Valdo langsung menutup kepalanya dengan selimut tebalnya.

"Mas Valdo....." Clara menarik slimut itu. "Ini itu udah pagi, jagan kayak anak kecil mas..." Clara terus saja menarik-narik selimut itu.

"Bentar sayang..."

"Jangan bilang lima menit lagi,, sarapan udah siap pagi-pagi itu jangan malas Putri aja udah mandi." Mendengar ia di bandingkan dengan Putri yang sudah mandi Valdo langsung bangun.

"Ini juga udah bangun." Valdo turun dari kasurnya menuju kamar mandi sedangkan Clara hanya tertawa melihat itu. Setelah menyiapkan pakaian untuk Valdo, Clara segera keluar.

Di meja makan Putri sudah duduk manis menunggu orang tuanya turun. "Ihh Putri udah cantik nih." Dengan menarik kursi di depannya.

"Iya dong sekarang kan Putri mau ke sekolah baru."

"Pinter..." sambil mengelus-elus rambut Putri.

"Oh ya Putri mau makan sayur yang mana?"

"Putri mau yang itu aja."

"Oke." Clara mengambil nasi dan lauk yang di pesan Putri lalu memberikannya.

Tak beberapa lama Valdo turun dengan berpakaian santai namun elegan. "Papa ngak berangkat kerja?" Putri bertanya sambil memakan nasinya.

"Papa masih cuti sayang." Valdo mencium pipi Putri dan mengambil duduk di sebelah mereka.

"Mas Valdo mau makan apa?" Clara menyendokan nasi kedalam piring Valdo dan bertanya.

"Terserah kamu saja."

Setelah mereka sarapan pagi kini mereka akan mengantar Putri kesekolah barunya. Sekolah yang cukup terpandang. Beberapa saat mereka sudah sampai, guru Putri sudah menunggu di depan untuk membimbing Putri dan setelah berpamitan kini Clara dan Valdo sudah kembali pulang.

"Sekarang kita mau apa?" Valdo memeluk Clara saat sudah sampai dan menuju ruang tengah.

"Hemm... yang pertama aku mau cuci piring, kedua bersihin rumah, dan yang ketiga cuci baju." Sambil menoleh kearah Valdo.

"Sayang apakah kamu tidak capek... kita sewa orang saja ya." Dengan masih memeluk Clara, Valdo membujuknya.

"Mas, selagi kita bisa kerjain semuanya kenapa tidak.... ohh apa kamu ngak suka perempuan yang tangannya kasar karna kerjaan rumah."

"Ahh tidak.... tidak, walaupun kamu perempuan yang kasar atau lembut aku tetep suka kok." Valdo mencuri ciuman dengan cepat.

"Bener nih??"

"Yaa... "

"Kalau begitu mari bantu aku."

"Siap 86." Valdo mengubah posisi hormat dan membuat Clara tertawa.

Clara membimbing Valdo untuk berjalan kearah dapur dan memberikannya sepasang sarung tangan dan celmek berwarna pink. Melihat Valdo yang ingin perotes, Clara langsung memakaikan sarung tangan dan celmek itu. Clara melirik penampilan Valdo tak tahan untuk tidak tertawa. Bahkan sangking lucunya Clara harus memegang perutnya.

"Haha.... haduh perutku sampai sakit, kamu sangat cocok dengan warna itu... apa ya namanya hem.. aaa pinkky boy mungkin entahlah haha... " valdo yang melihat Clara tertawa ikut tertawa.

"Baik..baik... sekarang kita lanjutkan untuk membersihkan ini semua."

Valdo yang semula bilang ingin membantu malah diam dan menatap Clara. Valdo bahkan menopangkan kepala di kedua tangannya untuk memperjelas tatapannya. Istri yang ideal bagi Valdo.







🌻🌻🌻






Lanjut.....

Little Baby (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang