Part 11 🌺

232K 11.1K 208
                                    

Clara memijat kepalanya yang terasa sakit. Kenapa disaat dia mulai bahagia bersama putri kecilnya, pria itu datang kembali di hidup mereka. Tidak pantaskah Clara untuk bahagia. Dia hanya ingin melupakan masa lalu dan memulai masa depan yang cerah bersama anaknya.

Bagaimana jika pria itu melihat Putri, dia pasti sangat terkejut mendapat wajah yang sangat mirip dengannya. Apakah Clara harus pindah lagi? Tapi dia tidak tega melihat Putri terpisah dari Zidan, Dinda dan juga nenek. Mereka pasti bertanya kepadanya kenapa dia ingin pindah. Clara tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Flashback on

Ketika Clara ingin pergi mengantar bunga pesanan dari pembeli, Clara melihat seorang siswi sedang dirundung oleh teman-temannya. Siswi itu terlihat ketakutan dan memberi mereka uang yang dia miliki. Clara yang melihat itu tepat didepan matanya jelas ingin menolongnya.

Clara menghampiri mereka dan berseru. "Kembalikan uangnya!"

Mereka menatap Clara dari atas sampai kebawah. Salah satu dari mereka maju ke depan dan mencibir. "Siapa kau, apakah kau kakaknya?!"

Clara tidak takut dengan tiga siswi itu, dia melangkah ke depan dan menjawab. "Aku bukan siapa-siapanya tapi aku meminta kalian untuk segera mengembalikan uang yang bukan hak kalian."

Mereka tertawa mendengar perkataan Clara, beraninya orang asing menyuruh mereka untuk mengembalikan uang itu pada si cupu.

"Kalau kami tidak mau memang kenapa hah?"

Clara mengeluarkan telpon didalam tasnya, dia seolah sedang mengetik dan menelpon seseorang. "Halo, apakah ini kantor polisi pusat Bali, saya ingin melaporkan."

Mereka serentak merasa sangat terkejut, mereka tidak percaya kalau perempuan yang tidak dikenal itu mencampuri urusan mereka dan ingin melapor ke polisi. Ketiganya jelas merasa takut, mereka saling memandang dan bingung akan mengatakan apa.

Bos mereka yang memiliki dandanan paling modis akhirnya angkat suara. "Kau! Tunggu saja pembalasan kami! Ayo kita pergi."

Mereka bertiga pergi dengan tergesa-gesa, mereka tidak ingin mendapatkan masalah dengan menemui polisi.

Melihat mereka pergi, Clara menghampiri siswi itu. "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Te... Terimakasih kak." Setelah mengucapkan itu dia langsung pergi meninggalkan Clara.

Clara tidak keberatan, dia membiarkan siswi itu pergi, Clara merasa lega saat berhasil membantu seseorang. Sebenarnya dia tidak menelepon polisi itu, dia hanya menakut-nakuti mereka agar cepat pergi. Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya, anak muda jaman sekarang semakin menghawatirkan.

Namun Clara tidak sadar jika di ujung jalan, seorang pria sedang melihat kearahnya dengan tatapan terkejut, bukankah perempuan itu yang dia lihat lima tahun yang lalu ketika dia kembali ke Indonesia. Kenapa dia ada di Bali, bukankah bi Minah mengatakan kalau di pulang kampung ke desanya, lalu kenapa dia disini.

Clara merasa ada seseorang yang menatapnya, dia melihat sekeliling dan sontak matanya membulat sempurna, Clara merasa terpaku di tempat dan tidak bisa bergerak. Dia melihat pria yang telah lama ingin dia lupakan. Dan sekarang pria itu berdiri di sebrang, tepat di hadapannya. Kenapa dia bisa ada disini? Kenapa tuhan harus mempertemukan mereka.

Keduanya saling menatap satu sama lain cukup lama. Tetapi Clara langsung tersadar, dia segera berlari untuk menghentikan Taksi dan ingin melarikan diri.

Sedangkan Valdo merasa terkejut, kenapa perempuan itu lari seolah takut dengannya, ataukah jangan-jangan dia adalah perempuan yang telah dia renggut kesuciannya. Benar! Itu mengapa Valdo tidak pernah melihatnya sejak dia sampai di kediaman Dirmawan. Jika tidak ada sesuatu kenapa dia mengundurkan diri begitu saja dan kenapa dia takut melihat dirinya.

Little Baby (Tamat)Where stories live. Discover now