Part 18 🌺

183K 8.9K 153
                                    

Hai hai maaf yaa akoh up nya telat, soalnya akoh masik sibuk dan seperti biasa jangan lupa vote and Comment yaaa maaf apabila banyak typo yang bertebaran
Yang tidak suka ama ceritanya engak papa😉😉


Author POV.

Valdo terus saja menatap cincin permata yang ia pegang. Cincin itu semula akan diberikan kepada Clara sebagai kejutan dia akan melamarnya di restauran itu.

Entah bagaimana kesalah pahaman itu terjadi, dan membuat Clara harus mengalami kecelakaan seperti ini.

Valdo sangat menyesal karena telah menyakiti hati seseorang yang ia cintai. Sungguh semua ini bukanlah permintaannya.

Dan masalah tuan Wijaya yang merupakan ayah dari Clara, tuan Wijaya memintanya untuk merahasiakan itu semua. Valdopun menurutinya, diwaktu yang tepat tuan Wijaya juga akan mengatakan yang sebenarnya.

Tiba-tiba sebuah suara membuat Valdo terkejut. "Hampir dua bulan tidak pulang kamu hanya berdiam diri disini dan melupakan orang-orang yang ada dirumah, hemm..."

Valdo menoleh kearah suara itu, dan mendapatkan maminya Yuli bersandar didaun pintu kamar apartemennya. Apakah penglihatannya sekarang buruk. Selama hampir dua bulan mereka tidak bertemu, Valdo sangat merindukan maminya.

Valdo melebarkan kedua matanya saat melihat itu benar-benar mamanya. "Mami..."

"Biasa aja kalik ngeliatnya." Yuli berjalan kearah Valdo dengan anggunnya. Paras Yuli memang berbeda dengan usianya yang sebenarnya, wajah yang terlihat awet itu menutupi usinya yang sudah matang.

Valdo segera berdiri dan bertanya kepada Yuli. "Mami kenapa datang kemari?" Siapa yang tidak akan terkejut melihat sang ibu yang tiba-tiba datang keapartemennya. Darimana mamanya tau tempat tinggalnya selama di Bali.

Mendengar itu Yuli memincingkan salah satu alisnya. "Duhh, mami jauh-jauh datang dari Jakarta ke Bali ehh.. malah langsung di usir. Apakah sekarang Valdo tidak merindukan maminya?"

"Bu-bukan begitu mi, Valdo hanya bertanya." Valdo menjadi kikuk, ini terlalu mendadak baginya.

Yuli mengambil duduk di sebelah putra kesayangannya itu dan menariknya agar ikut mengambil bagian. "Mami tau anak mami tidak akan mengusir mami kok." Sedikit jeda sebelum melanjutkan. "Do, kamu itu kenapa tidak pulang-pulang hmm? Apakah kamu ada masalah?"

Valdo kembali menatap ke arah cincin yang dia pegang. Apakah dia siap untuk mengatakan yang sebenarnya kepada maminya tentang keberadaan Clara dan anaknya. Apakah ini waktu yang tepat?

"Dan apa ini?? Ap-apa kamu akan melamar seseorang?? Astagaa mami akan dapat mantu? Benarkah ini Do?" Yuli melihat Valdo yang tengah memandangi cincin itu dan dia berteriak heboh. Hatinya tiba-tiba saja sangat bahagia, akhirnya anaknya tidak lagi jomblo.

"Sebenarnya ini.."

Dret dret dret

Belum sempat Valdo menjawab pertanyaan Yuli, getaran telfon di dalam sakunya mengalihkan perhatian. Valdo segera mengambil telfon itu dan melihat siapa yang menelfonnya. Melihat nama Dinda tertera disana tanpa berfikir Valdo langsung mengangkat telfon itu.

"Hallo.."

"Mas Valdo, mbak Clara sudah sadar."

Deg

Hati Valdo merasakan senang dan juga merasa khawatir. Senang karena Clara akhirnya telah sadar, khawatir karna takut apabila Clara akan menjauhinya. Bagaimana jika Clara tidak mau melihatnya lagi? bagaimana jika dia tidak akan melihat mereka lagi? Entalah, Valdo akan menjenguknya terlebih dahulu.

Little Baby (Tamat)Where stories live. Discover now