Part 20 🌺

200K 7.8K 74
                                    


Seperti biasa jangan lupa Vote and comment ya maaf apabila banyak typo yang bertebaran

Yang tidak suka ama ceritanya, minggir :)

Author POV

"Apa????"

Semua orang menatap ke arah suara itu, yang semula menatap ke arah Yuli beralih ke arah pintu kamar inap Clara. Disana sudah ada Zidan dengan raut wajah yang penuh dengan tanda tanya.

"Maksud anda apa?" Berjalan ke arah Yuli dengan menatapnya.

"Yaa seperti perkataan saya tadi, bahwa saya akan menikahkan Clara dan juga anak saya si Valdo." Ucap Yuli enteng, dia tidak salah. Menikahkan mereka yang memiliki rasa bukan sebuah keselahan. Yuli tau kalau keduanya sudah sadar akan perasaan masing-masing dan menikah adalah pilihan yang tepat.

"Saya tidak setuju!!" Bentak Zidan dengan penuh tekanan. Dia tidak ingin Clara menikah dengan lelaki yang telah menyakitinya.

"Maksud kamu apa mas Zidan?" Sekarang giliran Dinda yang bertanya kepada Zidan.

"Aku tidak setuju kalau Clara menikah dengan tuan Valdo, bagaimana kalau dia menyakiti hati Clara dan juga Putri, Din?" Zidan beralih menatap Dinda dan mengatakan apa yang ada di pikirannya.

Semua orang terdiam akan perkataan Zidan barusan. Tidak ada yang memulai pembicaraan untuk menjawab Zidan. Mereka tau kenapa semua ini bisa terjadi dan permintaan yang tiba-tiba ini memang membuat semua orang merasa kurang percaya atau tepatnya mereka merasakan bingung.

"Dia tidak akan menyakiti hati ku dan juga Putri, Zidan." Clara menoleh kearah mereka dengan tatapan yang serius.

Sekarang giliran Clara yang di tatap oleh semua orang, terutama Valdo, dia menatap ke arah Clara dengan tatapan yang sulit di artikan. Perkataan Clara membuat semua mempertanyakan apakah Clara mengatakan yang sebenarnya. Tidakkah dia cukup sakit hati mendapatkan semuanya selama ini.

"Kamu tenang saja Zi, Clara pasti bahagia menikah dengan Valdo." Nenek yang mendengar alur cerintanya memasuki ruangan dan ikut bergabung dengan yang lain.

Sekarang kamar inap Clara telah berubah menjadi tempat persidangan, ada yang membela Clara ada yang menentangnya. Kini Zidan sudah tak bisa angkat suara lagi. Mendengar ucapan langsung dari Clara dan pembelaan neneknya Zidan mulai mempertimbangkan apa yang akan terjadi dikedepan harinya. Bagaimana bisa Zidan melihat Clara dan Putri menderita.

"Baiklah sekarang sudah di putuskan, jadi setelah Clara keluar dari rumah sakit, dia akan aku bawa ke Jakarta." Ucap Yuli kepada semua orang.
.
.
.

Hari ini adalah hari di mana Clara sudah di perbolehkan pulang. Valdo akan menjemput Clara bersama dengan Putri.

Sedangkan Clara sedang menunggu Valdo sambil mengemasi  barang-barangnya ke dalam tas. Hatinya sangatlah senang akhirnya ia dan juga Putri tidak akan di pandang sebelah mata oleh orang lain karna sekarang Valdo akan membuat keluarganya lengkap. Putri akan mendapatkan seorang ayah yang selama ini diharap-harapkan olehnya.

Clara telah selesai membersihkan barang-barangnya, ia melihat ke arah jam tangan yang ia kenakan.

"Kenapa tuan Valdo lama sekali, aku akan menunggu di depan saja." Clara keluar dari kamarnya menuju depan untuk menunggu Valdo dan juga Putri dengan senyumnya. Sepanjang perjalanan Clara tidak henti-hentinya tersenyum lebar. Sangking senangnya Clara tidak melihat dan menabrak seseorang di jalan.

Bruk

"Maaf,, maaf tuan saya tidak sengaja." Sepontan Clara memintamaaf kepada orang yang ia tabrak.

Little Baby (Tamat)Where stories live. Discover now