Part 9 🌺

221K 9.8K 71
                                    

Sudah empat tahun Valdo menjalankan perusahaan D'Grup dengan sangat baik. Dan empat tahun ini juga dia selalu memimpikan sosok gadis kecil bersama ibunya. Valdo merasa resah setiap hari, entah ini pertanda atau kebetulan, dia tidak tahu. Suatu hari Valdo menghampiri dokter psikiater untuk berkonsultasi, dokter itu mengatakan kalau dia terlalu lelah bekerja, Valdo hanya disarankan untuk lebih banyak istirahat dan menjaga tubuhnya dengan berolahraga. Apakah mimpi-mimpinya adalah sebuah karma yang dia dapat karena telah menodai seorang perempuan.

Valdo juga memikirkan tentang perempuan yang melarikan diri malam itu. Bagaimana kabarnya sekarang? Apakah dia sudah melupakan kecelakaan itu dan hidup bahagia, ataukah dia melakukan suatu hal buruk, tidak! Itu tidak mungkin.

"Permisi pak Valdo, sekarang waktunya kita rapat."

Suara Hana menghentikan lamunan Valdo. Hari ini dia akan mengadakan rapat penting bersama para manajer utama, Valdo sebagai pemimpin mereka harus melihat hasil dari kerja mereka. Semenjak kasus korupsi empat tahun yang lalu, Valdo harus lebih teliti dalam menilai para manajernya. Dia tidak ingin kejadian empat tahun lalu terulang kembali. 

"Baiklah, aku akan ke sana."

Ketika keluar dari ruangan, Valdo sudah ditunggu beberapa pegawai penting didepan lobi, mereka sangat menghormati Valdo dan menunggu sang pemimpin diluar.

Sepanjang perjalanan, para karyawan membungkukkan kepalanya dan memberi salam. Valdo menjawab mereka dengan anggukan. Dia memang terkenal baik kepada bawahannya tetapi dia juga dikenal dengan sebutan lemari es berjalan.

Di meja pojok ruangan, dua pegawai sedang berbisik-bisik. "Astaga! pak Valdo sangat tampan, ingin sekali aku menyentuh wajah mempesonanya itu." Ucap pegawai pria pada temannya.

"Benar sekali Mar, dia pria idaman para kaum wanita, jangankan wanita kamu saja yang pria klepek-klepek." Cibir rekan kerjanya pada pria itu.

"Iya ya, tapi pak Valdo belum menikah, padahal umur sudah cukup, hidup mapan, wajah jangan dibilang sudah pasti sagatlah tampan, tapi kenapa tidak ada satupun yang bersanding dengannya. Ataukah dia menungguku untuk pergi ke kamarnya." Ucapnya percaya diri.

"Jangan mulai Mar. Tapi bener apa kata kamu, kenapa si bos tidak menikah padahal sudah pantas menikah. Apa jangan-jangan dia memang sepertimu." Rekan wanita menatap temannya dengan terkejut yang dibuat-buat.

"Benarkah? Kalau iya, semoga aku yang pertama menjadi pacarnya. Selama ini kita tidak melihat bos membawa siapapun, jadi aku masih memiliki kesempatan."

Sebenarnya Valdo kurang nyaman saat mendengar mereka bergosip tentangnya dan itu membuat dia memikirkan hal-hal yang mereka katakan. Valdo juga tidak mengerti mengapa dia belum juga menyukai seseorang, hubungannya dengan Winda yang putus ditengah jalan membuat Valdo tidak mempercayai cinta sejati. Dia sangat sulit mendapatkan perempuan yang mengerti dirinya. Valdo juga berpikir mungkin dia akan sendirian sampai akhir hidupnya.

"Mereka sangat keterlaluan!"

Valdo melihat Rio, pemimpin bodyguard miliknya menghampiri mereka dengan marah. Rio adalah salah satu orang kepercayaan Valdo, dia adalah orang yang paling setia diantara yang lain. Mendengar tuannya menjadi bahan pembicaraan jelas membuatnya marah.

"Jaga ucapan kalian! Apa kalian ingin pergi dari perusahaan ini hah?! Jika tidak ingin, jaga mulut kalian baik-baik!" Rio membentak mereka semua, sehingga mereka tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.

Valdo tidak ingin ada keributan, dia meminta Rio untuk pergi dan membiarkan mereka kembali bekerja. Itu hanya masalah sepele tidak perlu diributkan.

Sesampainya diruang rapat, mereka membahas tentang perkembangan-perkembangan perusahan D'grup. Tidak ada sekandal apapun di sini, perusahaan malah melesat semakin tinggi dalam waktu empat tahun ini. Semakin banyak pemegang saham yang ingin menanamkan saham mereka di perusahaan D'Grup ini.

Little Baby (Tamat)Where stories live. Discover now