||MC|| Bab 24(b). Pregnancy Photo

17.8K 825 57
                                    

19 April 2019...

Aku Update Lagi...
Happy Reading And Sorry For Typo...
4 minggu kemudian....

Apa yang harus aku lakukan, jika semuanya sudah seperti ini...?
Bisakah aku bertahan...?

-Abigail-

      Pertahanan Abigail runtuh. Ia langsung menagis didepan Dave dengan isakan yang sedikit ditahan. Melihat itu Dave hanya bisa membiarkannya menangis. Karena ia tahu, terkadang menangis bisa membuat orang merasa sedikit lebih lega. Yang bisa Dave lakukan hanyalah mendekati Abigail dan memeluknya, membiarkan dia tahu kalau masih ada orang yang berdiri di sampingnya dan selalu mendukungnya.

      Abigail menangis cukup lama, hingga akhirnya berhenti sendiri. Dave mengambil tisu memberikannya pada Abigail untuk menghapus air matanya. Abigail menerimanya lalu mulai menghapus air matanya.

"Apa sekarang kau merasa lebih baik...?" tanya Dave setelah memberikan segelas air pada Abigail.
"Ya, sedikit lebih baik. Terima kasih Dave," jawab Abigail seraya meneguk air yang diberikan Dave padanya.
"Bagus. Sekarang kau boleh mengatakan padaku apa yang membuatmu sampai nekat melakukan hal itu."

"Dad masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya dan aku butuh biaya operasi. Entah dari mana Dominic yang waktu itu masih menjadi Bosku mengetahuinya. Ia menawarkan kontrak pernikahan itu padaku, dan sebagai balasannya ia membayar biaya operasi Dad," jelas Abigail panjang lebar. Setelah itu ia menceritakan apa yang terjadi pada keluarganya hingga ia harus melakukan hal itu. Dave yang akhirnya mengerti. Ia juga marah dengan perbuatan Ibu dan saudara tiri Abigail. Disisi lain ia juga merasa bersyukur karena ada Hermin disamping Abigail yang selalu mendukungnya.

"Sudah, jangan diteruskan ceritanya. Aku sudah mengerti," ujar Dave sambil menghapus air mata dipipi Abigail.
"Sekarang ceritakan tentang Hermin dan Kekasihnya saja, oke!"
"Dave, aku akan menceritakan tentang mereka. Tapi, aku harap kau tidak memiliki pikiran untuk mengganggu hubungan mereka. Apa kau mengerti?" kata Abigail sembari menjauhkan tubuhnya dari Dave.

"Abigail, kau-"
"Iya aku tahu kau menyukai Hermin." Abigail memotong pembicaraan Dave dengan cepat. Dave langsung terdiam. Ia tidak pernah menyangka kalau Abigail melihat perasaannya untuk Hermin. Ia mengambil tisu di atas meja dan memberikannya pada Abigail.

"Iya kau benar. Aku menyukai Hermin dan aku pikir itu hanya cinta monyet saja, sampai aku melihatnya lagi dua bulan yang lalu. Saat itu ia sedang berkencan dengan kekasihnya. Aku ingin menghampirinya, dan menyapanya. Tapi melihat betapa ia terlihat sangat bahagia bersama kekasihnya itu, aku langsung mengurungkan niatku," jelas Dave panjang lebar.

"Dan aku tebak, kau pasti sudah mencari tau tentang Hermin dan kekasihnya. Benarkan?" tebak Abigail tepat sasaran. Dave tersenyum kecil.
"Kalau kau mencari tahu tentang Hermin, kau pasti juga tahu tentang aku kan...?"
"Tidak! Seseorang menutupi semua informasi tentang dirimu. Sepertinya Suamimulah yang melakukan hal itu." Abigail mengangguk mengerti.

"Ya, aku mengerti," ucapnya pelan. Informasi tentang pernikahannya dengan Dominic sangat rahasia. Kerena itulah Dominic berusaha untuk menutup semua informasi tentang dirinya. Meninggalkan semua hal itu, Abigai mengalihkan topik pembicaraan dengan menyuruh Dave menceritakan tentang kehidupannya setelah berpisah darinya dan Hermin. Dave pun dengan senang hati menceritakan semuanya.

       Setelah makan siang bersama Dave di sebuah Restoran mewah, Dave mengantar Abigail pulang ke Mansion Dominic. Abigail mengucapkan terima kasih lalu masuk ke Mansion.
"Tidak ada Dominic dan kau pergi bersama pria lain. Wow hebat!" Di ruang tamu, Savanna menyambut Abigail pulang dengan kalimat sarkasnya. Abigail memicingkan matanya menatap Savanna yang dudu bak seorang ratu di sofa tunggal ruang tamu itu.

Marriage ContractWhere stories live. Discover now