||MC|| Bab 24(a). Pregnancy Photo

24K 909 116
                                    

9 Maret 2019...

Hai Aku Update Lagi...
Dan Dua Bulan Kemudian...
Maaf Ya...
Ga Bosan-bosan Loh Minta Maaf Karena Telat Terus. Telatnya Pake Lama Lagi.

Yang  udah bisa bisa PEMILU, ikut PEMILU Ga...? 
Yang Ikut PEMILU, Semoga Pilihanmu menang Ya.... Amin...

Berada didekatnya, tapi kenapa rasanya semakin jauh...?

Dominic

Happy Reading & Sorry For Typo...

"Ms. Savanna masuklah. Kami semua mau makan malam bersama. Jika anda mau, anda bisa bergabung bersama kami," ajak Abigail setelah melihat Savanna di pintu ruang makan.
"Saya..." belum selesai Savanna mengucapkan kalimatnya, Queen langsung memotongnya.

"Tidak perlu. Kau tidak diterima di sini," dengus Queen kesal.
"Siapa juga yang mau bergabung. Makanan seperti itu tidak selevel denganku," balas Savanna ketus. Queen memandang wanita itu dengan tatapan kesal.
"Bukan makanan ini yang tidak level denganmu, tapi kamu yang tidak level dengan makanan ini. Apa kau mengerti?" ujar Queen marah.

"Sudahlah Queen... Jika Savanna tidakau makan, jangan dipersoalkan lagi." Abigail berhenti sejenak lalu, "Savanna, meskipun kamu tidak mau makan, kau bisa bergabung bersama kami," ujar Abigail mempersilakan Savanna duduk di kursi yang kosong disamping Dominic. Savana pun duduk.

       Setelah Savana duduk di kursi kosong itu, Abigail pun mengambil makanan untuk semua orang tapi ia melewatkan Dominic lalu duduk kembali. Tapi pada saat yang bersamaan, mata Abigail menangkap tatapan tanda tanya di wajah Dominic.

"Abigail, kau melewatkanku." Itu bukan pertanyaan tapi pernyataan.
"Saya tidak melewatkanmu Dominic. Tapi akan terlihat tidak baik jika saya melakukan hal itu. Savanna ada disini." Setelah mengatakan kalimat itu, Abigail menatap Savanna. Dominic juga melakukan hal yang sama. Tapi, Savanna malah menyuruh Bibi Regina untuk melayani Dominic.

       Untuk beberapa saat, suasana di meja makan itu terlihat tenang dan sunyi tapi. Tak lama kemudian, Queen yang tidak suka dengan Kesunyian seperti itu mulai angkat bicara.

"Abigail... Kapan terakhir kamu memeriksa kandungan?" tanya Queen ingin tahu. Mendengar pertanyaan Queen, Abigail terdiam sejenak. Ada denyut sakit yang ia rasakan berkaitan dengan pertanyaan itu.

         Sekitar 3 minggu yang lalu, setelah pulang dari Thunderbi Ia pergi sendiri memeriksa kandungannya ke dokter karena Dominic selalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga tidak bisa mengantarnya ke dokter. Padahal saat berada di Thunderbi Ia dan Dominic sepakat akan mengunjungi dokter kandungan setelah kembali ke California.

      Saat Abigail mengangkat wajahnya tatapannya tidak sengaja bertabrakan dengan tatapan mata Dominic. Tapi hanya sesaat saja Abigail langsung mengalihkan pandangannya menatap Queen. Melihat itu Dominic merasa sedikit asam dalam hatinya. Ia merasa seolah-olah Wanita itu tidak ingin bahkan jijik melihatnya.

"Tiga minggu yang lalu," jawab Abigail kemudian. Rasa sakit itu semakin mendalam karena ia ingat betul, Dominic saat itu sangat sibuk. Bukan hanya sibuk di kantor saja, tapi juga sibuk dengan wanita lain hingga melupakan Jadwal kunjungan ke dokter yang sudah dia Ingatkan. Saat melihat Abigail, Queen melihat ada kesedihan dimatanya saat ia menjawab pertanyaannya. Queen pun langsung mengerti apa yang terjadi. Karena itu, ia pun mengalihkan pembicaraannya.

"Abigail, Apa kau sudah berencana untuk membuat foto kehamilan," tanya Queen mengalihkan pembicaraan.

"Foto kehamilan? Aku tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Tapi, aku rasa itu ide bagus." Mata Abigail seketika berbinar bahagia. Tapi hanya sesaat saja sebelum binar bahagia itu kembali meredup karena ia tahu ia mungkin akan melakukan foto kehamilan sendirian saja. Dominic mungkin tidak akan mau melakukan hal itu.

Marriage ContractWhere stories live. Discover now