||MC|| Bab 11(a). Unexpected Vacation

22K 663 5
                                    

11 Agustus 2018....

Kejutan...
Semua orang menyukai kejutan. Begitupun dengan diriku.

Abigail

Aku Update Lagi...
Happy Reading & Sorry For Typo....

      Setelah melewati makan siang yang cukup menguras energi, Abigail dan Gabe pun pulang ke Mansion. Gabe tidak bisa mengantar Abigail masuk ke Mansion, karena dalam perjalanan tadi asistennya menelponnya agar ia segera kembali ke New York. Setelah berbasa-basi sebentar, Abigail pun masuk ke dalam Mansion dengan perasaan puas. Ia puas karena akhirnya menjebloskan pasangan ibu dan anak matrealistis itu ke dalam penjara. Meskipun bukan dia yang melakukan, tapi ia senang karena turut ambil bagian dalam hal itu.

          Abigail masuk ke dalam kamarnya dan langsung menuju kamar mandi. Ia ingin merasa segar sebelum ia bercerita pada Dominic tentang hal itu. 30 menit kemudian, ia keluar dari kamarnya dengan dress rumah yang sederhana. Ia langsung mengetuk pintu kamar Dominic, yang memang berada tepat di samping kamarnya. Beberapa kali mengetuk, tapi tidak ada respon dari dalam. Abigail mencoba untuk membuka pintu itu dan ternyata tidak terkunci. Abigail masuk ke dalam dan mencoba memanggil Dominic dengan suara pelan.

"Dominic... Apa kau ada di dalam...?" Panggil Abigail pelan, namun tidak ada respon dari pemilik nama tersebut. Abigail Penasaran. Ia pun mencari Dominic dan dia tidak menemukan pria itu dimanapun di dalam kamar itu. Karena itu, Abigail pun memutuskan untuk keluar dari kamar itu dan berjalan menuju ruang kerja Dominic. Tapi, saat sampai di sana, ruang kerja pria itu juga sangat sepi. Abigail hanya menemukan, ada sebuah laptop yang dalam posisi terbuka diatas meja. Abigail menghampiri laptop tersebut dan menutupnya. Setelah itu, ia keluar dari ruang kerja tersebut. Saat melintasi ruang tengah, Abigail bertemu dengan Bibi Regina.

"Bibi... Dominic belum pulang ya...? " tanya Abigail pada wanita paruh baya itu.
"Maaf Nyonya... Sebenarnya, tadi Tuan Muda sudah pulang. Tapi, setelah itu ia pergi lagi."
"Ia tidak mengatakan apa-apa pada Bibi...?" tanya Abigail lagi.
"Tidak!" jawab Bibi Regina singkat. Karena mendapati Abigail tidak bertanya lagi, Bibi Regina pun  memilih untuk pergi dari tempat itu. Apalagi, saat ini Abigail sedang berpikir. Ia tahu, di saat seperti itu gadis itu tidak akan merespon siapapun yang berada di dekatnya.

"Kalau dia sudah pulang kenapa dia pergi lagi apa terjadi sesuatu di rumah kakek dan neneknya? Aku harap dia tidak apa-apa." gumam Abigail pelan.

       Meninggalkan masalah itu, ia pun berjalan ke arah taman belakang Mansion. Tepatnya, ke Gazebo dekat kolam. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya sebentar sambil menunggu Dominic pulang. Sebenarnya Abigail ingin menelpon Dominic untuk mengetahui keadaan pria itu. Tapi, ia mengurungkan niatnya itu. Ia berpikir, mungkin saja saat ini Dominic memerlukan waktu untuk menyendiri dulu. Karena itu Abigail pun mencoba untuk santai.

       Seminggu sudah berlalu, sejak hari dimana Dominic mendengar pembacaan surat wasiat dari Kakeknya. Selama seminggu itu pula, berita tentang dirinya muncul di media massa. Berita, di mana ia disebut-sebut, akan menggantikan Ayahnya untuk memimpin Golden Company, karena ayahnya sendiri ingin mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan CEO padanya.

         Dominic sebenarnya belum ingin menerima jabatan itu. Tapi desakan dari Ayahnya, dukungan dari para sahabatnya dan juga dukungan yang diberikan oleh Abigail padanya,membuat ia akhirnya memutuskan untuk menerima jabatan itu. Tapi, sebelum itu, Ia memiliki sebuah rencana dan dia harus mewujudkan rencananya itu dulu, baru bisa menerima jabatan dari ayahnya itu. Karena ia yakin, jika ia tidak melakukannya sebelum menerima jabatan itu, maka ia tidak akan pernah bisa melakukannya setelah ia menerima jabatan itu.

Marriage ContractOù les histoires vivent. Découvrez maintenant