2. ADVENTURE

1.4K 165 55
                                    

Aku menggigiti kuku dengan resah dan berjalan bolak-balik nggak jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menggigiti kuku dengan resah dan berjalan bolak-balik nggak jelas. Ok, bukan acara menggigiti kuku atau jalan mondar-mandirnya yang ingin kuceritakan pada kalian, tapi keresahanku.

Lima belas menit lagi, aku dan Brama harus masuk ke boarding room, tapi sampai detik ini, Kakak Iparku yang kelakuannya maha abstrak itu belum datang juga. Segala pikiran aneh mulai bermunculan di otakku yang sudah penuh sesak ini. Jangan sampai dia membuat rencanaku berantakan di detik-detik terakhir. Jangan sampai dia menyusun konspirasi untuk memperpanjang masa LDR-anku.

Aku langsung mengankat panggilan telepon dari Brama pada dering pertama. Jantungku berdegup menantikan apa yang akan Brama katakan tentang keberangkatan kami hari ini.

"Bang, lu dimana sih?" semburku tanpa basa basi.

"Gue nggak bisa berangkat hari ini, Kim," katanya tanpa ada nada bersalah dalam suaranya itu.

"HAH?!" Aku setengah berteriak. Nggak kupedulikn tatapan sinis Bapak berkepala botak di sebelahku.

Apa aku sudah boleh menggunduli Kakak Iparku yang kelakuannya ajaib itu? Aku sudah hampir menangis. Kekecewaan menyebar ke seluruh aliran darahku. Bukan hanya gagal memberikan kejutan pada Glenn di hari pembukaan pamerannya, tapi aku juga kehilangan kesempatan bertemu kekasihku.

"Gini, Kim. Ranu nggak bisa gue tinggal. Dari kemarin Ranu ngeluh kesakitan di bagian perut bawahnya. Ini nggak biasanya, nggak seperti dua kehamilan sebelumnya. Tadi dia pendarahan. Ini gue lagi di jalan mau ke rumah sakit." Kali ini dia berujar dengan nada cemas yang sangat kentara.

Kalau alasannya begini, mana bisa kumaki-maki dia. Punggungku langsung melorot di kursi. Aku seperti slime yang nggak bertulang dan nggak punya penyanggah.

"Semoga nggak terjadi apa-apa sama kehamilannya Ranu ya, Bang," kataku pelan.

Padahal, tiga minggu lalu mereka baru saja bahagia, waktu tahu Ranu hamil anak ketiga. Kesedihanku jadi semakin menumpuk, deh.

"Uhmm..." Brama seperti tengah menimbang kalimat yang ingin dia katakan, tapi aku sudah nggak tertarik lagi. "Kalau boleh gue mau ngerepotin lo."

Aku bergeming. Mood-ku sudah berantakan untuk sekadar menyahutinya. Aku sudah ingin menguras kolam renang gini untuk mengganti air kaporit dengan air mataku.

"Bisa, kan, lo tetap terbang dan datang ke rapat bareng Alta.Co dan Century Engine? Wakilin gue. Wakilin Arcopodo Grup," tanya Brama ragu-ragu.

Ehh? Apa?

Punggungku seperti dapat sengatan kekuatan baru. Aku kembali duduk tegak dengan kedua sudut bibir kembali naik ke atas.

KIMMY ;Lost in LondonWhere stories live. Discover now