"Mami hentikan sakit mi." Rengek Valdo.

"Dasar anak nakal, anak nakal, anak nakal."

Buk buk buk

Yuli terus memukuli Valdo dengan tas mewahnya itu bertubi-tubi. Dia bahkan tidak memeperdulikan tas yang harganya puluhan juta itu, yang terpenting adalah meluapkan emosinya. Bagaimana bisa anak yang sangat ia banggakan menghamili anak orang lain. Ia selalu mendidik anak-anaknya dengan baik tapi kenapa Valdo sampai melenceng dari didikannya itu.

"Nyonya tolong hentikan." Clara mulai angkat suara.

Yuli menghentikan kegiatan memukuli Valdo dan beralih menatap Clara. Ia tak bisa membayangkan bagaimana Clara harus hidup sendiri dan juga membiayai hidup Putri tanpa ada seorang ayah maupun seorang suami.

Yuli menghampiri Clara dan duduk di sebelah kasur Clara. Ia mengenggam tangan Clara sambil menitihkan air matanya.

"Maaf... maafkan Valdo, Clara. Gara-gara anak nakal itu kamu harus hidup dan juga mengurus Putri seorang diri... maaf Clara." Yuli menundukkan kepala dengan masih menitihkan air matanya. Clara membalas genggaman Yuli.

"Nyonya tenang saja saya sudah memaafkan tuan muda." Yuli mendongak menatap Clara.

"Benarkah itu??"

"Iya nyonya." Hati Clara sudah mencair saat melihat bagaimana kelakuan Valdo selama mereka hidup beberapa bulan ini. Sikap Valdo yang perhatian kepada Putri membuatnya melupakan semuanya.

"Terima kasih Clara." Yuli langsung memeluk tubuh Clara dengan sangat erat dan Clara juga membalas pelukan Yuli.

"Dan kamu anak nakal, tanggung jawab!!" Yuli menunjuk ke arah Valdo yang berdiam diri menyaksikan mami dan Clara.

"Valdo mi??" Valdo menunjuk dirinya sendiri dengan linglung.

"Yaiyalah terus mami nunjuk siapa kalau bukan kamu Valdo.." Yuli begitu geram dengan anaknya, kenapa sekarang Valdo begitu bodoh. Kemana Alvaldo yang jenius itu.

"Mami tenang saja Valdo akan bertanggung jawab kok, mami sudah lihat kan kalau Valdo habis melamar Clara, dan tidak lama lagi mami akan dapat mantu untuk yang kedua setelah kak Fitri, iya kan Clara sayang." Valdo mengedipkan salah satu matanya ke arah Clara, dan otomatis Clara langsung bersemu merah mendapat ucapan dari Valdo itu.

"Mami pegang ucapan kamu Valdo!! Dan Clara apa keluarga kamu sudah tau akan Putri??" Tanya Yuli kepada Clara.

Clara melunturkan senyumnya mendengar apa yang di ucapkan Yuli barusan. Bagaimana tidak sudah empat tahun lamanya ia tak pernah mengabari keadaannya kepada nenek dan juga Fira di kampung. Ia juga tak tau bagaimana keadaan di desanya itu.

Bagaimana reaksi mereka saat mengetahui bahwa Clara telah memiliki seorang anak di luar nikah. Bagaimana Clara harus menghadapi keluarganya, bahkan bik minah dan juga sahabatnya Nina saja tidak tau bahwa ia telah memiliki seorang anak.

"Apa kamu belum memberitahu keluargamu Clara??" Tanya Yuli lagi.

"Ti-tidak nyonya, saya belum mengabari mereka, saya tidak berani nyonya." Clara menundukkan kepalanya, dia belum berani untuk mengabari nenek dan Fira tentang semua ini.

"Astaga.... bahkan keluarga kamu saja tidak tahu... Val...." belum sempat Yuli menyelesaikan Valdo memotongnya terlebih dahulu.

"Tenang mi, jangan marah lagi nanti mami cepet tua loh."

"Benarkah??" Yuli memegangi wajahnya itu. Bisa gawat kalau wajah cantiknya tiba-tiba berubah menjadi tua.

"Valdo akan segera meminta ijin kepada keluarga Clara setelah Clara sembuh dari sakitnya kok mi." Valdo berjalan ke arah Clara dan juga Yuli. "Valdo akan menjelaskan semuanya kepada keluarga Clara, jika mereka menolaknya Valdo tetap akan berjuang untuk semuanya." Valdo melebarkan senyumnya, menunjukkan ketulusan didalam matanya.

Clara dan juga Yuli ikut bahagia mendengar perkataan Valdo. Valdo adalah lelaki yang baik.

"Baiklah mami akan memberi tahu semuanya papi, Fitri, adik kamu pokoknya semuanya deh kalau mami akan dapat mantu, ahh mami lupa jika mami juga dapat cucu. Berarti dapat satu paket dong.... mantu plus cucu hihihi." Yuli heboh sendiri.

Valdo dan Clara hanya tertawa melihat Yuli bertingkah seperti itu. Terkadang sikap Yuli berubah-ubah, kadang pemarah, kadang penyayang, dan kadang bertingkah seperti abg muda.

"Assalamualaikum..." Dinda dan juga Putri datang menghampiri mereka.

"Wa'alaikumssalam... masuk Din."

"Siapa nyonya ini mbak?" Tanya Dinda kepada Clara.

"Dia nyonya saya dulu Din, dan juga ibu dari tuan Valdo." Dinda sempat kaget tetapi ia segera bersikap biasa. Didepannya ini adalah ibu dari Valdo, nyonya yang sangat dihormati.

"Ahh, perkenalkan saya Dinda teman mbak Clara nyonya." Dinda menyalami Yuli dan Yuli membalasnya dengan anggukkan kepala.

"Ada keperluan apa anda kemari nyonya?" Tanya Dinda sesopan mungkin agar tidak terjadi kesalah fahaman.

"Saya akan menikahkan Valdo dan juga Clara secepatnya."

"Apa?????"

Tiba-tiba suara seseorang mengalihkan pandangan mereka semua yang semula ke arah Yuli kini berpindah ke arah suara itu.










🌺🌺🌺












Siapa hayoooo......??? 😁
Hai hai aku up🤗🤗 seperti biasa jangan lupa vote and comment😘😘 maaf bila banyak typo yang bertebaran😁😂 semoga kalian suka ama cerita akoh😄😄 kalau banyak yang baca sama yang ngevote akoh akan cepet up kok😉😉

Buat tambahan aja Love Shot😘😘

Little Baby (Tamat)Where stories live. Discover now