68.

2.6K 79 1
                                    

"Oh ya, om inget saat kamu ulang tahun yg pertama kali bara ngajak kita ke pantai dan pulangnya kita di kasih gaji karena udah bantu dia jaga kamu. Kita awalnya nolak tapi bara maksa, jadi ya kita terima.

Umur 4 thn, bara masukin kamu ke PAUD. Sehari sebelum itu, om davin sama papa kamu keliling toko alat tulis untuk membeli peralatan sekolah kamu. Dan besoknya bara gk ke kantor karena ia ingin melihat kamu belajar untuk pertama kalinya.

Disitu kita udah jarang jagain kamu, kita cuma bantu pekerjaan bara di kantor karena bara jarang masuk ke kantor untuk mengurus kamu. Dia gk mau nyewa baby sitter karena dia gk mau kamu di pegang oleh wanita lain dan dia juga gk mau jatuh cinta sama baby sitternya.

Saat kamu mulai masuk SD, kamu banyak acara yg bersamaan dengan rapat penting. Tapi bara lebih memilih kamu daripada perusahaanya, dia ingin melihat tumbuh kembang kamu walaupun perusahaan menjadi korbannya. Dia belain kamu, tapi kamu meninggalkanya."

Davin membalikkan badanya "Bara ingin kamu kembali, tidak ada lagi yg mampu membuat nya bertahan selain kamu reyn. Kamu tahu kan seberapa cinta papa kamu ke bunda kamu?" reyn mengangguki  pertanyaan davin

"Jangan buat dia terluka lagi reyn, setelah kepergian putri apa kamu mau pergi juga? Kasihan dia, bara sudah berlutut kepada kamu apa kamu tega melihatnya seperti itu?" tanya davin sambil duduk di samping reyn, reyn menggeleng dengan masih menangis.

Amar memberikan minuman pada  reyn lalu duduk di samping nya.

"Om tahu kamu ingin bersama dengan ayah kandung kamu tapi pikirkan lagi, siapa yg memberi kasih sayang kepada kamu selama ini? Bara apa difo?" amar mengelus kepala reyn

"Papa..bara" jawab reyn di tengah isakanya

"Sekarang om tanya, apa bara pernah membentak kamu? Apa dia gk mau beliin setiap apa yg kamu inginkan?" tanya amar lembut, reyn menggeleng.

"Reyn, om kasih tau semuanya supaya kamu bisa berpikir lagi siapa yg akan kamu tinggalkan" timpal davin

"Tapi om mohon, jangan tinggalkan bara. Om takut dia berbuat hal aneh" pinta amar, reyn diam.

"Om minta, hentikan kebiasaan bara yg suka one night stand."

"Antar aku ke...papa" reyn menatap davin

"Apa kamu yakin? Kamu memilih bara?" tanya amar, reyn mengangguk

"Jika kamu disana, jangan temui difo lagi" ujar davin

"Tapi--"

"Aku antar kamu pulang dulu deh, kayaknya kamu belum yakin dengan keputusan kamu" sahut davin lalu berjalan ke arah mobil.

"Kamu minum dulu, biar tenang ya" reyn mengangguki saran amar,  ia pun meminum minuman yg di belikan amar.

"Makasih om" ujar reyn serak.

"Ayo ke mobil, kita antar kamu pulang" amar merangkul reyn, mereka pun berjalan ke mobil bersama sama.

=============================

"Makasih om dav, hati hati di jalan" ujar reyn lalu turun dari mobil davin.

"Pikirkan lagi ya"

"Ya om"

"Om pulang dulu ya, bye" ujar amar lalu melambaikan tanganya, reyn sedikit tersenyum sambil melambaikan tangan nya. Setelah mobil davin pergi, reyn masuk ke rumahnya.

Baru saja reyn menutup pintu, difo langsung menyambutnya

"Dari mana reyn?" tanya difo dingin

"Taman" jawab reyn sambil menunduk

Please...Stay With Me (TAMAT)Where stories live. Discover now